Sosial Ekonomi
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Walaupun Rumah Mutiara Indonesia (RMI) sudah kelihatan mulai beroperasi, tapi pengunjungnya masih sepi. Semua itu, terkesan kalau RMI tersebut dipaksakan untuk beroperasi. “Kami akui kalau pengunjungnya masih sepi. Tapi yang terpenting RMI itu jalan dulu,” beber Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Lombok Tengah Ir H Maulana Razak kemarin di ruang kerjanya.
Selain itu, Maulana Razak juga mengakui kalau pelaku usaha yang terlibat untuk mengelola RMI itu juga masih minim. Sehingga itu juga, sebagai salah satu factor pengujung RMI sepi. “Memang saat ini baru sebelas pelaku usaha yang terlibat dalam mengelola RMI. Sedangkan kita butuhkan 20 pelaku usaha yang bisa terlibat dalam mengelola RMI tersebut,” ujarnya.
Namun, walaupun pelaku usaha yang terlibat masih minim, pihaknya tetap optimis kalau RMI tersebut akan berkembang. “Kita hanya tinggal menunggu waktu saja. Kami yakin kalau RMI tersebut akan bisa berkembang,” ucapnya.
Sementara, RMI saat ini dikelola oleh Prusda. Untuk, pihaknya masih menunggu informasi dari pemerintah Provinsi kapan akan diserahkan ke Pemda Loteng. “Sambil menunggu pengusulana mekanisme penyerahan ke Pemda, Lebih baik kita manfaatkan terlebih dahulu aset daerah, sehingga tidak sia-sia. Jangan sampai itu menjadi kendala,” pungkasnya. |im
RMI Masih Sepi Pengunjung
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Walaupun Rumah Mutiara Indonesia (RMI) sudah kelihatan mulai beroperasi, tapi pengunjungnya masih sepi. Semua itu, terkesan kalau RMI tersebut dipaksakan untuk beroperasi. “Kami akui kalau pengunjungnya masih sepi. Tapi yang terpenting RMI itu jalan dulu,” beber Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Lombok Tengah Ir H Maulana Razak kemarin di ruang kerjanya.
Selain itu, Maulana Razak juga mengakui kalau pelaku usaha yang terlibat untuk mengelola RMI itu juga masih minim. Sehingga itu juga, sebagai salah satu factor pengujung RMI sepi. “Memang saat ini baru sebelas pelaku usaha yang terlibat dalam mengelola RMI. Sedangkan kita butuhkan 20 pelaku usaha yang bisa terlibat dalam mengelola RMI tersebut,” ujarnya.
Namun, walaupun pelaku usaha yang terlibat masih minim, pihaknya tetap optimis kalau RMI tersebut akan berkembang. “Kita hanya tinggal menunggu waktu saja. Kami yakin kalau RMI tersebut akan bisa berkembang,” ucapnya.
Sementara, RMI saat ini dikelola oleh Prusda. Untuk, pihaknya masih menunggu informasi dari pemerintah Provinsi kapan akan diserahkan ke Pemda Loteng. “Sambil menunggu pengusulana mekanisme penyerahan ke Pemda, Lebih baik kita manfaatkan terlebih dahulu aset daerah, sehingga tidak sia-sia. Jangan sampai itu menjadi kendala,” pungkasnya. |im
Via
Sosial Ekonomi
Posting Komentar