Berita NTB
Politik dan Hukum
Sosial Ekonomi
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya dr Sayuti Hasbi sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Direktur RSUD Praya itu langsung diterima bupati Loteng H Moh. Suhaili FT. “Surat pengunduran diri dari Direktur RSUD sudah saya terima sejak lama,” kata bupati dihadapan wartawan Minggu (17/8) di Bencingah Alun-Alun Tastura.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan beberapa bulan terakhir ini, Direktur RSUD Praya mengundurkan diri karena ada beberapa hal, seperti kesehatan badannya yang sering kurang membaik dan ketidak nyamanan selama memimpin. Karena ada beberapa dokter bahkan pihak ingin mengambil jabatan yang didudukinya. “Memang saya sayangkan atas pengunduran diri Direktur, karena selama kepemimpinannya selalu baik. Tapi, saya yakin ketidak betahannya karena ketidak nyamanannya terhadap pihak-pihak yang menginginkan jabatannya,” kata salah seorang stap RSUD Praya yang tidak mau disebut namanya. |dk
Direktur RSUD Mundur
Sayuti Hasbi |
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya dr Sayuti Hasbi sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Direktur RSUD Praya itu langsung diterima bupati Loteng H Moh. Suhaili FT. “Surat pengunduran diri dari Direktur RSUD sudah saya terima sejak lama,” kata bupati dihadapan wartawan Minggu (17/8) di Bencingah Alun-Alun Tastura.
Orang nomor satu di jajaran pemerintah Kabupaten Loteng
mengatakan, pengunduran diri Sayuti Hasbi dari jabatannya karena ada beberapa
hal. Salah satunya, ingin fokus mengembangkan karir di luar. Apalagi Direktur
RSUD Praya ini merupakan spesialis Radiologi. “Kalau kami lihat masuk akal
alasannya. Memang di daerah kita spesialis Radiologi tidak banyak,
hanya ada beberapa orang saja,” terangnya.
Untuk menindak lanjuti surat Direktur rumah sakit, bupati telah menurunkan tim untuk lakukan evaluasi dan mengkroscek data-data selama RSUD dipimpin dia. Sedangkan soal kapan akan diganti, bupati mengaku masih terbentur aturan. “Meskipun surat ini sudah kami respons, tapi tetap kita menunggu aturan juga,” akuinya.
Untuk menindak lanjuti surat Direktur rumah sakit, bupati telah menurunkan tim untuk lakukan evaluasi dan mengkroscek data-data selama RSUD dipimpin dia. Sedangkan soal kapan akan diganti, bupati mengaku masih terbentur aturan. “Meskipun surat ini sudah kami respons, tapi tetap kita menunggu aturan juga,” akuinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan beberapa bulan terakhir ini, Direktur RSUD Praya mengundurkan diri karena ada beberapa hal, seperti kesehatan badannya yang sering kurang membaik dan ketidak nyamanan selama memimpin. Karena ada beberapa dokter bahkan pihak ingin mengambil jabatan yang didudukinya. “Memang saya sayangkan atas pengunduran diri Direktur, karena selama kepemimpinannya selalu baik. Tapi, saya yakin ketidak betahannya karena ketidak nyamanannya terhadap pihak-pihak yang menginginkan jabatannya,” kata salah seorang stap RSUD Praya yang tidak mau disebut namanya. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar