Politik Hukum
LOMBOK TENGAH, (sasambonews) – Untuk maju
dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) butuh pemikiran yang mendalam. Termasuk
memikirkan bagaimana nasib para pendukung kalau akhirnya tidak terpilih.
Apalagi kalau pendukung itu berasal dari berbagai element masyarakat yang ada
di Lombok Tengah. Untuk itu, bila benar-benar sudah memutuskan ikut
bertarung sebagai Bupati, maka harus menang. Demikian disampaikan salah seorang
anggota DPRD Provinsi NTB Lalu Fathul Bahri,S.IP Kamis (28/08) saat ditemui di
Kantin Demokrasi Puyung Jonggat.
Fathul Bahri : Ikut Pilkada Harus Menang
Fathul Bahri |
Politisi yang sudah digadang sejumlah
Bakal Calon (Balon) Bupati untuk ikut menjadi pasangan Balon ini mengatakan,
yang menjadi pemikiran utamanya saat ini, apalagi ketika digadang-gadang
masyarakat untuk maju dalam Pilkada adalah seluruh pendukungnya. Karena bisa
jadi bila ia tidak terpilih maka nasib para pendukungnya akan
diperlakukan tidak adil oleh Bupati terpilih.”Kalau saya bila tidak terpilih
jadi Bupati, masih bisa tenang menggunakan baju dan sepatu bagus ke Kantor DPR
Provinsi. Tetapi para pendukung saya, belum tentu hidup tenang, karena bisa
jadi tidak diberikan program dan yang lainnya,”Katanya.
Besar dan banyaknya Organisasi Masyarakat
(Ormas) yang berada dibalik seorang Calon Bupati, bukan ukuran menjadikan orang
tersebut akan memiliki suara terbanyak kemudian memenangkan perhelatan Pilkada.
Banyak pengalaman pada pilkada-pilkada sebelumnya, ternyata banyak calon yang
kandas dan tidak terpilih walau sudah didukung oleh organisasi yang banyak dan
organisasi yang besar.”Kita sudah banyak belajar bagaimana para calon terdahulu
mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan dukungan dari sejumlah ormas, namun
nyatanya tidak menang,”Papar Fathul Bachri sembari menyebutkan nama calon
tersebut lengkap dengan ormas yang mendukungnya.
Yang terpenting bagi Politisi yang maju ke
Kursi DPRD Provinsi NTB melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini
berpendapat, hal yang paling penting yang harus dilakukan seseorang ketika
berniat maju sebagai pemimpin adalah meminta petunjuk kepada Tuhan Yyang Maha Esa.
“Saya ini manusia yang sangat kotor, jadi hal yang harus dilakukan yakni
meminta petunjuk hanya kepada Allah agar dibersihkan seluruh jiwa raga kita
dari yang kotor-kotor tadi.Dengan hal itu, maka Isnyaallah jalan kita menuju
tujuan dilanggengkan. Dan ada satu visi misi sederhana yang akan saya jadikan
sebagai visi misi saya, seandainya saya benar-benar maju dalam pilkada. Apa
Visi misi itu, masih saya rahasiakan,”Pungkas Fathul Bahri.(ding)
Via
Politik Hukum
Posting Komentar