Pendidikan dan Kebudayaan
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Loteng Haeril Anwar, M.Pd mengakui kalau jumlah tenaga pendidik (guru) PNS di Loteng masih minim. Apalagi khususnya di wilayah Kecamatan Praya Barat Daya dan Kecamatan Pringgarata masih minim tenaga pendidik PNS. “Dengan minimnya tenaga pendidik PNS kita di Loteng ini, kami minta Pemda untuk bisa mengambil sikap,” katanya kepada wartawan kemarin di aula Kemenag Loteng.
Diakuinya, untuk di dua wilayah tersebut, dalam satu sekolah belum tentu banyak tenaga pendidik PNS yang ditempatkan disana. Bahkan dalam satu sekolah itu, hanya terdapat dua tenaga pendidik dari kalangan PNS. “Dengan ini kami prihatin melihat kondisi tenaga pendidik kita yang masih minim di tempatkan diu dua wilayah tersebut,” ungkapnya.
Disamping idealnya di satu sekolah itu, paling tidak ada delapan guru PNS yang ditempatkan. Dimana enama guru kelas, satu guru agama dan satu guru olah raga. “ini khusus di lingkup sekolah dasar,” ujarnya.
Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), itu harus masing-masing satu mata pelajaran satu guru PNS. Untuk itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk segera mengatasi hal tersebut. “Dengan itu bisa terjadi pemerataan di setiap wilayah, sehingga dunia pendidikan di Loteng bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Kemudian untuk guru, agar siap dan ikhlas apabila akan ditempatkan di sekolah mana saja. Bahkan, pernah juga terjadi, guru yang tidak sipa ditempatkan dimana saja. “Kami minta guru agar siap ditempatkan dimana saja. Dan menjalani semua itu dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas,” ucapnya.
Sementara Wakil Bupati HL Normal Suzana mengatakan, terkait dengan hal itu, pihaknya pasti akan mempertimbangkan persoalan kekurangan guru tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap dalam formasi K2 tersebut banyak guru yang akan direkrut. Sehingga dengan hal itu, kekurangan yang ada bisa tertasi. “Mudah-mudahan juga dalam formasi CPNS tahun ini juga, bisa mengisi kekurangan guru tersebut,” singkatnya. |dk
Guru Di Loteng Minim
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Loteng Haeril Anwar, M.Pd mengakui kalau jumlah tenaga pendidik (guru) PNS di Loteng masih minim. Apalagi khususnya di wilayah Kecamatan Praya Barat Daya dan Kecamatan Pringgarata masih minim tenaga pendidik PNS. “Dengan minimnya tenaga pendidik PNS kita di Loteng ini, kami minta Pemda untuk bisa mengambil sikap,” katanya kepada wartawan kemarin di aula Kemenag Loteng.
Diakuinya, untuk di dua wilayah tersebut, dalam satu sekolah belum tentu banyak tenaga pendidik PNS yang ditempatkan disana. Bahkan dalam satu sekolah itu, hanya terdapat dua tenaga pendidik dari kalangan PNS. “Dengan ini kami prihatin melihat kondisi tenaga pendidik kita yang masih minim di tempatkan diu dua wilayah tersebut,” ungkapnya.
Disamping idealnya di satu sekolah itu, paling tidak ada delapan guru PNS yang ditempatkan. Dimana enama guru kelas, satu guru agama dan satu guru olah raga. “ini khusus di lingkup sekolah dasar,” ujarnya.
Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), itu harus masing-masing satu mata pelajaran satu guru PNS. Untuk itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk segera mengatasi hal tersebut. “Dengan itu bisa terjadi pemerataan di setiap wilayah, sehingga dunia pendidikan di Loteng bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Kemudian untuk guru, agar siap dan ikhlas apabila akan ditempatkan di sekolah mana saja. Bahkan, pernah juga terjadi, guru yang tidak sipa ditempatkan dimana saja. “Kami minta guru agar siap ditempatkan dimana saja. Dan menjalani semua itu dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas,” ucapnya.
Sementara Wakil Bupati HL Normal Suzana mengatakan, terkait dengan hal itu, pihaknya pasti akan mempertimbangkan persoalan kekurangan guru tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap dalam formasi K2 tersebut banyak guru yang akan direkrut. Sehingga dengan hal itu, kekurangan yang ada bisa tertasi. “Mudah-mudahan juga dalam formasi CPNS tahun ini juga, bisa mengisi kekurangan guru tersebut,” singkatnya. |dk
Posting Komentar