Berita NTB
Lotim,(sasambonews) - Layanan Pengadaan Secara Electronic ( LPSE ) Kabupaten Lombok Timur dituding sering membuat aturan tambahan, pasca di apload dokumen pelelangan. Tak ayal aturan tambahan ini membuat para kontraktor kecewa dan salah satu penyebab mereka gugur. Bersaing dengan kontraktor luar daerah. Hal itu ditegaskan direktur CV. Sari Tali kepada wartawan kemarin.
" Kadang ULP sering membuat persyaratan tambahan, yang sengaja dibuat," jelasnya.
Ia juga menuturkan pada saat mengopload dokumen tambahan yang di prasyaratkan ULP, sulit dilakukan dan selalu erorr, sehingga menjadi salah satu alasan ULP menggugurkan banyak kontraktor karena tidak bisa memenuhi persyaratan tambahan tersebut.
" Saya beberapa kali upload tapi tidak bisa masuk," tambahnya.
Sebelumnya pada pengadaan bibit sapi dengan nilai Rp. 600 juta dia gugur, disalip oleh kontraktor luar daerah, padahal dari aspek persyaratan terpenuhi semua, disamping itu penawarannya juga paling rendah dengan lainnya. Selaian itu, ia juga memiliki kandang kolektif dengan ratusa ekor sapai yang ia pelihara sangat lama.
" Kayak pemerintah tidak mau memberdayakan pengusaha lokal," keluhnya dengan nada kesal.
Ditanya terkait dirinya tidak mampu bermain cantik dengan oknum panitia, Mastur mengatakan bahwa usahanya, dibangun diatas idealisme, sehingga tidak suka bermain curang. Apalagi ada upaya menyogok panitia.
" Kalau harus sogok sana, sogok sini, bubarkan saja LPSE dan saya tidak bisa bermain cara curang," ujarnya. ONe10.
LPSE dituding sering membuat aturan Tambahan
Lotim,(sasambonews) - Layanan Pengadaan Secara Electronic ( LPSE ) Kabupaten Lombok Timur dituding sering membuat aturan tambahan, pasca di apload dokumen pelelangan. Tak ayal aturan tambahan ini membuat para kontraktor kecewa dan salah satu penyebab mereka gugur. Bersaing dengan kontraktor luar daerah. Hal itu ditegaskan direktur CV. Sari Tali kepada wartawan kemarin.
" Kadang ULP sering membuat persyaratan tambahan, yang sengaja dibuat," jelasnya.
Ia juga menuturkan pada saat mengopload dokumen tambahan yang di prasyaratkan ULP, sulit dilakukan dan selalu erorr, sehingga menjadi salah satu alasan ULP menggugurkan banyak kontraktor karena tidak bisa memenuhi persyaratan tambahan tersebut.
" Saya beberapa kali upload tapi tidak bisa masuk," tambahnya.
Sebelumnya pada pengadaan bibit sapi dengan nilai Rp. 600 juta dia gugur, disalip oleh kontraktor luar daerah, padahal dari aspek persyaratan terpenuhi semua, disamping itu penawarannya juga paling rendah dengan lainnya. Selaian itu, ia juga memiliki kandang kolektif dengan ratusa ekor sapai yang ia pelihara sangat lama.
" Kayak pemerintah tidak mau memberdayakan pengusaha lokal," keluhnya dengan nada kesal.
Ditanya terkait dirinya tidak mampu bermain cantik dengan oknum panitia, Mastur mengatakan bahwa usahanya, dibangun diatas idealisme, sehingga tidak suka bermain curang. Apalagi ada upaya menyogok panitia.
" Kalau harus sogok sana, sogok sini, bubarkan saja LPSE dan saya tidak bisa bermain cara curang," ujarnya. ONe10.
Via
Berita NTB
Posting Komentar