Opini
Politik dan Hukum
Menyoroti Sepak Terjang Peminat Cabup-Cawabup Loteng 2015-2020 (bagian 5)
Antara
Pemilik Kendaraan, Sopir dan Montir
Pihak
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Tengah akan mulai melakukan persiapan
penyelenggaraan pilkada pada Januari 2015 mendatang sebelum dimulainya tahapan
pilkada sekitar maret atau april 2015. Jika dihitung dari sekarang maka kurang
dari 1 tahun pilkada Loteng akan digelar.
LALU AMRILLAH
LALU AMRILLAH
Tidak
hanya KPU yang mulai melakukan persiapan perangkat penyelenggara pemilu
ditingkat bawah, para peminat calon bupati dan wakil bupatipun mulai sibuk
mempersiapkan diri. Salah satunya adalah incumben. Tidak hanya mempersiapkan BBM
politik serta mesin politiknya akan tetapi juga para sopir politik juga sudah
disiapkan. Menurut informasi pihak Maiq Meres sudah mencari para “sopir” yang
akan membawa penumpang di masing masing desa.
Ibarat
angkutan umum, kendaraanya adalah Lombok Tengah atau Bus full AC kafasitas
besar, penumpangnya adalah masyarakat pemilih, mesin politiknya adalah anggota tim
sukses dan simpatisan, BBM nya adalah dana atau anggaran sedangkan sopirnya
adalah koordinator koordinator tim sukses di masing masing desa sementara
pemilik kendaraan ataupun pengusaha angkutan adalah calon bupati dan wakil
bupati yang akan menikmati hasil narik angkot ataupun angdes itu.
Sebagai pemilik angkot tentu
kendaraan yang akan diberikan kepada sopirnya adalah kendaraan yang kuat dan
bagus, sedangkan sopirnya dan keneknya adalah mereka yang berpengalaman maupun
yang lihai menjalankan kendaraan politik itu sehingga bisa menarik penumpang. Tentu
sebagai kendaraan yang kuat dan sehat, maka secara otomatis mesinnya juga masih
kuat dan sehat sehingga dibawa kemanapun akan siap mencari penumpang jika sudah
sehat dan kuat mesinnya maka BBM pun akan irit artinya tidak banyak bekerja
karena mesin dan sopirnya sudah berpengalaman. Namun ada kalanya juga kendaraan
itu bermasalah meskipun masih baru misalkan tergelincir karena larinya terlalu
kencang, tidak tengok kiri kanan ataupun melihat kedaraan dibelakang melalui
spion yang kendaraan lain akan menyalip.
Lalu apa hubungannya dengan
kabinet Loteng bersatu ?. Kabinet Loteng bersatu diibaratkan montir dan
tehknisi yang siap saat memperbaiki kendaraan yang rusak. Montir ini tidak
masuk dalam kendaraan itu namun menunggu pemilik kendaraan memerintahkannya
untuk membawa kunci guna memperbaiki kendaraan yang tiba tiba mogok dijalan,
membelikan peralatan yang rusak sehingga menjadi baru termasuk membawa pelumas
guna melicinkan mesin yang aus. Hanya saja montir beresiko tinggi, jika nanti
kendaraan yang diperbaiki tidak juga baik maka bisa diganti oleh yang montir
yang berpengalaman atau bahkan tidak akan dipergunakan sama sekali oleh pemilik
kendaraan baru lainnya yang berhasil menyalip kendaraan lama itu (incumben-red).
Karena itu montir harus benar benar hati hati karena salah sedikit bisa hilang
pelanggannya untuk 5 tahun ke depan, ya kalu biaya diganti kalau tidak montir
bisa merugi.
Yang terpenting sekarang
adalah bagaimana pemilik bisa mempercayakan sopir untuk menjalankan angkutan
perkotaan maupun angkota pedesaan itu termasuk juga montirnya, sementara sopir
juga bisa memelihara kepercayaan pemilik termasuk juga montir itu sehingga
penumpang bisa selamat dan mesin dan juga BBM bisa awet dan irit.
Untuk itulah pemilik
kendaraan sementara dalam hal ini incumben benar benar harus memilih sopir,
mesin yang asli tidak imitasi atau kawe kawean termasuk yang paling penting
adalah memilih montir atau tekhnisi yang benar benar ahli dan loyal kepada
pemilik kendaraan itu.
Ok, kini lupakan istilah
montir, sopir, mesin, maupun pengusaha angkutan. Kita kembali ke istilah
moderen yakni pejabat, tim sukses, simpatisan, partai politik dan juga dana.
Kalau tadi pejabat adalah
montir atauk tekhnisi maka bagaimana sekarang, bupati menempatkan pejabat yang
bisa berkerja dengan baik, loyalis serta tidak mencla mencle. Tentunya Bupati
sudah mulai mempersiapkan pejabat pejabat yang nantinya bisa membantunya di
luar sistem namun hati hati polisi dalam hal ini Bawasalu, maupun KPU siap akan
menilang para montir ataupun pejabat tersebut.
Informasi yang dihimpun
wartawan koran ini, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah dikabarkan tengah
menggodok kabinet barunya yang nantinya secara tidak langsung bisa membantunya
dalam mempertahankan kekuasaanya. Kabinet ataupun montir tersebut bisa saja
menggunakan montir luar negeri (luar Loteng-red) akan tetapi montir dalam
negeri (dalam Loteng-red) juga tidak kalah lihainya bahkan lebih bagus.
Yang paling disorot
masyarakat ataupun pemilik kendaraan yang perlu diganti adalah kepala Montir
dalam hal ini Sekda. Sejauh ini pengusaha angkutan itu hanya berwacana akan
mengganti kepala montirnya akan tetapi hingga saat ini belum dilakukan
mengingat aturan main yang amat ketat sementara beberapa montir atau teknisi
berpengalaman, muda dan pintar siap menggantikannya.
Secara hitung hitungan
politik, bupati memang harus mengganti kepala montir ataupun sebagian dari
montir dan tekhnisinya sebab sudah tidak ada kesempatan lagi. Beruntung jika
nanti tetap menjadi pengusaha angkutan, maka montir dan tekhnisi itu akan tetap
dipakai, kalau andaikan bangkrut dan usahanya diambil oleh pengusaha kendaraan
lainnya maka belum tentu para montir ataupun kepala montir itu akan digunakan
lagi bisa saja montir baru yang lebih sehat dan kencang meskipun pengalamannya
kurang.
Sebelumnya tarik ulur
pergantian kepala tekhnisi atau montir itu sudah lama terdengar. Awalnya jauh
sebelum bulan puasa, saat puasa, setelah puasa, setelah lebaran ketupat. Namun sampai
sekarang belum dilakukan. Bupati sendiri sebelumnya mengatakan akan segera
melakukan mutasi. “Kita akan segera lakukan mutasi, mutasi itu sudah wajar dan
biasa dalam organisasi dan bukan sesuatu yang istimewa” ungkapnya beberapa
waktu yang lalu.
Pengamat politik Loteng Yuli
Harhari mengingatkan kepada Suhaili dan Normal Suzana untuk memasang kabinet
yang lebih solid dan kuat serta bukan pejabat infor karena akan sangat rugi
terlebih lagi pilkada semakin dekat. Dia mengakui beberapa pejabat sudah mulai
keteteran dan kurang produktif karena itu perlu diremajakan. “Kita menilai ada
beberapa pejabat yang perlu diganti karena sudah tidak produktif lagi”
jelasnya. Lalu kapan, yang pasti, saya berani memastikan mutasi akan dilakukan
sebelum berakhir masa jebatannya dan tidak akan pernah batal dilakukan namun
waktunya belum diketahui..
Via
Opini
Posting Komentar