Sosial Ekonomi
Rendah, Kesadaran Masyarakat Ikut BPJS
Sohrijal |
Lombok Tengah (sasambonews) – Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ikut mendaftar di Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih sangat minim. Warga baru
buru-buru mendaftar setelah mereka masuk Rumah Sakit. Walau demikian pihak BPJS
tetap menerima para pendaftar yang buru-buru selama bisa melengkap
persyaratanya. Demikian disampaikan Kepala BPJS Lombok Tengah,Sohrijal pada
Senin (25/08) sesaat sebelum mengikuti sebuah kegiatan di Kantor Bupati
setempat.
Sohrijal menyampaikan, betapa menguntungkanya untuk ikut dalam Program
Jaminan Sosial tersebut. Karena biaya berobat hingga sembuh menjadi sangat
ringan, karena pada prinsipnya program ini merupakan program yang sangat mirip
dengan bergotong royong.”Ini tidak seperti asuransi, karena tidak ada
pengembalian. Tetapi seperti bergotong royong atau membiayai biaya pengobatan
secara bersama-sama. Hal inilah yang membuatnya menjadi ringan. Bayangkan saja,
contohnya bila hari ada seorang warga yang setelah masuk rumah sakit kemudian
baru mendaftar, dan langsung diharuskan Kemoteraphy ke surabaya tiga bulan
sekali. Kalau tidak ikut BPJS tentu akan terasa mahal biayanya,”Katanya.
Untuk itu Sohrijal menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut
mendaftarkan diri di BPJS kesehatan tersebut. Walau saat ini per bulan BPJS
menerima pendaftar sekitar 100 orang perhari, namun hal itu tidak akan
berpengaruh terhadap mereka yang belum mendaftar. Apalagi syarat untuk ikut
menjadi peserta BPJS sangat gampang.”Bagi yang belum daftar, segera daftar
sebelum sakit hanya dengan Kartu Keluarga (KK-red), Kartu Tanda Penduduk
(KTP-red) dan pas poto sudah bisa mendaftar ke loket kantor BPJS yang ada
didepan RSUD Praya”Imbuhnya.
Sejak januari 2014 lalu, ribuan warga terus mendaftarkan diri. Namun
rata-rata dari mereka yang sudah mendaftar adalah mereka yang sudah masuk rumah
sakit, yang terbesar yang berasal dari RSUD dan Rumah Sakit Yatofa. Rata-rata
yang mendaftar juga ikut sebagai pesrta BPJS Mandiri kelas 3 dengan iuran yang
paling rendah per-bulanya.”Yang menjadi favorit itu BPJS kelas Tiga yang iuran
setiap bulanya hanya duapuluh lima ribu lima ratus rupiah, baru kemudian BPJS
kelas Dua dengan iuran empatpuluh dua ribu lima ratus rupiah dan BPJS Kelas
satu dengan iuran perbulan limapuluh sembilan ribu lima ratus rupiah. Saya
berharap, warga dengan kesadaran tinggi untuk ikut mendaftar karena pada tahun
2019 ditargetkan seluruh warga sudah menjadi pesrta BPJS dan dengan begitu
tidak ada lagi warga yang kesulitan bisaya berobat saat sakit. Masuk Rumah
sakit dalam keadaan Sakit, keluar Rumah sakit sudah sehat,”Pungkas Sohrijal.(sading)
Via
Sosial Ekonomi
Posting Komentar