Berita NTB
Nasional
Sosial Ekonomi
Musim Kemarau, Lahan Pertanian Warga Tandus, Air Minum Sulit
Lahan tandus di Montong Ajan |
Musim kemarau menjadi masa yang amat
sulit dan berat bagi warga diwilayah selatan. Lahan pertanian kering kerontang
dan tandus, jalanan berdebu dan panas serta air minum mengering. Kondisi itu
dialami warga dibagian selatan Lombok Tengah seperti halnya warga di Kecamatan
Praya Barat Daya selama beberapa bulan.
Di Desa Montong Ajan, Montong Sapah
dan juga Batujangkih termasuk desa yang paling merasakan danpak buruk dari
musim kemarau tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan untuk masak dan minum, warga
masyarakat menggunakan sumur sumur warga dan juga sumur yang ada di sumber
sumber mata air, sementara jarak tempuh mencapai 2 hingga 3 kilo meter.
L.Baharudin warga Batujangkih
mengatakan warga masyarakat sangat kesulitan air bersih dimusim kemarau. Setiap
tahun mereka mencari air hingga beratus ratus meter. Untuk mandi katanya warga
harus mengambil air hingga beratus meter.
Selain di Batujangkih, kekeringan
yang berakibat kepada kelangkaan air bersih juga dialami oleh warga di Desa
Montong Ajan dan Desa Montong Sapah. Yang lebih parah lagi akses jalan di kedua
desa ini sangat buruk.
Disamping kekurangan air bersih,
warga di tiga desa itu juga kekurangan makanan sebab bukit atau pegununungan
yang selama ini menjadi lahan pertanian mereka menjadi tandus sehingga praktis
tidak ada aktivitas masyarakat di ladang. Warga berharap pemerintah
memperhatikan wilayah wilayah yang mengalami kekeringan tersebut.
Tidak hanya di tiga desa itu, hampir
seluruh desa yang berada di wilayah selatan Lombok Tengah kesulitan bahan
makanan dan juga air besih akibat kemarau tersebut. seperti kecamatan Pujut, Praya Barat Daya dan Kecamatan Praya Timur. Am
Via
Berita NTB
Teknologi tepat guna untuk mengantisipasi musim kemarau
BalasHapushttps://pompasolarcelllorentz.com/2020/05/08/mengubah-lahan-tandus-menjadi-lahan-produktif-dengan-sistem-pompa-air-pertanian-tenaga-surya/