Olahraga
Perlunya Peremajaan IPSI Loteng
Ikhasan Ramdani |
Lombok Tengah, (sasambonews). Mandulnya prestasi Lombok Tengah pada cabang olah raga pencak
silat berimbas kepada disharmonisasi Pengca Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Mereka mengkambinghitamkan pembinaan dan dana yang kurang menjadi
alasan anjloknya prestasi pencak silat.
Pelatih Pencak Silat Lombok Tengah Ikhsan Ramdani tidak
menampik prestasi silat di Lombok Tengah masih jauh dari harapan, hal itu tidak
lepas dari kurangnya pembinaan oleh organisasi akibat dana yang minim. Prestasi
terbaik Lombok Tengah adalah saat melihat pesilat Lombok Tengah Mariati mempersembahkan
emas pada PON tahun lalu dan juga di perak di Asean Games lalu “Sayalah yang
pertama kali mengajak dan memperkenalkan teknik tekni silat kepada Mariati.
Meski saya tidak melatihnya secara kontinue namun setidaknya saya punda andil
karena mengajak dan memperkenalkan silat kepadanya” jelasnya.
Pada Porprov XXV tahun 2014 lalu, pesilat Lombok Tengah hanya
mampu mempersembahkan 3 Perak dan 1 Perunggu. Kedati demikian Ikhsan mengaku
cukup puas walaupun target tidak terpenuhi.
Diakuinya prestasi atlet tidak lepas dari kiprah pengurus di
organiasi IPSI. Jika pengurusnya mandul dan tidak punya kreasi maka prestasipun
akan mandul dan monoton. Sebaliknya jika organisasinya hidup maka prestasi
atlet juga akan hidup. Saat ini memang kondisi IPSI di Loteng seperti mati
suri. Berbeda dengan sebelumnya kerap melakukan kegiatan latih tanding dan juga
rutin melakukan kejuaraan. Untuk itulah dia merasa perlu dilakukan peremajaan.
“Kita perlu lakukan pergantian pengurus, kita melihat kurang sekali pembinaan
termasuk jarang melakukan kegiatan kejuaraan(event) di tingkat kabupaten
padahal itu penting dalam mengasah dan meningkatkan kemampuan teknik atlet”
jelasnya.
Di Lombok Tengah sendiri padepokan silat cukup banyak
diantaranya Merpati Putih, Prisai Diri, Bakti Negara, SHT dan lain sebagainya.
Mereka memiliki atlet yang berpotensi namun karena kurangnya pembinaan dan
event event maka bakat dan teknik kemampuan silatnya menjadi mandul.
H.Masrun |
Sementara itu ketua IPSI Lombok Tengah H.Masrun di ruang
kerjanya mengatakan rekomposisi kepengurusan IPSI tidak perlu dilakukan karena
kepengurusan yang sekarang masih bagus, hanya saja dia mengakui jika selama ini
kegiatan event masih kurang hal itu akibat anggaran dana pembinaan masih sangat
kurang.
Untuk itulah dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengumpulkan
seluruh pengurus guna membahas langkah ke depan untuk kemajuan dan perkembangan
olah raga Pencak Silat di Lombok Tengah. “Kita harus duduk bersama untuk
mencari solusinya, kalaupun harus menggelar turnamen ataupun event tentu harus
kita berpikir dari mana uangnya” jelasnya.
Dia menilai selama ini bibit bibit atlet sudah cukup banyak
hanya saja pembinaan untuk mengasah minat dan bakat mereka masih kurang karena
anggaran yang jauh dari harapan. Selain itu untuk mencari bakat dan minat
tidaklah mudah sebab seseorang itu harus mencintai olah raga pencak silat itu,
tanpa dia mencintai maka apa yang akan menjadi tujuan ataupun cita citanya
tidak akan pernah terwujud. Kecintaan terhadap olah raga tidak bisa dipaksakan
bakat itu lahir dari dalam diri sendiri bukan atas dasar paksaan. Dia mencontohkan
seorang anak ingin menjadi polisi berdasarkan kemauan orang tua namun anak
ingin menjadi tentara, maka jangan dipaksakan menjadi polisi. Biarkan mereka
berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang ada. (L.Amrillah)
Via
Olahraga
Posting Komentar