Berita NTB
Sentuhan Cinta Pampantai Perempuan
pampantai |
Lombok Tengah, (sasambonews). Pemda
Lombok Tengah telah mentasbihkan pantai atau laut menjadi aset paling berharga
untuk mendongkrak PAD Lombok Tengah. Tidak hanya menjadi kawasan wisata akan
tetapi juga menjadi lahan ekonomi produktif masyarakat seperti budidaya rumpout
laut, penangkaran ikan, udang lobter dan berbagai macam jenis ikan yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Semua itu merupakan lahan bagi masyarakat untuk
meningkatkan pendapatan ekonominya.
Dibidang kepariwisataan, belasan titik
sepanjang pantai Lombok Tengah dijadikan kawasan wisata. Hanya saja yang masih
menjadi kendala adalah masalah kenyamanan dan keamanan wisatawan yang masih
terus dibenahi oleh pemerintah. Kenyamanan yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah bersih dari sampah, pedagang asongan yang sedikit memaksa serta suara
bising cafe dan juga kendaraan sepeda motor membuat wisatawan lokal maupun
mancanegara sedikit risih dan terganggu. Sementara masalah keamanan adalah aksi
kriminalitas yang kerap dialami oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara
baik di jalan maupun dilokasi wisata.
Koordinator Pam Pantai Herman mengakui
jika kenyamanan dan keamanan wisatawan masih kurang. Tidak hanya sampah akan
tetapi juga pedagang asongan kerap menguntit kemana saja pergerakan wisatawan
hal itu membuat wisatawan sangat terganggu. “Terkadang kemanan saja wisatawan
berjalan selalu diikuti oleh pedagang asongan itu bahkan sampai dimana tempat
wisatawan itu mandi, kita mau marah justru kita jadi sasaran kemarahan warga,
sehingga terus terang banyak wisatawan kita yang mengeluh” jelasnya.
Diakuinya pariwisata menjadi andalan
Kabupaten Lombok Tengah. PAD terbesar ada di laut dan peisir pantai hanya saja
aset vital itu harus dikelola dengan baik. Kesadaran masyarakat sangat
diperlukan.
Menyadari hal itu maka pengamanan
wilayah kebaharian perlu dilakukan terutama di wilayah wilayah yang menjadi
kawasan pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan pemda dalam membantu
mengamankan kawasan pantai adalah dengan membentuk Pam Pantai. Dan sekarang
sudah bergabung puluhan pam pantai wanita. Pam Pantai yang sebagian besar
adalah gadis gadis itu secara sukarela ikut membantu mengamankan serta
memberikan penyadaran kepada masyarakat. Diharapkan dengan sentuhan kasih
sayang dan cinta dari gadis gadis pam pantai itu dapat sedikit meluluhkan sikap
bengal sejumlah warga masyarakat yang kerap membuat ulah diwilayah pantai.
“Kita bentuk pam pantai dengan harapan
masalah keamanan dan kenyamanan bisa teratasi sedikit demi sedikit” jelasnya.
Dia mengakui pam pantai perempuan
tersebut tidak digaji sepeserpun kendati demikian mereka sangat antusias dan
peduli terhadap dunia pariwsata. Meski tidak digaji mereka tidak pernah
mengeluh namun tentunya dikhawatirkan keberlangsungan dari keberadaan pam
pantai perempuan itu. “lambat laun mereka juga akan jengah dan jenuh, untuk itu
kita harapkan perhatian pemerintah” jelasnya. (amrillah)
Via
Berita NTB
Posting Komentar