Berita NTB
Adu Pintar Siswa Binaan Kemenag VS Siswa Binaan Dikpora
Drs. H.M.Nasri |
Lombok Tengah, (sasambonews). Dikhotomi sekolah madrasah memang masih terlihat. Sekolah
sekolah binaan Kemenag selama ini kurang di “ajak” oleh Dikpora untuk
berkompetisi di level level regional maupun nasional. Pada ajang Olimpiade
sendiri hanya sekolah yang dibina Dikpora sendiri yang diadu sementara sekolah
binaan Kemenag tidak diikut sertakan, padahal potensi siswa madrasah tidak
kalah dengan sekolah non madrasah. “Memang kami sangat kurang dilibatkan oleh
Dikpora dalam kegiatan lomba lomba seperti misalnya olimpiade, padahal anak
anak kami siap diadu dengan sekolah manapun yang menjadi binaan Dikpora” kata
Kepala Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah Drs. H.M.Nasri Anggara di ruang
kerjanya belum lama ini. Diakuinya sekolah sekolah swasta yang dimilikinya
tidak kalah hebatnya dengan sekolah negeri binaan Dikpora. Sejumlah sekolah
swasta di pelosok pelosok desa memiliki kemampuan berkomunikasi tiga bahasa
setiap harinya yakni Bahasa Inggris, Arab dan bahasan Indonesia. Bukan itu saja
dibidang ilmu pengetahuan dan sains siswa madarasah tidak kalah cerdasnya
dengan sekolah lainnya karena itu dia berharap setiap ada kegiatan lomba yang
diselenggarakan oleh dikpora sekolah madrasah bisa diikutkan. “Kami memiliki
banyak sekolah unggulan dan berprestasi baik swasta maupun negeri” katanya.
Di sekolah perkotaan, MTsN Model Praya dan MAN Praya sendri
sudah diakui prestasinya baik di regional mapun lokal. Tidak hanya dua sekolah
ini saja, sekolah sekolah yang ada di kecamatan atau peesaanpun siap diadu.
Untuk itulah Kemenag sendiri telah membuat olimpiade sendiri dalam rangka
pengembangan prestasi siswa.
Terpisah, kepala MTsN Model Praya sendiri menyatakan siap
untuk diadu kecerdasan dan kepintaran siswa siswinya dengan sekolah manapun
termasuk sekolah binaan Dikpora. Selama ini sekolahnya kerap menjadi juara baik
lomba akademik ataupun kegiatan eskul. “Lomba Drum Band kita juara, lomba gerak
jalan kita juga juara, lomba lomba lain juga kita tidak pernah absen dari
perolehan juara, jadi kami siap adu pintar dengans ekolah lain” jelasnya.
Dari segi kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris
dan bahasa Arab, MTsN Modelpun siap diadu dengan sekolah lain dilomba lomba
pidato. Diapun mengakui jika selama ini pelibatan sekolah madrasah diajang
olimpiade maupun ajang pembinaan lainnya yang diselenggarakan oleh Dipora
sangat jarang. “Kita memang jarang dlibatkan jika kegiatan itu dilaksanakan
oleh Dikpora” jelasnya.
Dia mengatakan menjadikan anak anak pintar dan cerdas bukan
tangungjawab Kementrian Diknas dan Kementrian Agama saja akan tetapi juga
seluruh masyarakat. Oleh karena itu pelibatan sekolah dalam ajang ajang
pembinaan tentunya harus dilakukan dengan tidak melihat apakah berasa daris
ekolah binaan Kemenag maupun binaan Dikpora. Semoga tidak ada lagi dikhotomi
antara sekolah negeri dengans ekolah madrasah sehingga amanat undang undang
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa bisa tercapai. am
Via
Berita NTB
Posting Komentar