Berita NTB
Camat Kopang Dicegat Sopir Angdes
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Camat Kopang L Setiawan dihadang sejumlah sopir angkutan
perdesaan (Angdes). Hal itu terjadi, karena Camat Kopang dinilai membantu mobil
perhubungan yang sedang mengakut anak-anak sekolah yang mau diantar
pulang. “Saya sangat terkejut saat dilakukan pencegatan itu. Intinya saya
dikira berpihak kepada mobil perhubungan tersebut,” terang Camat Kopang L
Setiawan kepada wartawan.
Sebenarnya, bukan ada keberpihakan kepada mobil
perhubungan yang sedang mengakut anak sekolah tersebut. Namun, saat itu ia
melihat banyak anak yang tidak bisa pulang ke wilayah utara karena semua mobil
angkutan tidak ada yang beroprasi. Sehingga, ia terpaksa meminta mobil perhubungan
untuk mengangkut anak tersebut sampai ketujuannya. Disamping itu, ia pun
mangaku sambil pulang ke rumah dinasnya maka ia pun ikut mengiringi mobil
perhubungan tersebut. “Karena saya yang kawal paling depan, maka saya lantas
distop para sopir tersebut. Namun, saya turun jelaskan, apa alasan saya
sediakan fasilitas mobil tersebut untuk mengakut anak sekolah. Karena, kalau
tidak begitu, maka bisa-bisa anak-anak jalan kaki pulang, sementara mobil
angkutan tidak ada beeroperasi,” terangnya.
Penghadangan itupun terjadi di pasar Pengadang
kecamatan Praya Tengah kemarin siang. Namun ia mengaku, sempat lama
terjadi perdebatan di pertigaan pasar Pengadang. Sejumlah sopir angdes ini juga
mengaku, tidak terima dinaikan 10 persen tarif baru pasca dinaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM). Selain itu, sejumlah angdes ini berencana Jumat ( Hari ini, Red )
sejumlah angdes jurusan Praya-Kopang akan mendatangi kantor Dishubkominfo.
Selain membahas soal tarif, mereka juga akan mendesak Dishubkominfo tidak
mengoprasikan angkutan dan bus kota. “Saya juga sudah hubungi Pak Kepala
Dishubkominfo. Dan siap saya akan memfasilitasi pertemuan itu dengan Kadis
Hubkominfo,” tuturnya.
Terpisah, salah satu sopir angkutan Andi mengecam
beroperasinya mobil perhubungan yang mengakut muatan. Bahkan ia menyatakan,
apabila ketemu dengan mobil perhubungan yang beroparasi mengangkut muatan, maka
pihaknya akan stop dan sita mobil tersebut. “Ini sudah keterlaluan sekali,
masak mobil dinas plat merah digunakan untuk angkutan muatan. Terus bagiamana dengan
nasib kami. Memang pemerintah ini tidak pernah memikirkan nasib rakyat kecil,”
ujar singkatnya sambil dengan muka kecewa dan marah. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar