Pendidikan dan Kebudayaan
Dikpora Akan Fasilitasi Kisruh PGRI
H.L.Idkham |
Lombok Tengah, (sasambonews). Kisruh PGRI mengundang
keprihatinan banyak kalangan. Keprihatinan mendalam jga datang dari Bupati
Lombok Tengah, Kamenag dan juga Dikpora Lombok tengah. Untuk itu Kepala Dinas
Dikpora Loteng H.L.Idkham Khalid berencana akan menfasilitasi pertemuab kedua
belah pihak untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi beberapa bulan terakhir. “Kami
akan segera fasilitasi pertemuan kedua belah pihak yakni sejumlah pengurus
dengan ketua PGRI dalam rangka menyelesaikan polemik itu” kata Kadis via
ponsel.
Menurutnya pertemuan akan dilakukan dalam waktu dekat. Diharapkan
nanti akan ada solusi dalam menyelesaikan persoalan itu. “Ada beberapa orang
pengurus dengan ketua PGRI akan kita pertemukan” jelasnya.
Dia mengakui tidak semua pengurus PGRI menginginkan
pemberhentian Ketua PGRI kendati demikian pihaknya tetap berkewajiban untuk
menuntaskan persoalan itu.
Wakil ketua PGRI Loteng L.Agung Priambudi mengatakan polemik
yang terjadi di tubuh PGRI hanya segelintir orang dan tidak merefresentatif
seluruh pengurus PGRI. “Tidak semua, ada beberapa pengurus yang memang tidak
puas dengan kebijakan ketua” ungkapnya.
Diakuinya selama ini belum ada tindakan dari ketua PGRI yang
menyalahi aturan kendati demikian terhadap beberapa penurus yang tidak puas
dengan kebijakan ketua merupakan hal yang wajar dan lumrah dalam beroganisasi. Untuk
itu dia berharap agar polemik ini bisa selesai dalam waktu dekat karena sangat
mengganggu eksitensi dari organisasi. “Kita berharap pihak Dikpora segera
menfasilitasi pertemuan untuk menyelesaikan masalah itu dan saya yakin setelah
bertemu akan ada benang merah” jelasnya.
Sementara itu Ketua PGRI Khairil Anwar memahami apa yang
menjadi tuntutan pengurus. Meskipun dirinya mengaku tidak melakukan kesalahan
apapun namun dia tidak lantas ngotot mempertahankan pendapatnya karena itu dia
mengajukan surat pengunduran diri atas desakan dari pengurus. “Saya sudah
mengundurkan diri, mereka mendesak saya mundur, sayapun buat surat, kini keputusan ada di PGRI NTB” jelasnya.
Dia mengatakan sudah menjalankan orgnaisasi sesuai dengan AD
ART organisasi. Kalaupun ada yang tidak puas dengan kepemimpinannya sebaiknya
diicarakan dengan baik. Dia sendiri siap berdialog untuk menyelesaikan
persoalan itu. “kalaupun saya melanggar aturan maka ada konsekwensinya, namun
mari kita selesaikan dengan baik baik, saya sudah menuruti kemauan mereka”
jelasnya.
Keputusan Khairil Anwar mengajukan surat pengunduran diri memang
cukup mengejutkan semua pihak. Apa yang dilakukan itu menurutnya untuk memenuhi
keinginan sebagian pengurus. Padahal belum genap setahun menjadi ketua PGRI. Saat ini dirinya
menyerahkan keputusan kepada ketua PGRI. Am
Posting Komentar