Berita NTB
Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Maiq-Meres
Bupati Loteng (tengah) didampingi Kepala Bappeda Loteng (kiri) dan Tuan Guru Saat malam Syukuran 4 tahun Maiq-Meres |
Lombok Tengah (SasamboNews)-- Seiring berjalannya waktu,
tidak terasa 4 tahun sudah H.M.Suhaili FT SH dan H. L. Normal Suzana sebagai
Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah. Selama 4 tahun lamanya memimpin Lombok
Tengah dengan berbagai dinamika kehidupan masyarakat Lombok Tengah.
Sejak dipilih rakyat melalui
Pilkadasung tahun 2010 dan dilantik pada tanggal 27 Nopember 2010,
Suhaili-Normal dengan jargon Maiq Meres berikhtiar akan menjadikan Lombok
Tengah yang Beriman Sejahtera dan Bermutu (bersatu). Ikhtiar Suhaili-Normal itu
diwujudkan dalam visi misi Lombok Tengah bersatu. Berbagai terobosan dilakukan
Suhaili Normal dalam membangun Lombok Tengah yang lebih baik sesuai dengan visi
misi yang telah disusun. Makna BERIMAN dalam visi misinya adalah masyarakat yang melaksanakan ajaran agama dengan baik dan saling
menghargai satu sama lain tanpa memandang sara, sedangkan makna
SEJAHTERA adalah masyarakat yang mampu memenuhi semua kebutuhan dasarnya.
Sementara makna BERMUTU adalah masyarakat
yang mampu berprestasi dalam bidang masing-masing sehingga mampu bersaing
dengan daerah lain.
Dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu itu, maka fokus pembangunan di
arahkan di tiga sektor prioritas pembangunan diantaranya sektor pertanian,
perikanan dan pariwisata atau yang dikenal dengan ATM dengan membagi
pengembangan kawasan menjadi tiga zona dengan lebih mengedepankan prinsip
pembangunan yang berbasis kawasan dengan memperhatikan potensi yang ada di
masing-masing wilayah. Untuk itu telah membagi wilayah kabupaten Lombok Tengah
menjadi 3 (tiga) zona pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan
perkembangan kebutuhan masyarakat.
Wabup Loteng (kiri) nampak membagikan santunan untuk anak yatim |
Pembagian
wilayah tersebut terdiri atas zona I
(satu) yang di sebut zona Aik Meneng, terdiri atas
kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah utara yang direncanakan untuk pengembangan agrobisnis dan agrowisata diantaranya
Kecamatan Kopang, Batukliang, Batukliang Utara dan Janapria. Zona II (dua) sebagai kawasan Tunjung
Tilah yang terdiri dari kecamatan yang berada di wilayah tengah
diantaranya, Praya Tengah, Praya, Jonggat dan Pringgarata, direncanakan untuk pengembangan pertanian
tanaman pangan, pusat pemerintahan, pusat industri, pusat perdagangan dan jasa.
Terakhir zona III (tiga) sebagai kawasan Empak
Bau yaitu kecamatan di wilayah selatan Lombok Tengah yakni Kecamatan Praya
Timur, Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya, direncanakan untuk pengembangan pariwisata dan perikanan.
Untuk
menghindari terjadinya tumpang tindih sasaran program dan mengurangi ego
sektoral yang sering terjadi dalam sebuah pembangunan, maka dibentuk lembaga
yang berfungsi melakukan koordinasi dalam menentukan wilayah yang akan menjadi
sasaran program kegiatan pembangunan. Lembaga tersebut dinamakan Lempermadu (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Terpadu). Mengingat masyarakat Lombok Tengah merupakan
masyarakat yang religius dan sangat menghormati tokoh-tokoh agama yang ada,
maka gerakan Lempermadu ini berbasis rumah ibadah.
Gerakan
Lempermadu berada di desa dimana di dalamnya adalah para PNS yang bertugas di
desa dan kader-kader pemberdayaan masyarakat desa. Merekalah nanti yang akan
berkoordinasi dengan pengurus masjid untuk menentukan sasaran-sasaran program
yang masuk ke desa, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program kegiatan yang
mengakibatkan penanganan kemiskinan tidak mencapai sasaran.
Selama
4 tahun kepemimpinan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan. Hal itu terlihat
dari beberapa indikator pembangunan di Lombok Tengah.
Di
Bidang Kesejahtraan dapat dilihat dari tabel diabwah ini :
IPM
|
60,73
|
61,66
|
62,57
|
63,51
|
Angka
Harapan Hidup
|
61,09
|
61,52
|
61,96
|
62,44
|
Angka Melek
Huruf
|
71,48
|
72,88
|
73,92
|
75,89
|
Rata-rata
lama sekolah
|
5,65
|
5,99
|
6,19
|
6,19
|
Rata-rata
pengeluaran
riil
perkapita
|
627.560,-
|
629.260,-
|
632.970,-
|
636.000,-
|
Selanjutnya terkait dengan indikator
pemerataan ekonomi, PDRB Perkapita masyarakat mengalami peningkatan dari tahun
2010-2013 yakni 2.586.510 menjadi
3.233.312. sementara untuk angka kemiskinan di Loteng mengalami penurunan
selama 4 tahun belakangan yakni 19,92% tahun 2010 menjadi 16,20% tahun 2013
sedangkan untuk angka pengangguran juga mengalami penurunan 5,57% tahun 2010 menjadi 4,50% tahun 2012.
Untuk bidang pertanian dan perkebunan,
beberapa indikator capaian selama 4 tahun diantaranya produksi padi mengalami
peningkatan drastis mulai tahun 2010, 374,091 ton
menjadi 465.150 ton tahun 2013. Populasi ternak juga mengalami peningakatan
siginifikan yakni 94.759 ekor tahun 2010 menjadi 149.943 ekor. Sementara
produksi buah Manggis: 1.430 Ton/thn, Durian: 1.080
Ton/thn, Melon : 2.595 Ton/thn.
Untuk produksi hasil perkebunan tanaman Produksi
Tembakau Virginia 12.117 ton tahun 2010
menjadi 23.706 ton pertahun. Produksi Kopi 591,94 ton menjadi 635,11 ton
pertahun tahun 2013. Produksi Jambu Mete 421,2 ton tahun 2010 menjadi 843,64
ton pertahun 2013. Sedangkan untuk rehabilitasi hutan dan lahan. Luas Lahan kritis luar dan dalam kawasan
hutan (Ha) 7.444 tahun 2010 menjadi 2.881,06
ha tahun 2013.
Selanjutnya untuk pola makan harapan dari 70,4 tahun
2010 meningkat menjadi 81,00 tahun 2012. Sementara Jumlah Lumbung Pangan dari
tahun ketahun meningkat mulai dari 38 unit menjadi 47 unit tahun 2013.
Bidang
Pariwisata Rata-rata Lama Tinggal wisatawan (Hari) 2,33 tahun 2010 menjadi 4,17 tahun 2013. Atau mulai dari
20.000 menjadi 120 000 hingga tahun 2013.
Bidang
Perikanan dan Kelautan. Jumlah Produksi Perikanan untuk produksi perikanan budidaya mengalami
peningkatan dari 27.894,00 ton tahun 2010 menjadi 49.708,05 ton tahun 2013.
Sedangkan untuk produksi perikanan tangkap 2.268,40 menjadi 2.268,40 ton tahun
2013.
Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Jumlah Wira Usaha Baru 813 tahun 2010 menjadi 2.053 tahun 2013. Sedangkan Jumlah UMKM 2.133
menjadi 2.821 tahun 2013. Pertumbuhan
Koperasi baik ungguloan maupun koperasi aktif juga mengalami peningkatan. Untuk
koperasi unggulan 61 menjadi 237 koperasi sedangkan koperasi aktif 375 menjadi
580 koperasi.
Selanjutnya Capaian Indikator MDGs Kabupaten
Loteng tahun 2013 dari 7 goal dan 64 indikator, sebanyak 51 % sudah tercapai,
27 % dalam proses pencapaian dan 22 % jauh dari pencapaian.
MDGs,
Bidang Pendidikan. Angka Partisipasi Kasar.
APK SD / MI
/ Paket A 117,22% menjadi 113,68% tahun 2013. APK SMP/MTs/ Paket B 99,51% menjadi 101,86% 2013. APK SMA/SMK/ Paket C 59,30% menjadi 71,51% tahun 2013.
Untuk angka partisipasi murni (APM)
APM SD / MI / Paket A 99,21% tahun 2010 menjadi 99,25% tahun 2013. APM SMP/MTs/ Paket B 89,44% menjadi 89,49% tahun 2010. APM SMA/SMK/ Paket C 55,25% menjadi 65,08% tahun 2013.
Jumlah Siswa DO SD/MI 224 menjadi 96,
SMP/Mts 168 turun menjadi 54 tahun 2013. SMA/MA 135 menjadi 77 tahun 2013.
SMK sederajat 160 menjadi 79 tahun 2013.
Angka Kelulusan UN, SD/MI 99,89% menjadi 100% tahun 2013, SMP/MTS 99,29% menjadi 99,79% tahun
2013. SMA/MA 97,43% menjadi 99,10% tahun 2013. SMK 92,72% menjadi 95,11% tahun 2013. Jumlah
Buta Aksara 97.005 menurun menjadi
17.607 tahun 2013.
MDGs Bidang Kesehatan Jumlah Kasus Balita Gizi
Buruk 69 Kasus menjadi 58 Kasus tahun 2013. Persentase profesi tenaga
kesehatan yang memiliki standard kompetensi 65% menjadi 75%. Prosentase Penduduk Miskin yang mendapat Jamkes 51% menjadi 100% tahun 2013. Angka Kematian Bayi per 1000
kelahiran hidup 9,4 menjadi 9 orang tahun
2013. Jumlah kasus Penyakit DBD 69 Kasus menurun menajdi 59 Kasus
Bidang
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana. Usia
Perkawinan Pertama Perempuan 19,1 menjadi 19,7 tahun 2013. Jumlah Peserta KB
Aktif 141.828 menjadi 161.313
Bidang
Infrastruktur. Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap (Km)
296,48 (40%) menjadi 405,93 (55%). Panjang Jalan Kabupaten 739,44 Km. Jumlah Pemanfaatan Energi Alternatif
(PLTS, PLTMH dan Biofuel) 1.340 menjadi 3.259 tahun 2013.
Selanjutnya
7 KOMITMEN pemda
Loteng
1. Pendidikan gratis bagi seluruh siswa miskin tingkat
SD-SMA sederajat
2. Persalinan gratis bagi seluruh ibu hamil yang
melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah atau Puskesmas;
3. Memfasilitasi
lahirnya 250 koperasi unggulan dan 10.000 wirausaha;
Jumlah Wirausaha Usaha Baru sebanyak 2.053
sedangkan target sampai dengan 2015 sebanyak 2.063; Sampai dengan 2013,
UMKM telah menyerap 104.759 orang tenaga kerja dari target kondisi akhir sebesar 103.250 orang
tenaga kerja.
Selanjutnya upaya pemerintah
daerah dalam peningkatan kualitas kelembagaan koperasi juga menunjukan
perkembangan yang signifikan yakni jumlah peningkatan Koperasi Aktif
sebanyak 205 sehingga menjadi 580 buah koperasi aktif dan
berbadan hukum;
Hasil analisis akuntan
koperasi menunjukkan adanya penambahan jumlah koperasi yang mendapat opini Koperasi
Unggulan sebanyak 161 buah sehingga secara keseluruhan koperasi
unggulan menjadi 237 buah.
4. Pembangunan pos keamanan terpadu di setiap
desa
Mulai dilaksanakan pada Tahun 2011 dengan memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah desa/kelurahan
sebesar @Rp. 5.000.000,-/ total Rp. 695.000.000,- untuk dukungan pembangunan pos keamanan terpadu serta pembinaan
kelembagaanya dan Pada Tahun 2013 ini akan dibangun posko di 3 zona wilayah: utara, tengah , selatan) serta dukungan alat
komunikasi keamanan pada tiap-tiap desa/kelurahan
5. Memastikan dana
alokasi desa untuk percepatan pembangunan di desa
6. Reformasi
birokrasi dengan pemimpin yang berdiri di depan sebagai teladan;
7. Santunan kematian
masyarakat
Santunan kematian diberikan kepada masyarakat
miskin yang ditinggalkan untuk membantu
pengurusan prosesi pemakaman dan bentuk
uang duka dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat dengan besaran Rp.500.000 /Keluarga.
Pada Tahun 2011 dan 2012 santunan kematian ini diberikan melalui anggaran
bantuan sosial sebesar Rp. 1.325.000.000 dan 727.000.000, namun pada Tahun 2013 berdasarkan
supervisi BPK pengalokasian santunan kematian tidak
diperkenankan melalui bantuan sosial.
Lompatan
Dan Terobosan Lainnya
Bidang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Pencapaian
Target Laporan Keuangan Daerah dengan Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
dua tahun berturut-turut (tahun 2012-tahun 2013)
Bidang Infrastruktur
a.
Pembangunan jalan strategis kabupaten 440,48 Km (58,58% Mantap), Jalan Negara
100 % Kondisi Mantap, Jalan Propinsi 84,73 % Mantap
b.
Penataan Drainase perkotaan sepanjang 5.000 meter
c.
Penyediaan prasarana air bersih, dari kondisi awal sebesar 366 liter per detik
menjadi 766 liter per detik
d. Luas
layanan areal irigasi meningkat, dari 49.500 Ha menjadi 50.529 Ha.
Bidang Penataan Ruang;
Lombok Tengah Meraih Penghargaan Penataan Ruang
Terbaik Tingkat Nasional, Penataan Ruang Terbuka Hijau: Taman Tastura, Lapangan
Bundar dan RTH Tonjeng Beru Smart Garden di
Green
Belt Bendungan
Batujai. Penertiban Roi/Sempadan Pantai di Kawasan Kuta
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan
Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal;
Peningkatan kondisi sosial
ekonomi masyarakat melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah, Menerima reward sebagai tokoh peduli perdesaan sehat
2014, karena adanya komitmen dalam pembangunan kesehatan berbasis desa.
Sebagai
pelaksanan terbaik kawasan Nusa Tenggara dalam pelaksanaan Program PAMSIMAS.
Bidang
Perhubungan;
Meraih
Penghargaan “Wahana Tata Nugraha” dalam bidang Keselamatan Pengguna
Jalan dari Menteri Perhubungan. Bidang pendidikan
; inklusi dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Capaian
Dan Sisa Amanah
Yang Harus
Dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.
18%
atau sebanyak 37 Indikator Perlu Penanganan Khusus agar dapat tercapai
pada sampai dengan tahun 2015, dari 37 indikator tersebut terdapat 5 indikator yang datanya tidak tersedia.
Indikator
tersebut; Urusan Pendidikan 1 Indikator, Lingkungan Hidup 1 Indikator,
Kepegawaian 2 Indikator, Kalautan 1 Indikator dan Perindagkop 1 Indikator
12%
atau sebanyak 23 Indikator Perlu Kerja Keras agar dapat tercapai pada
tahun 2015
71% atau sebanyak 150 Indikator
On The Track atau diprediksikan akan tercapai pada tahun 2015 dan sebagian
indikator telah melampaui target (Humas)
Via
Berita NTB
Posting Komentar