Berita NTB
Kandang Ayam Di Desa Bonder Bikin Resah
LOMBOK TENGAH, (sasambonews).Keberadaan Kandang Ayam Potong di Bonder meresahkan
sejumlah warga. Tidak hanya mengundang lalat akan tetapi juga mengundang bau
busuk. Sejumlah warga Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah yang
tergabung dalam Gerakan Peduli Pembangunan Desa (GPPD) NTB pun protes. Selamat
Riadi meminta kepada DPRD Loteng dan Pemerintah Daerah Loteng untuk menutup
kandang ayam yang ada di Desa Bonder. Pasalnya, keberadaan kandang ayam itu
telah membuat kodisi di desa menjadi tidak nyaman. Artinya, dengan adanya kandang
ayam, telah membuat banyak lalat yang ada disetiap rumah warga. “Pokoknya kami
minta lebih baik kandang ayam itu ditutup saja, karena keberadaannya maka
banyak lalat di setiap rumah warga,” katanya saat melakukan hering ke kantor
DPRD Loteng kamis.
Pemuda yang sering dipanggil Rebe itu juga mempertanyakan apakah kandang
ayam yang yang ada di Desa Bonder itu sudah punya ijin dan ada tidaknya
kontirbusi kepada daerah. “Kalau memang tidak ada lebih baik ditutup saja,”
pintanya.
Kemudian, kalau hal ini tidak direspon cepat maka akan menyebabkan konflik
di bawah. Apalagi, beberap waktu lalu sejumlah warga dan pemilik kandang ayam
sempat rebut. “Kami minta agar segera disikapi. Kalau tidak, maka kami tidak
tahu apa yang akan terjadi antara warga dengan pemilik kandang ayam,” tuturnya.
Sementara kedatangan warga yang tergabung dalam GPPD itu diterima langsung
oleh sejumlah anggota Komisi IV seperti Jayanti Umar, H Ahmad Supli, Lalu
Sarbini dan lainnya. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Loteng dr
Nurhandini Eka Dewi, Sekretaris BPMP2T dan perwakilan dari Dinas Pertanian dan
Peternakan.
Atas persoalan itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Nurhandini Eka Dewi
mengatakan, selain adanya kandang di tempat itu, lalat banyak juga disebabkan
karena factor hujan. Untuk itu, pihaknya menyarankan untuk mangantisipasi
persoalan itu, maka harus dibuat tim terpadu. Dimana, di tim terpadu itu
terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perizinan
dan Kantor Lingkungan Hidup. “Dalam hal ini juga kami siap akan membantu untuk
memberikan obat penyemprotan. Dengan begitu, lalat akan tidak ada lagi,”
katanya.
Sedangkan, anggota komisi IV DPRD Loteng H Ahmad Supli menyatakan, kalau
memang keberadaan lalat itu mengganggu warga, maka pihak perizinan diminta
untuk kembali lagi mengkaji ulang ijinnya. Selain itu, pihaknya juga minta
kepada Dinas Kesehatan untuk memperhatikan dampak kesehatan, dengan adanya
banyak lalat di desa tersebut.
Oleh sebab itu, dengan mendengar persoalan itu, maka pihaknya bersama
rekan-raekan lain di Komisi IV akan memberikan rekomendasi untuk membuat tim
terpadu. “Setelah ada rekomendasi, maka kamiminta agar dinas terkait segera
lakukan peninjauan ke lokasi. Dan kami juga akan lakukan koordinasi dengan
pemerintah desa dan kecamatan,” ungkapnya.
Setelah mendengar beberapa tanggapan dari Dewan dan dinas terkait, maka
warga Desa Bonder yang tergabung dalam GPPD langsung membubarkan diri.
Walaupun, memang mereka sangat kecewa karena dari perusahaan tidak hadir. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar