Berita NTB
Derita Inak Dong Disebuah Rumah Robok, Ditengah Perburuan Kekuasaan
Lombok Tengah, (sasambonews). Kemiskinan adalah pilihan yang diharamkan bagi setiap manusia. Tidak ada satupun dari umat manusia di dunia yang mau miskin namun nasib sudah menggiringnya untuk menjadi miskin. Seperti yang di Alami Inak Dong warga Bonjeruk Kecamatan Jonggat. Hidup tanpa sang penopang karena telah meninggal dunia, Inaq Dong tetap bertahan hidup demi menjalankan amanah Allah menjaga dan memelihara dua ponakannya yang sudah menjadi yatim piatu.
Inak Dong seolah olah ingin menunjukkan kepada penghuni dunia dan membuktikan bahwa dia masih mampu menjaga amanah meski harus terlunta lunta.
Meski tidak memiliki penghasilan tetap, tak memiliki sejengkal tanahpun dan mendiami rumah "robok" dengan atap hanya sebagian asbes dan sebagian lagi beratapkan langit dan awan putih, dia tak pernah menyerah. Bagi dia pantang baginya untuk meminta minta seperti halnya kaum pengemis dan gepeng yang tiada malu padahal secara fisik masih sehat bugar. "Apapun keadaan saya, saya tak akan pernah menjual harga diri demi pemberian orang dari hasil mengemis dijalanan" jelasnya kepada wartawan yang menyambangi rumahnya.
Terhadap simpati masyarakat terhadap kondisinya dia mengaku senang. "Syukur Syukur alhamdulillah, atas simpatinya" jelasnya.
Pengalaman hidup Inak Dong menjadi tanparan keras bagi para elit elit penguasa bahwa Inak dong adalah contoh kecil dari perjuangan hidup yang kuat meskipun di tataran elit politik sibuk dengan urusan tunggangan politiknya untuk hari ini atau 5 tahun mendatang tanpa berkedip sedikitpun walau mungkin malas untuk melihat penderitaan rakyat jelata. Semoga Pengalaman hidup Inak Dong menjadikan kita lebih peka terhadap lingkungan.
Meski tidak memiliki penghasilan tetap, tak memiliki sejengkal tanahpun dan mendiami rumah "robok" dengan atap hanya sebagian asbes dan sebagian lagi beratapkan langit dan awan putih, dia tak pernah menyerah. Bagi dia pantang baginya untuk meminta minta seperti halnya kaum pengemis dan gepeng yang tiada malu padahal secara fisik masih sehat bugar. "Apapun keadaan saya, saya tak akan pernah menjual harga diri demi pemberian orang dari hasil mengemis dijalanan" jelasnya kepada wartawan yang menyambangi rumahnya.
Terhadap simpati masyarakat terhadap kondisinya dia mengaku senang. "Syukur Syukur alhamdulillah, atas simpatinya" jelasnya.
Pengalaman hidup Inak Dong menjadi tanparan keras bagi para elit elit penguasa bahwa Inak dong adalah contoh kecil dari perjuangan hidup yang kuat meskipun di tataran elit politik sibuk dengan urusan tunggangan politiknya untuk hari ini atau 5 tahun mendatang tanpa berkedip sedikitpun walau mungkin malas untuk melihat penderitaan rakyat jelata. Semoga Pengalaman hidup Inak Dong menjadikan kita lebih peka terhadap lingkungan.
Via
Berita NTB
Posting Komentar