Berita NTB
LOMBOK TENGAH, (sasambonews) – Perbaikan Sarana Air Minum Berbahan Baku Air Laut (SAMBAL) yang rusak di Kelongkong Kecamatan Pujut, sudah diupayakan pihak Dinas Perikanan Dan Kelautan (Diskanlut) Lombok Tengah. Namun, perbaikan itu gagal dilakukan karena Dana yang dianggarkan tidak sesuai dengan kebutuhan untuk perbaikan mesin Sambal tersebut. Namun, pada Anggran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2015 akan dicoba untuk diusulkan lagi. Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Diskanlut Lombok Tengah, Ir.H.Maulana Razak,M.Si pada Selasa (27/01) diruang kerjanya.
H.Maulana Razak menjelaskan, program SAMBAL tersebut merupakan program dari Kementerian terkiat dan masyarakat hanya mendapatkan mamfaat dari program tersebut. Ada 4 Unit mesin SAMBAL yang dibuat pada tahun 2011 lalu yakni terletak di Gerupuk, Awang, Kute dan Kelongkong. Tiga Unit mesin SAMBAL itu hingga saat ini masih beroperasi sementara satu Unit yang terletak di Desa Kelongkong rusak dan tidak bisa beroprasi lagi.”Satu unit mesin Sambal itu nilainya sekitar Rp.Miliar dan sehari mampu menghasilkan 900 liter air bersih. Untuk itu kami sadari saat mesin itu rusak maka kebutuhan air bersih warga menjadi sulit disana,”katanya.
Untuk itu lanjut H.Maulana Razak, setelah salah satu mesin SAMBAL itu rusak pada pertengah tahun 2013 lalu, maka biaya perbaikan mesin itu diusulkan pada APBD Lombok Tengah tahun 2014 yang waktu itu menurut teknisinya menyatakan membutuhkan dana hanya Rp.4 juta saja. Namun saat dana itu akan dipergunakan, ternyata kerusakan bertambah luas dan memerlukan dana perbaikan sekitar Rp.18 juta yang diusulkan pada APBD Perubahan tahun 2014.”Tetapi saat akan dipergunakan dana Rp.18 juta itu, nilai rupiah merosot sehingga dana itupun tidak menjangkau membli spare part mesin itu. Dan kita akhirnya mengembalikanya ke kas daerah,”jelasnya.
Setelah melakukan pengecekan lagi oleh teknisi lanjut H.Maulana Razak, dibutuhkan dana sekitar Rp.27 juta untuk memperbaiki mesin SAMBAL tersebut dan akan diusulkan pada APBD-Perubahan tahun 2015 mendatang. Karena untuk mengusulkanya pada APBD murni sudah terlambat karena angka atau nilai dana pasti untuk perbaikan muncul pada tahun 2015. Dan berbagai syarat untuk mengajukan dana tersebut perlu untuk dilengkapi dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.”Kita memerlukan pernyataan dari teknisi untuk mengusulkan jumlah dana tersebut secara tertulis. Karena kalau tidak salah alat itu buatan Jerman. Jadi alat-alatnya harus diimport dari sana,”pungkasnya.(ding)
Diskanlut Upayakan Perbaikan Mensin Sambal
Ir.H.Maulana Razak,M.Si |
LOMBOK TENGAH, (sasambonews) – Perbaikan Sarana Air Minum Berbahan Baku Air Laut (SAMBAL) yang rusak di Kelongkong Kecamatan Pujut, sudah diupayakan pihak Dinas Perikanan Dan Kelautan (Diskanlut) Lombok Tengah. Namun, perbaikan itu gagal dilakukan karena Dana yang dianggarkan tidak sesuai dengan kebutuhan untuk perbaikan mesin Sambal tersebut. Namun, pada Anggran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2015 akan dicoba untuk diusulkan lagi. Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Diskanlut Lombok Tengah, Ir.H.Maulana Razak,M.Si pada Selasa (27/01) diruang kerjanya.
H.Maulana Razak menjelaskan, program SAMBAL tersebut merupakan program dari Kementerian terkiat dan masyarakat hanya mendapatkan mamfaat dari program tersebut. Ada 4 Unit mesin SAMBAL yang dibuat pada tahun 2011 lalu yakni terletak di Gerupuk, Awang, Kute dan Kelongkong. Tiga Unit mesin SAMBAL itu hingga saat ini masih beroperasi sementara satu Unit yang terletak di Desa Kelongkong rusak dan tidak bisa beroprasi lagi.”Satu unit mesin Sambal itu nilainya sekitar Rp.Miliar dan sehari mampu menghasilkan 900 liter air bersih. Untuk itu kami sadari saat mesin itu rusak maka kebutuhan air bersih warga menjadi sulit disana,”katanya.
Untuk itu lanjut H.Maulana Razak, setelah salah satu mesin SAMBAL itu rusak pada pertengah tahun 2013 lalu, maka biaya perbaikan mesin itu diusulkan pada APBD Lombok Tengah tahun 2014 yang waktu itu menurut teknisinya menyatakan membutuhkan dana hanya Rp.4 juta saja. Namun saat dana itu akan dipergunakan, ternyata kerusakan bertambah luas dan memerlukan dana perbaikan sekitar Rp.18 juta yang diusulkan pada APBD Perubahan tahun 2014.”Tetapi saat akan dipergunakan dana Rp.18 juta itu, nilai rupiah merosot sehingga dana itupun tidak menjangkau membli spare part mesin itu. Dan kita akhirnya mengembalikanya ke kas daerah,”jelasnya.
Setelah melakukan pengecekan lagi oleh teknisi lanjut H.Maulana Razak, dibutuhkan dana sekitar Rp.27 juta untuk memperbaiki mesin SAMBAL tersebut dan akan diusulkan pada APBD-Perubahan tahun 2015 mendatang. Karena untuk mengusulkanya pada APBD murni sudah terlambat karena angka atau nilai dana pasti untuk perbaikan muncul pada tahun 2015. Dan berbagai syarat untuk mengajukan dana tersebut perlu untuk dilengkapi dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.”Kita memerlukan pernyataan dari teknisi untuk mengusulkan jumlah dana tersebut secara tertulis. Karena kalau tidak salah alat itu buatan Jerman. Jadi alat-alatnya harus diimport dari sana,”pungkasnya.(ding)
Via
Berita NTB
Posting Komentar