Berita NTB
Kemenag Janji Tidak Lagi Tunggak Tunjangan Sertifikasi
H. Sulaiman |
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi NTB (Kanwil Kemenag), berjanji akan membereskan
tunggakan pembayaran tunjangan sertifikasi guru. Untuk itu, Kanwil Kemenag
Prov. NTB telah mengusulkan anggaran ke Pemerintah Pusat . Hal itu
dikatakan Kakanwil Kemenag Prov. NTB, Drs. H. Sulaiman Hamid, SH,
MH pada Media Pembaruan, Sabtu (17/01) .
Menurut Sulaiman, belum terbayarnya tunjangan
sertifikasi guru dibawah naungan Kementrian Agama, karena dana yang ada
untuk membayar hutang tunjangan sertifikasi guru tersebut tidak
mencukupi , dan itu kata Sulaiman tidak ada berlaku di Provinsi NTB
tetapi hampir secara Nasional.”Itu merupakan kebijakan Pemerintah Pusat,
dan persoalan itu tetap akan kita selesaikan. Mudah – mudahan di tahun 2015 ini
tunggakan pembayaran sertifikasi guru itu bisa kita selesaikan,” kata H.
Sulaiman Hamid.
Masing – masing Kabupaten / Kota di Kanwil Kemenag
Provinsi NTB, memilik tunggakan pembayaran sertifikasi guru yang berfariasi.
Untuk itu dalam waktu dekat ini pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh
Kemenag Kabupaten /Kota se –Prov. NTB untuk membahas terkait dengan besaran
tunggakan pembayaran sertifikasi guru tersebut.”Besaran tunggakan pembayaran
sertifikasi guru di masing – masing kabupaten/kota berfariasi. Persoalan
itu nantinya akan kami koordinasikan dengan seluruh Kemenag se – NTB,” tutur H.
Sulaiman Hamid.
Masih terjadinya tunggakan pembayaran sertifikasi guru
itu kata H. Sulaiman dikarenakan adanya penambahan kuota guru penerima
sertifikasi setiap tahunnya. Akibatnya, kuota anggaran yang telah disiapkan
pada tahun sebelumnya tidak tercukupi untuk membayar tunjangan sertifikasi guru
yang bernaung dibawah Kemenag.”Setiap tahunnya kuota guru penerima sertifikasi
bertambah. Namun penambahan kuota itu tidak dibarengi oleh anggaran yang
dialokasikan pada tahun sebelumnya. Semua kebijakan terkait dengan bepenambahan
kuota guru penerima sertifikasi dan pelunasan tunggakan pembayaran sertifikasi
ini sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah Pusat, dan persoalan itu sudah
kami sampaikan ke Pemerintah Pusat salah satunya yakni dengan mengusulkan
anggaran untuk pembayaran tunggakan sertifikasi itu,” ucapnya.
Semenara itu terkait dengan tudingan yang dialamatkan
ke Kemenag Lombok Tengah (Loteng) beberapa waktu lalu terkait dengan dugaan
pemotongan honorium ke sejumlah Guru PAI dan tunjangan sertifikasi bagi guru
yang bernaung di Kemenag, H. Sulaiman Hamid membantah keras tudingan
tersebut.”itu yang harus kita lakukan klarifikasi. Kalaupun ada yang mengatakan
pelayanan kami kurang baik itu sama sekali tidak benar. Kami terus berbenah
untuk memberikan pelayanan yang prima,” bantanyanya.
Untuk itu kata H. Sulaiman, pihaknya meminta kepada
seluruh lapisan masyarakat untuk tidak termakan dan terjerumus oleh issu – issu
yang belum jelas kebenarannya.” Kami harap rekan – rekan guru dan masyarakat
jangan termakan issu yang bisa memecah belah pelayanan. Yang kami
kedepankan saat ini adalah pelayanan yang Prima, setiap ada bantuan ataupun
sumbangan ke Madrasyah dan Masjid dananya kita salurkan secara langsung ke yang
bersangkutan melalui rekening masing – masing. Kami sangat membutuhkan
kontrol dari masyarakat terlebih khusus kepada rekan – rekan media, sehingga
kami bisa lebih terpacu untuk memberikan pelayanan yang prima,” pungkasnya.
|rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar