Berita NTB
Komisi I : Usut Sumber Uang “Goyang”
LOMBOK TENGAH, (sasambonews). Masyarakat Lombok Tengah boleh saja bergoyang riang
mengikuti alunan musik dari band band ibu kota, namun nyatanya goyangan artis
ibu kota oitu kini malah menjadi bumerang. Sejumlah anggota DPRD Lombok Tengah
justru mempermasalahkan giyangan tersebut/ yang dipermasalahkan bukan jenis
goyangannya akan tetapi uang yang digunakan untuk mendatangkan goyangan aertis
itu yang disorot.
Komisi I DPRD Lombok Tengah meminta
Kejaksaan Negeri Praya untuk mengusut sumber uang mendatangkan artis Ibukota
dalam setiap acara tertentu ke Kabupaten Lombok Tengah. “Kami dorong Kejaksaan
untuk mengusut sumber dana kedatangan artis ibukota ke Loteng dalam setiap
acara tertentu,” pinta Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lombok Tengah, M. Syamsul
Qomar.
Dimana, ia juga bingung dan mampertanyakan
darimana pemerintah daerah mendapatkan uang untuk membiayai kedatangan artis ibukota
tersebut. Padahal, dalam anggaran atau di APBD tidak ada tertuang untuk
medatangkan artis ibukota tersebut.
Apalagi, untuk mendatangkan artis
ibukota ke Lombok Tengah, membutuhkan dana yang cukup banyak. Dan jika
menggunakan APBD, maka harus melalui sepengetahuan dan persetujuan dewan. “Kami
belum tahu dari mana sumber anggarannya itu. Kalau dari APBD itu tidak mungkin
dan itu juga tidak boleh atau haram akan dianggarkan untuk seperti itu,”
jelasnya.
Kemudian, kalau ada pihak ketiga
yang membiayai kedatangan artis itu, maka perlu juga dipertanyakan siapa pihak
ketiga itu dan apa komitmen pemerintah daerah dengan pihak ketiga tersebut. “Kami
perlu tahu anggarannya dari mana, karena itu sebagai bentuk pelaksanaan fungsi
pengawasan atau kontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran oleh
pemerintah daerah. Jangan sampai terjadi praktik gratifikasi di daerah ini,” ucapnya.
Ia juga mencontohkan, untuk acara
peringatan 17 Agustus saja tidak boleh dianggarkan oleh pemerintah daerah,
apalagi untuk membiayai kedatangan artis yang membutuhkan dana cukup banyak. “Kalau
bukan dari APBD, dana apa lagi yang mau dipakai. Kami tidak yakin kalau dari
dana pribadi karena jumlahnya terlalu banyak dan volume kedatangan artis juga
hampir setiap tahun,” pungkasnya.
Di era pemerintahan
Maiq Meres, arti arti ibu kota ramai ramai berdatangan ke Lombok Tengah/ dalam
satu tahn tercatat 3 sampai 4 kali band ibukota. Setiap moment penting hampir
wajib mendatagkan artis diantaranya saat HUT Lombok Tengah, Tahun Baru,
festifal bau Nyale dan halal Bil Halal.|dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar