Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan-Budaya
Menelusuri Jejak Datuk Adam Dan Sumur Keramatnya (Habis)
Inilah Sumur yang dikeramatkan |
Sumur Keramat identik dengan Datuk Adam. Siapakah sebenarnya Datuk Adam itu, dan Dari mana asalnya ? serta kenapa dikatakan sumur Keramat ?.
Menurut salah satu keturunan TGH Adam, M.Hafiz, TGH Adam adalah seorang guru
ngaji. Murid muridnya berasal dari berbagai daerah termasuk dari Lombok Timur.
Pernah suatu ketika dia berangkat ke tanah suci menggunakan kapal laut. Maklum
untuk ke tanah Suci Makkah, belum ada pesawat, yang ada adalah kapal laut. Ditengah
perjalanan, kapal yang digunakan tenggelam bersama seluruh penumpangnya
termasuk dirinya, namun karena pertolongan Allah, dia selamat meski beberapa
minggu tenggelam dan hanya dirinyalah yang selamat sementara yang lain
meninggal. Atas kejadian itu, warga masyarakatpun menganggapnya sebagai seorang
yang sakti dan keramat. Selain itu keanehan lain menurut juru bicara masjid
Datok Adam yang kini masih ada di Aik Mual adalah adanya lumbung padi yang
tidak pernah habis meskipun dimakan oleh ratusan murid muridnya. Sayang Lumbung
itu kini sudah tidak ada lagi, yang tersisa dari peninggalannya adalah masjid
dan juga makamnya.
Sampai saat ini makam Datok Adam masih dikunjungi peziarah dan dipelihara
dengan baik oleh keturuannya.
Sementara untuk Sumur Keramat sendiri, konon sempat ditutup oleh padi dan
ijuk oleh Datok Adam akibat airnya membual hingga meluber kemanan mana. Saking
banyaknya air yang keluar dari sumur tesebut dikhawatirkan akan berbahaya bagi
penduduk karena itu ditutuplah dengan Ijuk dan padi sehingga sampai saat ini
air yang keluar tidak terlalu besar namun tidak pernah mengering meskipun msuim
kemarau. Anehnya lagi meski musim hujan airnya tetap tidak pada permukaan sumur
tidak bertambah dan juga tidak berkurang termasuk tidak berubah warna. Airnya itu
kini dimanfaatkan orang untuk keperluan mandi dan juga minum.
Selain Sumur, terdapat telaga yang berada di dekat sumur yang juga tidak
pernah kering. Telaga itu bahkan digunakan untuk mengairi Embung Bengak yang
berada di bawahnya melalui mesin penyedot. Meskpun di sedot namun airnya tidak
pernah berkurang dari telaga itu.
Memang jika dilihat dari posisinya, keberadaan sumur dan telaga dengan air
yang melimpah menjadi tanda tanya besar dari mana sumbernya. Sumber mata air biasanya
berada di bawah pohon pohon besar yang banyak dan lebat namun di tempat itu
hanya ada dua pohon yang ukurannya tidak terlalu besar yakni pohon beringin. Selain
itu posisinya berada di lekukan karena berada di kemringan sehingga
dimungkinkan air tidak akan bertahan ditempat itu.
Sumur Keramat itu lebih tua dari TGH Adam karena sudah terlebih dahulu ada
ketimbang keberadaan TGH Adam sekitar tahun 1819 silam. Hanya saja baik Hafiz
maupun yang lain tidak mengetahui asal muasal dari TGH Adam tersebut. “sampai
saat ini tidak ada yang tahu dari mana asalnya, tidak ada yang pernah bercerita
kepada kami” jelasnya.
Yang pasti meski keramat namun tidak lantas dimistikkan namun kini dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan wisata religi oleh masyarakat.
Mantaaap
BalasHapus