Berita NTB
Pedagang Pancor Minta Kepala Pasar Dicopot
Lotim, (sasambonews)-
Diduga melakukakan pungutan retribusi pasar melabihi ketentuan peraturan daerah
( Perda ) Kepala Pasar Pancor didemo oleh puluhan pedagang Senin (26/1).
Para pedagang yang sebagian besar ibu-ibu ini rela libur berjualan untuk menyampaikan isi hatinya. Berjalan tertib diiringi mobil patroli Polres Lotim, sepanjang jalan menuju Kantor Bupati Sementara tepatnya di Wisma Haji Selong, ibu-ibu ini meminta agar Kepala Pasar Mawardi di copot dari jabatannya.
" Harga Mati, Mawardi harus di copot," teriak mereka.
Sementara itu Koordiator aksi dari PC PMII Lotim Abdul Hayi mengatakan bahwa kepala pasar diduga telah mlakukan pungli dengan menarik retribusi pasar melebihi ketentuan Perda Nomor 11 Tahun 2010 tetantang Retribusi jasa umum. Selaian melakukan hal tersebut Kepala Pasar juga kerap kali bertindak kasar kepada pedagang.
" Bahkan ada pedagagang yang membayar sampai Rp. 96.000
Bahkan karcis 1 kali dipakai 4 kali," Teriak Hayi.
Selaian dugaan pungli di pedagang pasar, objek laian yang menjadi dugaan pungli adalah tukang ojek. Menurutnya tidak pantas tukang ojek di pungut retribusi karena mereka beroperasi dirual areal pasar.
" Sementara ojek, belum dibuatkan kartu ojek, tapi mereka di pungli 100 per hari" teriaknya lagi.
Selaian itu, Satuan polisi Pamong Paraja ( Satpol Pol PP ) juga disinyalir dimanpaatkan oleh kepala pasar untuk menakuti para pedagang, bahkan tidak jarang juga oknum Pol PP bertindak kasar kepada pedagang.
" pol pp di sogoknya Mawar," teriak salah satu orator.
Saementara itu Nur salah satu pedagang perabot Rumah tangga dalam orasinya mengatakan bahwa pembayaran retribusi diberlakukan variatif dan diskriminasi, bila itu pedagang yang ada hubungan keluaraga kepala pasar, maka retribusi yang ditarik sangat kecil.
Atas dasar tersebut, sebagai prempuan yang sempat mengeyam pendidikan sampai perguruan tinggi ini kerap kali diancam untuk tidak diijinkan berjualan, namun karena merasa bernar, gertakan itu tidak dipedulikan, bahkan ancaman tersebut membuat dirinya semakin berani mengajak teman-temanya untuk menggelar aksi unjuk rasa hari ini.
" dia pilih kasih. tergantung pendekatan, kalau kita lawan, sedukit-sedikit kita disuruh pergi." Teriak Ibu Nur.
Menurutnya dirinya kerap kali ditarik retribusi mulai dari Rp.90.000 kemudian berubag menjadi Rp.150.000 kemudian diwaktu sama berubah lagi," Akuinya
Setelah berorasi 15 menit lamnya, perwakilan masa aksi diterima menyampaikan keluhannya di ruang rapat asisten 1. Dalam pertemuan tersebut hadir Kepala Dinas PPKA Hj. Miftahil Wasli, Kaban Kesbangpoldagri Sudirman, S.sos. Asisten dua Syarif Waliyullah.
Dihadapan mereka para pedagang menyampaikan keluhannya, materi yang disampaikanpun tidak jauh beda yang disampikan pada saat aksi.
Menanggapi hal tersebut, Kadis PPKA Hj. Miftahul Wasli menegaskan akan mengcroscek tuduhan miring kepada anak buahnya dilapangan, disamping itu ia juga meminta kepada para pedagang yang merasa dirugikan untuk melengkapi data sehingga ada dasar pihaknya menindak dugaan miring jajarannya.
Selaian itu, Mantan Kepala BKD ini juga dalam waktu dekat akan uji petik setiap kios dan los pasar, ini sebagai dasar mencocokkan besaran retribusi dengan luas arela yang di kapling para pedagang.
" Saya akan turun utuk uji petik dalam waktu dekat." Janji Mitah.MP10
Para pedagang yang sebagian besar ibu-ibu ini rela libur berjualan untuk menyampaikan isi hatinya. Berjalan tertib diiringi mobil patroli Polres Lotim, sepanjang jalan menuju Kantor Bupati Sementara tepatnya di Wisma Haji Selong, ibu-ibu ini meminta agar Kepala Pasar Mawardi di copot dari jabatannya.
" Harga Mati, Mawardi harus di copot," teriak mereka.
Sementara itu Koordiator aksi dari PC PMII Lotim Abdul Hayi mengatakan bahwa kepala pasar diduga telah mlakukan pungli dengan menarik retribusi pasar melebihi ketentuan Perda Nomor 11 Tahun 2010 tetantang Retribusi jasa umum. Selaian melakukan hal tersebut Kepala Pasar juga kerap kali bertindak kasar kepada pedagang.
" Bahkan ada pedagagang yang membayar sampai Rp. 96.000
Bahkan karcis 1 kali dipakai 4 kali," Teriak Hayi.
Selaian dugaan pungli di pedagang pasar, objek laian yang menjadi dugaan pungli adalah tukang ojek. Menurutnya tidak pantas tukang ojek di pungut retribusi karena mereka beroperasi dirual areal pasar.
" Sementara ojek, belum dibuatkan kartu ojek, tapi mereka di pungli 100 per hari" teriaknya lagi.
Selaian itu, Satuan polisi Pamong Paraja ( Satpol Pol PP ) juga disinyalir dimanpaatkan oleh kepala pasar untuk menakuti para pedagang, bahkan tidak jarang juga oknum Pol PP bertindak kasar kepada pedagang.
" pol pp di sogoknya Mawar," teriak salah satu orator.
Saementara itu Nur salah satu pedagang perabot Rumah tangga dalam orasinya mengatakan bahwa pembayaran retribusi diberlakukan variatif dan diskriminasi, bila itu pedagang yang ada hubungan keluaraga kepala pasar, maka retribusi yang ditarik sangat kecil.
Atas dasar tersebut, sebagai prempuan yang sempat mengeyam pendidikan sampai perguruan tinggi ini kerap kali diancam untuk tidak diijinkan berjualan, namun karena merasa bernar, gertakan itu tidak dipedulikan, bahkan ancaman tersebut membuat dirinya semakin berani mengajak teman-temanya untuk menggelar aksi unjuk rasa hari ini.
" dia pilih kasih. tergantung pendekatan, kalau kita lawan, sedukit-sedikit kita disuruh pergi." Teriak Ibu Nur.
Menurutnya dirinya kerap kali ditarik retribusi mulai dari Rp.90.000 kemudian berubag menjadi Rp.150.000 kemudian diwaktu sama berubah lagi," Akuinya
Setelah berorasi 15 menit lamnya, perwakilan masa aksi diterima menyampaikan keluhannya di ruang rapat asisten 1. Dalam pertemuan tersebut hadir Kepala Dinas PPKA Hj. Miftahil Wasli, Kaban Kesbangpoldagri Sudirman, S.sos. Asisten dua Syarif Waliyullah.
Dihadapan mereka para pedagang menyampaikan keluhannya, materi yang disampaikanpun tidak jauh beda yang disampikan pada saat aksi.
Menanggapi hal tersebut, Kadis PPKA Hj. Miftahul Wasli menegaskan akan mengcroscek tuduhan miring kepada anak buahnya dilapangan, disamping itu ia juga meminta kepada para pedagang yang merasa dirugikan untuk melengkapi data sehingga ada dasar pihaknya menindak dugaan miring jajarannya.
Selaian itu, Mantan Kepala BKD ini juga dalam waktu dekat akan uji petik setiap kios dan los pasar, ini sebagai dasar mencocokkan besaran retribusi dengan luas arela yang di kapling para pedagang.
" Saya akan turun utuk uji petik dalam waktu dekat." Janji Mitah.MP10
Via
Berita NTB
Posting Komentar