Berita NTB
Puluhan Perawat Demo Kadis Kesehatan
LOMBOK TENGAH, (sasambonews) – Puluhan perawat yang beasal dari berbagai
Puskesmas diseluruh Lombok Tengah, pada Kamis (22/01), melakukan unjuk rasa ke
Kantor Dinas Kesehatan setempat. Mereka menuntut pembayaran dana
Kapitasi yang menjadi hak mereka segera dibayar oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Lombok Tengah. Mereka juga mempertanyakan, kenapa hingga saat ini dana yang
sudah dianggarkan tersebut belum juga diberikan kepada para perawat yang berhak
menerimanya.
Salah seorang perawat, Nurhayati (30) pada unjuk rasa tersebut menyampaikan, dana kapitasi tersebut semestinya harus diterimanya secara tuntas pada tahun 2014 lalu. Namun ia baru hanya menerima setengah saja dari dana yang harus ia terima. Untuk itulah dirinya dan kawan-kawanya mendatangi Dinas Kesehatan, mempertanyakan masalah tersebut.”Banyak kebutuhan yang harus kami beli untuk dana itu. Itu adalah harapan menyambung hidup keluarga kami,”ujarnya.
Perawat lainya yakni Wati (34) juga menyampaikan hal yang sama, walau dana yang akan diterimanya relative kecil, namun dana itu benar-benar sedang dibutuhkan oleh perawat untuk kerberlangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari- hari termasuk untuk biaya ke Puskesmas tempat ia mengabdi kepada masyarakat.”Kami mohon agar pihak dinas memberikan jawaban yang pasti mengenai kapan dana itu bisa dicairkan dan bisa kami terima,”pintanya.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr.Nurhandini Eka Dewi S.Kep menyampaikan, agar para perawat tidak khawatir dengan dana Kapitasi yang sudah menjadi hak para perawat tersebut. Karena anggaran dana kapitasi sebesar Rp2,4 miliar sudah masuh dalam DPA Dinas Kesehatan. Dan saat ini proses pencairan dana tersebut sedang dalam progress.”Pada normalnya proses pencairan ini kalau tidak ada halangan bisa sampai awal februari atau pertengahan februari. Untuk itu saya hanya bisa mengatakan demikian,”terangnya dihadapan para pengunjuk rasa.
Usai unjuk rasa, Dr.Eka menjelaskan kepada para wartawan, sekitar 1500 orang perawat tahun ini akan menerima dana kapitasi tersebut. Dana yang akan diterima oleh para perawat itu jumlahnya berpariasi sesuai dengan criteria dan aturan yang berlaku dan ditetapkan pemerintah. Namun nilanya berkisar antara ratusan ribu dan jutaan rupiah per masing-masing perawat.”Hanya segitu per masing-masing perawat. Sesuai dengan intensitas kerjanya misalnya dari jam kerja dan lainya. Ada aturanya mengenai berapa yang diterima perawat,”jelasnya. (ding)
Salah seorang perawat, Nurhayati (30) pada unjuk rasa tersebut menyampaikan, dana kapitasi tersebut semestinya harus diterimanya secara tuntas pada tahun 2014 lalu. Namun ia baru hanya menerima setengah saja dari dana yang harus ia terima. Untuk itulah dirinya dan kawan-kawanya mendatangi Dinas Kesehatan, mempertanyakan masalah tersebut.”Banyak kebutuhan yang harus kami beli untuk dana itu. Itu adalah harapan menyambung hidup keluarga kami,”ujarnya.
Perawat lainya yakni Wati (34) juga menyampaikan hal yang sama, walau dana yang akan diterimanya relative kecil, namun dana itu benar-benar sedang dibutuhkan oleh perawat untuk kerberlangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari- hari termasuk untuk biaya ke Puskesmas tempat ia mengabdi kepada masyarakat.”Kami mohon agar pihak dinas memberikan jawaban yang pasti mengenai kapan dana itu bisa dicairkan dan bisa kami terima,”pintanya.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr.Nurhandini Eka Dewi S.Kep menyampaikan, agar para perawat tidak khawatir dengan dana Kapitasi yang sudah menjadi hak para perawat tersebut. Karena anggaran dana kapitasi sebesar Rp2,4 miliar sudah masuh dalam DPA Dinas Kesehatan. Dan saat ini proses pencairan dana tersebut sedang dalam progress.”Pada normalnya proses pencairan ini kalau tidak ada halangan bisa sampai awal februari atau pertengahan februari. Untuk itu saya hanya bisa mengatakan demikian,”terangnya dihadapan para pengunjuk rasa.
Usai unjuk rasa, Dr.Eka menjelaskan kepada para wartawan, sekitar 1500 orang perawat tahun ini akan menerima dana kapitasi tersebut. Dana yang akan diterima oleh para perawat itu jumlahnya berpariasi sesuai dengan criteria dan aturan yang berlaku dan ditetapkan pemerintah. Namun nilanya berkisar antara ratusan ribu dan jutaan rupiah per masing-masing perawat.”Hanya segitu per masing-masing perawat. Sesuai dengan intensitas kerjanya misalnya dari jam kerja dan lainya. Ada aturanya mengenai berapa yang diterima perawat,”jelasnya. (ding)
Via
Berita NTB
Posting Komentar