Berita NTB
Wisata
Bedak Putri Mandalika Luntur Diguyur Hujan, Parade Tetap Berlangsung
Lombok Tengah. sasambonews.- Parade Putri Mandalika
dengan tema Biota Laut berlangsung meriah, meski hujan sempat mengguyur kota
Praya dan sekitarnya. Arak arakan finalis Putri Mandalika disambut hujan deras
ketika melintas di panggung kehormatan. Kendati demikian arak arakan Putri mandalika
yang diarak menggunakan mobil antik tersebut te, mick up nya menjadi luntur tap berlangsung hingga garis
finis. Beruntung sejumlah putri Mandalika yang dibawa masing masing SKPD
membubarkan diri berteduh sebelum sempat melintas di arena panggung kehormatan
meski kemudian kembali ke barisan untuk melanjutkan perjalanan.
Karnaval Putri Mandalika diguyur hujan adalah yang pertama
kali terjadi. Entah karena secara kebetulan namun sebelumnya kegiatan sebesar
itu tidak pernah luput dari pawang hujan.
Baupati Lombok Tengah H.M.Suhaili tertus memberikan semangat
kepada peserta supaya peserta tidak membubarkan diri dan terus melanjutkan
perjalanan meski huja deras. “Yang dimaui oleh Putri Mandalika adalah hujan,
nah sekarang dikasi hujan, tetap semangat” kata Bupati memberikan semangat.
Beruntung hujan tidak berlangsung lama. Sekitar 30 menit
lamanya, hujanpun akhirnya reda dan karnaval tetap berlangsung.
Pada kegiatan itu sejumlah SKPD, maupun Sekolah
berpartisipasi. Seluruh SKPD diwajibkan untuk membawa kontingen dalam ju,lah
yang banyak namun hanya sebagian kecil
SKPD yang pesertanya cukup banyak seperti Dinas Pendapatan Daerah, BPMD dan
beberapa dinas lainnya sementara sebagian besar peserta dicukupin jumlahnya
oleh personil Gendang Belek. Karena itu tidak heran jika Bupati terlihat kecewa
oleh minimnya peserta masing masing SKPD itu. “Dari sekian banyak yang saya
lihat melintas, PU paling “semerik” Kata Bupati.
Tidak hanya PU, SKPD terbesar yakni Sekretariat Daerah juga
terlihat angin anginan. Peserta yang ditampilkan tidak seberapa berung ada
personil Gendang Belek sehingga terlihat agak banyak. Kendati demikian Bupati
tidak mengatakan puas, tetapi tidak juga mengatakan tidak puas. “Saya tidak mau
berkomentar tidak bagus dan saya tidak mau katalan bagus” ungkapnya.
SKPD yang rata rata banyak membawa personil adalah masing
masing Kecamatan. Maklum selain pegawai, guru Guru Sekolah Dasar di wilayah
Kecamatan itu diikutkan menjadi peserta sehingga terlihat cukup banyak.
Kegiatan Karnaval Putri Mandalika di Kota Praya dikritik
sejumlah pihak. Mereka beralasan karnaval di Kota Praya tidak menverminkan
nilai nilai yang terkandung dalam Legenda Putri Mandalika tersebut yang ruhnya
adalah laut. “Seharusnya bukan di Kota Praya, tetapi di pinggir laut sesuai
dengan legenda, ini jelas tidak bisa memaknai filosofi dari legenda itu
sendiri, apa hubungannya legenda Putri Nyale yang menceburkan ke laut dengan
kegiatan di tengah kota, sehingga wajar kalau kemudian ada parade tandingan”
kata Kumpul
Untuk diketahui Desa Kuta juga akan melakukan pawai
seperti tahun sebelumnya. Kegiatan itu oleh banyak pihak dianggap sebagai aksi
protes atas dipindahnya kegiatan karnaval ke Kota Praya meskipun kemudian Kades
membantah kegiatan itu adalah kegiatan tandingan. Hanya saja pernyataan kades
itu bertolak belakang karena pada rapat sebelumnya sempat mengancam akan
menggelar karnaval sendiri di Kuta jika kegiatan itu dipindahkan ke Kota. “Meski
kades yang mengatakan bukan tandingan namun
bagi saya ini jelas tandingan, ini bentuk ketidak puasan masyarakat
Kuta, wajar kalau kades marah, seharusnya karnavalnya di Kuta sebagai lokasi kegiatan
Core Even Bau Nyale bukan di Kota Praya” jelasnya. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar