Berita NTB
BPK RI Warning Kepala Daerah
MATARAM, (sasambonews). BPK RI, memberikan warning
kepada setiap kepala daerah agar bisa menyajikan laporan keuangan yang
transparan dan akuntabel, karena masyarakat masih banyak tidak puas hal ini
disampaikan langsung Anggota Tim
VI BPK RI Prof. Dr. Badrullah Akbar, M.B.A.
Sosialisasi implementasi akuntasi berbasis aktual dan
implikasinya terhadap opini laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2015
dilaselenggarakan di Provinsi NTB bertempat di Aula Kampus Institut Pendidikan
Dalam Negeri (IPND) Kabupaten Lombok Tengah (3/2). hadir dalam acara tersebut,
Anggota Tim VI BPK RI Prof. Dr. Badrullah Akbar, M.B.A dan Anggota Tim III BPK
RI Prof . Eddy Mulyadi Soepardi beserta Inspektur Jenderal Kementrian Dalam
Negeri. Selain itu hadir pula Gubernur wilayah Nusa Tenggara, Yakni Gubernur
Bali, Gubernur NTB diwakil Sekda NTB dan Gubernur NTT beserta seluruh
jajarannya, baik eksekutif dan legislatif dari Provinsi Bali, NTB, dan NTT.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB H. Muhammad Nur, S.H,.
M.H dalam sambutan singkatnya menyampaikan selamat datang kepada seluruh
peserta dengan harapan, acara Sosialisasi implementasi akuntasi berbasis aktual
dan implikasinya terhadap opini laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2015
yang dilaselenggarakan di Provinsi NTB dapat memberikan dampak baik dalam meningkatkan
marwah di provinsi masing-masing.
Dalam paparan yang disampaikan Dirjen Kementrian Dalam
Negeri mewakili Mentri Dalam Negeri mengatakan, manfaat yang sangat strategis
dari diadakannya Sosialisasi implementasi akuntasi berbasis aktual dan
implikasinya terhadap opini laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2015,
Adalah untuk membangun komitmen bersama dalam penerapan Standar Akuntasi
Pemerintah (SAP) berbasis aktual. Pemerintah daerah atau Kepala Daerah
diwajibkan untuk menerapkan SAP berbasis aktual dalam menyusun laporan keuangan
(LK) pemerintah. Sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang akuntabel dan
transparan serta mampu menyakinkan masyarakat tentang system pengelolaan
keuangan yang baik di masing-masing daerah.
Untuk manyambut penerapan SAP tahun 2015, pemerintah
daerah diminta untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup dan
memadai, hal itu dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan-pelatihan terkait dengan penerapan SAP berbasis aktual pada seluruh
daerah di Indonesia. “Pemda telah diberikan panduan untuk pelaksanaan Standar
Akuntasi Pemerintah Berbasis Aktual, pemda harus mampu memberikan gambaran yang
utuh serta informasi yang sebenarnya dengan tujuan menghasilkan laporan
keuangan yang berkualitas”, paparnya.
Sementara itu, Anggota Tim VI BPK RI Prof. Dr.
Badrullah Akbar, M.B.A dalam arahannya menyampaikan. Saat ini akuntabilis dan
transparansi dalam laporan keuangan sering menjadi problem bagai daerah, hal
itu disebabkan karena LK yang dibuat oleh Kepala Daerah belum mampu memberikan
kepuasan atau keyakinan terhadap masyarakat. “Untuk itu, saya ingatkan kepada
daerah-daerah untuk meyiapkan diri dengan aturan-aturan yang menyangkut
tatakelola keuangan yang berbasis Standar Akuntansi Pemerintah, karena indikator
pertanggung jawaban keuangan itu pada laporan keuangan yang baik”, ujarnya.
Barullah juga menambahkan, saat ini
banyak sekali isu-isu tentang jual beli Opini. “Kedepan isu-isu seperti itu
saya harapkan tidak ada lagi”, katanya. Untuk meminimalisir isu-isu seperti
itu, saat ini perwakilan BPK RI sudah ada di daerah-daerah. Tujuan adalah untuk
melakukan pendekatan dan haring bagaimana pengelolaan keuangan yang di daerah.
Untuk itu, BPK juga dituntut untuk memberikan pelatihan kepada tim auditnya,
terutama mengenai komunikasi audit dan psikologi audit, agar tidak ada lagi
keluhan-keluhan yang disampaikan kepala daerah tentang tingkah laku tim audit.
“BPK hadir bukan untuk mencari-cari kesalahan atau titik lemah, namun bagaimana
membangun aktualisasi laporan keuangan yang baik”, pungkasnya.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar