Berita NTB
Mutasi Hindari Persekongkolan Jahat Pejabat
M.Samsoel Qomar,S.Sos |
LOMBOK TENGAH,
(sasambonews). – Isu mutasi yang dilontarkan kepala Daerah
disinyalir hanya untuk menakut-nakuti pejabat. Padahal, mutasi sangat penting
untuk dilakukan dalam rangka penyegaran birokrasi sehingga kinerja pegawai
lebih meningkat lagi dan sesuai yang diinginkan. Demikian disampaikan Ketua
Komisi I DPRD Lombok Tengah, M.Samsoel Qomar,S.Sos Selasa (23/2) diruang
kerjanya.
Samsoel menandaskan, terlalu lama seorang pejabat menjabat pada sebuah jabatan, hal itu dikhawatirkan akan membuat pejabat tersebut akan dekat dan bahkan terjerat persekongkolan jahat pejabat dengan para penjahat. “Bisa dibayangkan bila seorang pejabat bertahun-tahun menjabat satu jabatan, maka hal itu berpotensi terjadinya hubungan erat dengan sejumlah orang yang nantinya justeru terjadi persekongkolan jahat,”ujarnya.
Selain itu lanjut Samseol, terjadinya kejenuhan pada pejabat yang bersangkutan sehingga mereka menjadi bosan dan tidak produktif lagi dalam bekerja. Hal itu bisa dilihat dari hasil-hasil kerja mereka yang selama ini sudah tidak bagus lagi dan jauh dari target.”Coba cek, banyak pejabat yang sudah hampir 15 tahun lebih, bahkan 8 tahun menjabat dijabatan itu. Mereka pasti bosan disana terus, kalau sudah begitu apa yang bisa ia kerjakan dengan semangat kecuali mereka bekerja merasa terpaksa,”imbuhnya.
Namun Samoel heran, kenapa Kepala Daerah justeru tidak juga melakukan mutasi walau hal itu sudah hampir 7 kali disampaikan melalui media kalau akan melakukan mutasi. Karena hal itu menjadi tidak menarik, apalagi tujuan pelemparan isu mutasi ke public itu hanya dijadikan untuk tujuan-tujuan tertentu yang tidak terkait dengan pembangunan Lombok tengah.”Ini ada apa? Awalnya mutasi habis acara tujuh belasan, habis HUT loteng, habis valentine day dan terkahir setelah kegiatan nyale. Tapi nyatanya hingga saat ini tidak ada. Apalagi banyak jabatan yang lowong yang hal itu berakibat terganggunya pelayanan kepada masyrakat,”pungkasnya. (ding)
Samsoel menandaskan, terlalu lama seorang pejabat menjabat pada sebuah jabatan, hal itu dikhawatirkan akan membuat pejabat tersebut akan dekat dan bahkan terjerat persekongkolan jahat pejabat dengan para penjahat. “Bisa dibayangkan bila seorang pejabat bertahun-tahun menjabat satu jabatan, maka hal itu berpotensi terjadinya hubungan erat dengan sejumlah orang yang nantinya justeru terjadi persekongkolan jahat,”ujarnya.
Selain itu lanjut Samseol, terjadinya kejenuhan pada pejabat yang bersangkutan sehingga mereka menjadi bosan dan tidak produktif lagi dalam bekerja. Hal itu bisa dilihat dari hasil-hasil kerja mereka yang selama ini sudah tidak bagus lagi dan jauh dari target.”Coba cek, banyak pejabat yang sudah hampir 15 tahun lebih, bahkan 8 tahun menjabat dijabatan itu. Mereka pasti bosan disana terus, kalau sudah begitu apa yang bisa ia kerjakan dengan semangat kecuali mereka bekerja merasa terpaksa,”imbuhnya.
Namun Samoel heran, kenapa Kepala Daerah justeru tidak juga melakukan mutasi walau hal itu sudah hampir 7 kali disampaikan melalui media kalau akan melakukan mutasi. Karena hal itu menjadi tidak menarik, apalagi tujuan pelemparan isu mutasi ke public itu hanya dijadikan untuk tujuan-tujuan tertentu yang tidak terkait dengan pembangunan Lombok tengah.”Ini ada apa? Awalnya mutasi habis acara tujuh belasan, habis HUT loteng, habis valentine day dan terkahir setelah kegiatan nyale. Tapi nyatanya hingga saat ini tidak ada. Apalagi banyak jabatan yang lowong yang hal itu berakibat terganggunya pelayanan kepada masyrakat,”pungkasnya. (ding)
Via
Berita NTB
Posting Komentar