Politik
Ruslan Turmuzi Mulai Klaim Dukungan
Ruslan Turmuzi |
LOMBOK TENGAH, (sasambonews) - Bakal Calon Bupati (Balon) Drs.H.Ruslan
Turmuzi, klaim memiliki sekitar 800 ribuan masa riil pada Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pilkada) tanggal 16 Desember 2015 mendatang. Bahkan ia sebut kalau
masanya itu sebagian adalah Jamaah Pondok Pesantren Yatofa Bodak. Pernyataan
itu disampaikan H.Ruslan Turmuzi usai mendaftarkan diri sebagai Balon Kepala
Daerah ke Kantor Sekretariat partai Demokrat Rabu (25/2) kemarin.
Ruslan Turmuzi lebih lanjut menyatakan, tidak semestinya mengkotak-kotakkan masyarakat. Untuk itu ia sebut kalau seluruh warga Lombok Tengah adalah masanya. Dimana saat ini jumlah penduduk Lombok Tengah mencapai sekitar 1.283.000 jiwa, dari jumlah tersebut sekitar 800 ribuan warga yang potensial untuk ikut memilih.”Maka sekitar 800 ribuan warga yang sudah boleh memilih itulah masa riil saya,”tukasnya.
Saat ditanya, apakah dirinya harus menjadi Balon Bupati pada pilkada tahun ini, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menyatakan, kalau dia lebih mengedepankan melaksanakan proses terlebih dahulu dengan mendaftar ke sejumlah partai.”Saya tidak memaksakan diri untuk menjadi Balon Bupati. Semuanya saat ini masih kita jalani proses saja dulu, tetapi saat ini jelas saya mendaftar untuk menjadi nomor satu,”tandasnya.
Pada kesempatan itu, Ruslan Turmuzi tidak setuju ada sebutan pesaing terberat dalam ihktiar membangun Lombok Tengah melalui Pilkada. Hal itu dinyatakan Ruslan ketika ditanya wartawan mengenai Balon yang mana menurut dia kelak ketika bertarung pada Pilkada menjadi lawan terberatnya.”Tidak ada istilah saingan, lawan atau kompetitor dalam hidup saya dalam Pilkada,”ujarnya.
Balon yang belakangan akrab dengan wartawan ini, tidak setuju bila Incumbent yang disebut-sebut juga akan bertraung kembali pada pilkada tahun ini itu dinyatakan sebagai Balon yang tidak tertandingi. Karena masa yatofa bodak yang disebutkan menjadi masa riil incumbent tidak menjamin dijadikan indicator keberhasilan dalam pilkada.”Apalagi bila dikaitkan dengan perolehan kursi suatu partai di DPRD, maka tidak ada korelasinya. Karena jelas antara Pileg dengan Pilkada itu berbeda,”pungkasnya.(ding)
Ruslan Turmuzi lebih lanjut menyatakan, tidak semestinya mengkotak-kotakkan masyarakat. Untuk itu ia sebut kalau seluruh warga Lombok Tengah adalah masanya. Dimana saat ini jumlah penduduk Lombok Tengah mencapai sekitar 1.283.000 jiwa, dari jumlah tersebut sekitar 800 ribuan warga yang potensial untuk ikut memilih.”Maka sekitar 800 ribuan warga yang sudah boleh memilih itulah masa riil saya,”tukasnya.
Saat ditanya, apakah dirinya harus menjadi Balon Bupati pada pilkada tahun ini, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menyatakan, kalau dia lebih mengedepankan melaksanakan proses terlebih dahulu dengan mendaftar ke sejumlah partai.”Saya tidak memaksakan diri untuk menjadi Balon Bupati. Semuanya saat ini masih kita jalani proses saja dulu, tetapi saat ini jelas saya mendaftar untuk menjadi nomor satu,”tandasnya.
Pada kesempatan itu, Ruslan Turmuzi tidak setuju ada sebutan pesaing terberat dalam ihktiar membangun Lombok Tengah melalui Pilkada. Hal itu dinyatakan Ruslan ketika ditanya wartawan mengenai Balon yang mana menurut dia kelak ketika bertarung pada Pilkada menjadi lawan terberatnya.”Tidak ada istilah saingan, lawan atau kompetitor dalam hidup saya dalam Pilkada,”ujarnya.
Balon yang belakangan akrab dengan wartawan ini, tidak setuju bila Incumbent yang disebut-sebut juga akan bertraung kembali pada pilkada tahun ini itu dinyatakan sebagai Balon yang tidak tertandingi. Karena masa yatofa bodak yang disebutkan menjadi masa riil incumbent tidak menjamin dijadikan indicator keberhasilan dalam pilkada.”Apalagi bila dikaitkan dengan perolehan kursi suatu partai di DPRD, maka tidak ada korelasinya. Karena jelas antara Pileg dengan Pilkada itu berbeda,”pungkasnya.(ding)
Via
Politik
Posting Komentar