Nasional
SASAMBONEWS.COM, Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah harus
berani bermimpi dan bercita-cita tinggi untuk membangun daerahnya.
Dengan berani bermimpi, maka hal itu merupakan setengah dari
keberhasilan mencapai cita-cita. Dan mimpi itulah yang saat ini belum
dimiliki oleh daerah Tatas Tuhu Transna (Tatura) ini. Demikian
disampaikan Wakil Ketua IV Dewan Perwakila Rakyat (DPR) RI, H.Fahri
Hamzah,SE saat melakukan Reses ke Pemkab Lombok Tengah, Senin (2/3/2015).
Wakil Ketua DPR-RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu menyatakan sepakat dengan Lombok Tengah yang memilih Pariwisata sebagai salah satu tujuan utama pembangunanya. Karena menurut Fahri, sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang bisa menjamin kesejahteraan bagi seluruh warga Lombok. “Pariwisata itu butuh investor kecil namun efeknya bisa melibatkan banyak orang. Hal ini bisa dipastikan bisa meningkatkan ekonomi lebih banyak warga,”katanya.
Bila dirinya diminya untuk memilih lanjut anggota DPR yang hampir 11 tahun menjadi Dewan di Pusat ini menyampaikan, dirinya akan memilih mengembangkan dunia pariwisata. Mengingat pengembangan pertanian sangat berbahaya bagi kehidupan para petani. Dimana faktanya, hasil pertanian sungguh sangat dibanggakan dan dipuji-puji Negara dan dunia, namun nasib petani justeru semakin miskin.”Ini yang saya sebut bahaya laten pertanian. Pemerintah membanggakan petani, tetapi tidak pernah member subsidi kepada mereka sehingga kehidupanya lebih baik,”tukasnya.
Fahri Hamzah mencontohkan, di Jepang, menurut keyakinan leluhur orang jepang, menanam padi merupakan tindakan kemuliaan karena menanam padi bagi mereka adalah menanam tanaman Dewa. Untuk itu, pemerintah jepang anti untuk melakukan ekspor beras ke luar negeri. Namun, hal itu juga disertai dengan regulasi yang membuat para petani di Jepang semakin kaya. “Tidak seperti di Indoensia, petaninya dipuja dan dipuji tetapi yang untung justeru hanya pihak-pihak tertentu seperti pedagang dan pemerintah, sementara petaninya kehidupanya begitu-begitu saja dan tergantung pada musim,”paparnya.
Begitu juga kalau memilih Sektor Pertambangan lanjut Fahri Hamzah, pertambangan butuh investor besar namun kepada masyarakat efeknya sangat kecil. Bahkan bisa berdampak merugikan karena konservasi alam setelah pertambangan dan akibat kekayaanya dikuras tidak bisa dikembalikan kepada masyarakat. “Untuk itu saya sangat memilih mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya yang saat ini sedang hangat, adalah soal batu akik. Batu akik ini bisa kita jadikan industry pariwisata. Untuk itu, ayo bapak-bapak kepala SKPD yang permanen dalam birokrasi ini untuk bermimpi dan serius dalam membangun pariwisata di Lombok Tengah ini. Buat propsalnya ke pusat, saya siap mendukung dan mendorong agar proposal bapak-bapak terealisasi,”tukasnya. (Am)
Fahri Hamzah : Lombok Tengah Harus Berani Bermimpi
Fahri Hamzah didampingi Wabup Loteng, Drs.H.L.Normal Suzana |
Wakil Ketua DPR-RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu menyatakan sepakat dengan Lombok Tengah yang memilih Pariwisata sebagai salah satu tujuan utama pembangunanya. Karena menurut Fahri, sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang bisa menjamin kesejahteraan bagi seluruh warga Lombok. “Pariwisata itu butuh investor kecil namun efeknya bisa melibatkan banyak orang. Hal ini bisa dipastikan bisa meningkatkan ekonomi lebih banyak warga,”katanya.
Bila dirinya diminya untuk memilih lanjut anggota DPR yang hampir 11 tahun menjadi Dewan di Pusat ini menyampaikan, dirinya akan memilih mengembangkan dunia pariwisata. Mengingat pengembangan pertanian sangat berbahaya bagi kehidupan para petani. Dimana faktanya, hasil pertanian sungguh sangat dibanggakan dan dipuji-puji Negara dan dunia, namun nasib petani justeru semakin miskin.”Ini yang saya sebut bahaya laten pertanian. Pemerintah membanggakan petani, tetapi tidak pernah member subsidi kepada mereka sehingga kehidupanya lebih baik,”tukasnya.
Fahri Hamzah mencontohkan, di Jepang, menurut keyakinan leluhur orang jepang, menanam padi merupakan tindakan kemuliaan karena menanam padi bagi mereka adalah menanam tanaman Dewa. Untuk itu, pemerintah jepang anti untuk melakukan ekspor beras ke luar negeri. Namun, hal itu juga disertai dengan regulasi yang membuat para petani di Jepang semakin kaya. “Tidak seperti di Indoensia, petaninya dipuja dan dipuji tetapi yang untung justeru hanya pihak-pihak tertentu seperti pedagang dan pemerintah, sementara petaninya kehidupanya begitu-begitu saja dan tergantung pada musim,”paparnya.
Begitu juga kalau memilih Sektor Pertambangan lanjut Fahri Hamzah, pertambangan butuh investor besar namun kepada masyarakat efeknya sangat kecil. Bahkan bisa berdampak merugikan karena konservasi alam setelah pertambangan dan akibat kekayaanya dikuras tidak bisa dikembalikan kepada masyarakat. “Untuk itu saya sangat memilih mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya yang saat ini sedang hangat, adalah soal batu akik. Batu akik ini bisa kita jadikan industry pariwisata. Untuk itu, ayo bapak-bapak kepala SKPD yang permanen dalam birokrasi ini untuk bermimpi dan serius dalam membangun pariwisata di Lombok Tengah ini. Buat propsalnya ke pusat, saya siap mendukung dan mendorong agar proposal bapak-bapak terealisasi,”tukasnya. (Am)
Via
Nasional
Posting Komentar