Berita NTB
Politik
Lalu Suryade Pulang Kampung, Dambakan Pilkada Sebagai Ajang Perang Gagasan
Ir. H. Lalu Suryade,M.Si boleh jadi dianggap sebagai “pendatang
baru” dalam peta perpolitikan jelang Pilkada Lombok Tengah 2015. Pasalnya alumni
SMAN 1 Praya ini sejak berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) lebih banyak
menghabiskan waktunya di Provinsi Jawa
Barat.
Pria asli asal Lombok Tengah ini sejatinya telah memulai karir
politiknya sejak tahun 1999, ketika itu dia terlibat aktif dalam pendirian
Partai Keadilan (PK) dan menjadi Sekretaris Umum DPD PK Kabupaten Bogor. Pada tahun
itu pula ia menjabat posisi Sekretaris PPD II (KPUD) Kabupaten Bogor. Pada Pemilu
1999 tersebut, Lalu Suryade yang masih berumur 27 tahun terpilih menjadi
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Keadilan. Selanjutnya pada Pemilu yang
digelar tahun 2004, ia terpilih lagi untuk yang kedua kalinya sebagai anggota
DPRD pada kabupaten yang sama. Karena kepercayaan masyarakat yang tinggi
terhadapnya, maka pada Pemilu 2009 masyarakat Jawa Barat memberikan amanah
kepadanya untuk menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Itu artinya Pria
kelahiran 1972 ini menjabat sebagai anggota DPRD di wilayah Jawa Barat sebanyak
3 periode.
Ditemui sasambonews.com di rumah orang tuanya di Kauman,
Praya, Kamis (12/03), Lalu Suryade lebih jauh bercerita bahwa sebenarnya benih-benih
politik dalam dirinya telah ada sejak ia masih kanak-kanak. Saat-saat itu, ia
sering mengikuti almarhum ayahnya ke kebun. Ketika berdua seperti itu, sang
ayah banyak bercerita tentang kejadian-kejadian politik di tanah air bahkan
luar negeri. Ia masih ingat betul ayahnya yang seorang guru madrasah ibtidaiyah
dan tsanawiyah, sering bercerita tentang Revolusi Iran yang saat itu terjadi
yang ia dengar beritanya dari radio. “Saya ingat ayah saya cerita tentang
Revolusi Iran, dan yang ayah ceritakan itu ia dapatkan dari mendengar berita di
radio” kenangnya.
Selain itu, ayahnya yang juga aktifis Nahdlatul Ulama (NU)
sangat gemar mendengarkan cerita wayang yang diputar di radio setiap malam Ahad
yang kemudian diceritakan kepadanya. “Jadi
saya banyak tau juga tentang perwayangan yang tidak lepas dari intrik-intrik
politik” ungkapnya sembari tersenyum mengingat-ingat masa lalunya. Dengan begitu,
bagi dirinya, ayahnya merupakan inspirasi yang telah membentuk mindsetnya
tentang dunia politik.
Lalu Suryade juga bercerita soal dia pernah ditegur oleh
salah seorang gurunya karena membaca buku bacaan yang tidak seharusnya ia baca.
Waktu itu ia masih duduk di kelas 2 SD dan sudah membaca buku tentang Uni
Soviet, tentang pergerakan sosial yang seharusnya menjadi bahan bacaan
mahasiswa. “Guru saya melarang saya membaca buku-buku itu” tuturnya. Kemudian saat
duduk di bangku SMA, kecenderungannya pada dunia politik semakin menguat. Bahkan
pernah satu kali DPD Golkar Lombok Tengah membuat lomba menulis, kemudian ia
ikut sebagai peserta dimana ia menulis kondisi politik internasional. Diluar dugaan,
tulisannya mendapatkan juara pertama. “Saya senang sekali mendapat hadiah
seperti bahan pakaian SMA, alat tulis dan sepatu. Hadiah itu saya butuhkan
sekali, lebih-lebih saat itu ayah saya sudah meninggal dunia, jadi saya harus
beusaha untuk ringankan beban biaya sekolah yang harus ditanggung ibu saya” ujarnya
kemudian Ia sejenak terdiam.
Setelah menyelesaikan studinya di SMA 1 Praya, lanjutnya, Lalu Suryade meneruskan studinya di IPB. Sejak
semester awal, ia langsung ikut terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Ia
sering turun ke jalan bersama rekan aktifis mahasiswa lainnya untuk memprotes
kebijakan pemerintahan Orde Baru. Puncaknya pada Reformasi 1999, Lalu Suryade
juga terlibat aktif dalam gerakan yang membuat Soeharto dan rezimnya tumbang.
Kini, setelah tidak lagi sebagai anggota parlemen, lalu
Suryade aktif dalam kegiatan mengajar di beberapa kampus swasta di Jawa Barat. Selain
itu ia juga menjalankan beberapa unit usaha di bidang perikanan. Sekalipun saat
ini berdomisili di Bogor, Ia rutin pulang ke Lombok Tengah menjenguk ibunya dan
bersilaturahim ke sejumlah tokoh. “Alhamdulillah, paling tidak setiap satu kali
dalam sebulan saya pulang kampung” tuturnya.
Baliho Lalu Suryade di Jalan Protokol Lombok Tengah |
Saat ditanyakan tentang Lombok Tengah, dengan bersemangat ia
mengatakan bahwa Lombok Tengah memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Untuk bisa
mengelola alam yang kita miliki, hal yang paling penting yang harus dilakukan
menurutnya adalah memajukan dunia pendidikan. “Kita jangan puas dengan
pendidikan kita hari ini. Di lombok Tengah ini harus ada prguruan tinggi yang
maju. Dengan begitu SDM kita bisa siap mengelola alam yang dimiliki”, harapnya.
Kemudian ia berharap ekonomi kreatif di Lombok Tengah dapat
perhatian yang besar. Menurutnya ekonomi
kreatif penting untuk menopang potensi pariwisata yang dimiliki. “Objek wisata kita
indah-indah, namun hal itu harus ditopang oleh ekonomi kreatif yang akan
menjadi buruan bagi wisatawan sebagai oleh-oleh yang akan mereka bawa pulang”. Lombok tengah juga menurutnya harus memiliki
taman budaya sebab Lombok Tengah memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah
dengan daerah lainnya.
Terkait dengan Pilkada, lalu Suryade berharap bahwa Pilkada
yang akan datang dapat menjadi momen pendidikan politik bagi masyarakat. Oleh karena
itu, Pilkada hendaknya menjadi ajang pertarungan gagasan bukan pertarungan
finansial. Pilkada nanti ini akan memunculkan banyak calon-calon pemimpin yang
potensial yang dimiliki oleh Lombok Tengah, mari kita hargai mereka dan kita
uji gagasan-gasan mereka. “Sudah saatnya pilkada kita sebagai tempat adu
gagasan bukan adu finansial” tegasnya. Saat ditanya kesiapannya untuk maju
menjadi kandidat pada Pilkada Lombok Tengah mendatang, dengan berdiplomasi ia
mengatakan jika masyarakat menerima gagasannya, ia serahkan semuanya kepada
tuhan. “Sekarang ini semuanya masih wacana bakal calon. Jika masyarakat bisa
menerima gagasan-gagasan saya, saya siap dan Insyaallah saya berserah diri kepada Allah saja”
tutupnya. (end)
Untuk melihat video profil Lalu Suryade, dapat dilihat di sini
Via
Berita NTB
Posting Komentar