Berita NTB
Pol PP Unjuk Kebolehan Di HUT Pol PP Ke 65 dan Hut Linmas ke 53
Lombok Tengah, sasambonews.com.
Tidak mau kalah dengan Polisi dan TNI, Pol PP juga memiliki kemampuan bela diri
yang cukup tangguh. Kemampuan bela diri itu ditunjukkan Pol PP pada apel Hut
Pol PP ke 65 dan Linmas ke 53 di Alun Alun Tastura Praya Rabu 22/4.
Bertindak selaku inspektur
upacara pada apel ulang tahun Pol PP dan Linmas itu adalah Gubernur NTB KH.
Zainul Majdi. Hadir Pula sejumlah anggota Forkopinda NTB dan Forkopinda Lombok
Tengah diantaranya Dandrem 162 WB Mataram Kolonel CZI L.Rudi Irham Sri Gde,
Dantamal Mataram, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Kapolres Lombok
Tengah, Dandim 1620 WB Loteng dan sejumlah pejabat pemda Loteng lainnya.
Seusai apel, masing masing daerah
menunjukkan atraksi kemampuan bela dirinya diantaranya atrasi seni dan budaya
Bima Aji Suta yakni kemampuan dengan kekuatan kepala dengan cara membenturkan
kepala dengan kepala lawannya termasuk dengan benda keras lainnya. Selanjutnya
Pol PP kabupaten Sumbawa mempertontonkan kemampuan bela diri Boxernya.
Kabupaten Sumbawa Barat dengan kemampuan bela diri Inkainya, KLU dengan
kemampuan pesilat jurus tunggal dan Pol PP Lombok Barat dengan kemampuan
mengendarai sepeda motor dengan mata terutup. Dan atraks terakhir adalah dari
Sat Pol PP Provinsi dengan kemampuan memukul dan menendang benda keras termasuk
kekuatan tubuh dari hantaman benda keras. Sementara Lombok Tengah dan Dompu
serta Kota Mataram hanya menjadi penonton setia tanpa ada atraksi apapun.
Kesan Pol PP yang arogan dan main gusur dalam menjalankan tugas terutama
menanangani ketertiban umum seperti pedagang kaki lima yang kerap merusak wajah
kota dengan berjualan sembarangan masih terdengar ditelinga, oleh karena itu
Pol PP kedepan lebih menekankan persuasif ketimbang represif. “Kita tidak main
gusur, namun kita ke depankan tindakan persuasif dengan pendekatan pendekatan
kekeluargaan dalam menangani pedagang maupun masyasrakat” kata Kasat Pol PP
provinsi NTB Ibnu S di Praya Rabu 22/4.
Dia mengatakan, untuk menghilangkan
kesan arogan dan kasar tersebut, pihaknya melakukan keggiatan sosial masyarakat
diantaranya bakti sosial, pasar murah dan juga membantu masyarakat miskin.
Kegiatan itu dilakukan selain ingin menedekatkan diri dengan masyarakat tetapi
juga ingin menghilangkan kesan buruk saat bertugas. “Kita memang akui masih ada
anggota kita yang masih arogan dalam menjalankan tugas, makanya kita berusaha
menghilangkan itu dengan kegiatan sosial” jelasnya. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar