Berita NTB
Hati Hati, Gadis Belia Sasaran Trafficking
Kasus huma trafficking (perdagangan manusia) masih terus merebak. Faktor ekonomi merupakan penyebab utama yang kerap menjadi alasan mengapa perempuan kerap menjadi korban.
Bahkan, informasi yang dihimpun Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Lombok Tengah, terdapat belasanperempuan diduga menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia.
Hal ini terungkap, saat salah satu korban bisa melarikan diri dari perlakukan yang tidak layak di Malaysia. Karena, dari pengakuan korban tersebut mereka tidak pernah terima gajinya. “Mereka selalu berpindah-pindah. Di tempatselama satu bulan langsungdipindah tanpa mereka harus menerima gaji,” kata Kepala Disosnakertran Lombok Tengah, HM Nazili kepada wartawan.
Atas pengakuan korban itulah maka terbongkar kasus tersebut. Dengan demikian kasus tersebut sedang diselidiki oleh Disosnakertran NTB. Namun informasi sekarang terdapat 40 TKI asal NTB yang diduga menjadi korban human trafficking.
Dari 40 itu, infromasi semantara ada sekitar 14 orang dari Lombok Tengah. Kemudian, infromasinya juga mereka semua itu perempuan dan rata-rata umurnya baru 20 tahun kebawah. “Iya informasinya sementara ada 14 orang asal Lombok,” ujarnya.
Hanya saja, diakuinya informasi ini belum berani dibeberkanya secara terang-terangan. Karena kebenaran dari informasi itu sedang diselidiki. Mereka diduga dikirim oleh oknum penyalur jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) asal Lombok. Hasil penelusuran sementara, oknum PJTKI itu sudah tidak lagi bekeja di lembaga itu.
Lembaganya sudah ditutup karena tidak menenuhi syarat dan ketentuan, namun oknumnya masih dipercaya masyarakat. Nama lembaga itulah yang dia gunakan mengajak masyarakat menjadi TKI ke luar negeri. “Oknum ini juga belum diketahui, masih dicari,” terangnya.
Untuk itulah, pihaknya meminta kepada masyarakat agar jangan cepat terpengaruh oleh janji orang, sehingga membuatnya tertipu. Apalagi, keberangkatannya tidak dengan dokumen resmi. “Untuk menghindari kasus seperti ini, hanya memerlukan kesadaran masyarakat saja,” pungkasnya. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar