Berita NTB
Kamenag : Hari Jumat Lebaran Idul Fitri
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Penetapan Lebaran atau hari raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda
antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dan yang lain maupun
dengan pemerintah.
Hal itu disebabkan perbedaan di dalam menetapkan tanggal 1 Syawal 1436
H yang merupakan hari raya Idul Fitri setelah berakhirnya bulan
Ramadhan.
Namun oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Lombok Tengah
Drs. H. Nasri Anggara berpendapat lebaran Tahun 2015 ini jatuh pada
hari Jum'at, (17/07)."Lebaran berpotensi jatuh pada Hari Jum'at, atau
tanggal 2 sawal,"terang H. Nasri Anggara, Sabtu
kemarin.%
Menurut Nasri, dalam penentuan jatuhnya hari lebaran menggunakan dua
metode yakni metode hisab dan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap
bulan sabit muda."Bila menggunakan metode hisab, kemukinan lebaran
jatuh pada hari Jum'at. Tetapi bila dengan rukyatul hilal bisa saja
jatuh pada hari Sabtu,"ucapnya.
Saat ini kata Nasri, posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29
Ramadhan saat diadakan rukyatul hilal tahun ini sangat tipis sehingga
kemungkinan tidak berhasil dilihat."Posisi hilal sangat tipis, hanya
tiga derajat, sehingga ada potensi berbeda. Sangat susah melakukan
rukyatul hilal pada posisi seperti itu. Tetapi mungkin dibeberapa
daerah bisa saja bulan itu dilihat," katanya.
Nasri mengungkapkan, di Indonesia, perbedaan hari raya Idul Fitri
sudah beberapa kali terjadi, tetapi tidak menimbulkan gejolak di
masyarakat." Perbedaan jatuhnya hari raya Idul Fitri sudah sering
terjadi, dan tidak ada masalah atau gejolak. Ya kalu bisa dan
diharapkan jatuhnya hari raya Idul Fitri bersamaan, sehingga sama -
sama rata,"ucapnya.
Dalam menentukan jatuhnya hari raya Idul Fitri, Pemerintah
melaksanakan sidang hisbat, dan sidang hisbat itu dilaksanakan secara
tertutup."Itu diputuskan secara tertutup melalui sidang hisbat. Kenapa
tertutup supaya umat tidak cemas dan tidak menimbulkan gesekan
ditengah - tengah umat Muslim," jelasnya. Rl
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Penetapan Lebaran atau hari raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda
antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dan yang lain maupun
dengan pemerintah.
Hal itu disebabkan perbedaan di dalam menetapkan tanggal 1 Syawal 1436
H yang merupakan hari raya Idul Fitri setelah berakhirnya bulan
Ramadhan.
Namun oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Lombok Tengah
Drs. H. Nasri Anggara berpendapat lebaran Tahun 2015 ini jatuh pada
hari Jum'at, (17/07)."Lebaran berpotensi jatuh pada Hari Jum'at, atau
tanggal 2 sawal,"terang H. Nasri Anggara, Sabtu
kemarin.%
Menurut Nasri, dalam penentuan jatuhnya hari lebaran menggunakan dua
metode yakni metode hisab dan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap
bulan sabit muda."Bila menggunakan metode hisab, kemukinan lebaran
jatuh pada hari Jum'at. Tetapi bila dengan rukyatul hilal bisa saja
jatuh pada hari Sabtu,"ucapnya.
Saat ini kata Nasri, posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29
Ramadhan saat diadakan rukyatul hilal tahun ini sangat tipis sehingga
kemungkinan tidak berhasil dilihat."Posisi hilal sangat tipis, hanya
tiga derajat, sehingga ada potensi berbeda. Sangat susah melakukan
rukyatul hilal pada posisi seperti itu. Tetapi mungkin dibeberapa
daerah bisa saja bulan itu dilihat," katanya.
Nasri mengungkapkan, di Indonesia, perbedaan hari raya Idul Fitri
sudah beberapa kali terjadi, tetapi tidak menimbulkan gejolak di
masyarakat." Perbedaan jatuhnya hari raya Idul Fitri sudah sering
terjadi, dan tidak ada masalah atau gejolak. Ya kalu bisa dan
diharapkan jatuhnya hari raya Idul Fitri bersamaan, sehingga sama -
sama rata,"ucapnya.
Dalam menentukan jatuhnya hari raya Idul Fitri, Pemerintah
melaksanakan sidang hisbat, dan sidang hisbat itu dilaksanakan secara
tertutup."Itu diputuskan secara tertutup melalui sidang hisbat. Kenapa
tertutup supaya umat tidak cemas dan tidak menimbulkan gesekan
ditengah - tengah umat Muslim," jelasnya. Rl
Via
Berita NTB
Posting Komentar