Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com
Sebanyak 70 rumah dan kios di Kabupaten Tolikara, Papua dibakar
ratusan massa, yang diduga menolak perayaan pelaksanaan Hari Raya Idul
Fitri 1436 Hijriah di wilayah tersebut.
Pembakaran diawali dengan aksi pelemparan saat umat Muslim di wilayah
tersebut mengumandangkan takbiran sebelum pelaksanaan salat Id 1436
Hijriah.
Pasca pembakaran itu disejumlah daerah tersebar isi selebaran yang
menolak perayaan idul Fitri di Kabupaten Tolikara itu termasuk di
Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) baik secara lisan (cerita) maupun
melalui media sosial, seperti BBM,Facebook dan akun twiter.
Menanggapi issu yang beredar itu, Dandim 1620 Loteng Letkol. Inf. Arie
Tri Hadianto mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Loteng,
bersikap bijak dalam menyikapi persoalan yang terjadi di Kabupaten
Tolikara."Kami minta masyarakat tidak terprovokasi. Dan menyikapi
permasalahan yang terjadi itu dengan bijak,"terang Letkol. Inf. Arie
Tri Hedhianto Senin
.
Trie mengaku, secara umum di Wilayah Kabupaten Loteng tidak ada
gejolak ataupun gesekan antar umat beragama."Tolerannsi antar umat
beragama di Loteng berjalan baik dan harmonis. Tetapi ada atau tidak
ada masalah dan kesegakan tetap kita pantau. Seperti lokasi mana saja
yang digunakan sebagai tempat beribadah,"
Ucapnya.
Untuk memberikan pencerahan dan pemanauan umat beragama di Loteng,
lanjut Trie, akan dilibatkan seluruh tokoh masyarakat Loteng,
khususnya masyarakat yang ada di sekitar lokasi peribadatan umat
kristen di Loteng."Masyarakat sekitar kita libatkan untuk memantau.
Misalkan penjaga/pemilik kios, warung dan kepala Lingkungan setempat
yang ada disekitar lokasi yang digunakan sebagai tempat peribadatan
umat kristen,"ungkapnya.
Untuk itu kata Arie, meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Loteng
untuk tidak cepat terprovokasi dan tidak cepat menyerap informasi yang
tidak jelas sumber dan asal usulnya."Kita harus bisa melihat masalah.
jangan cepat terperopokasi oleh masalah yang tidak diketahui asal
usulnya, jangan cepat dan mudah percaya," ujarnya.
Arie menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan kerukunan di
wilayahnya diusik oleh siapapun. Oleh sebab itu, dirinya mengimbau
warga untuk tidak terpancing aksi provokasi yang dilakukan pihak-pihak
tak bertanggungjawab."Saya tidak mau kota ini dirusak oleh orang tidak
bertanggung jawab. Jangan kita terprovokasi dengan segala pemberitaan
di media massa, media sosial. Pancasila adalah dasar, sebagai rumah
dan pondasi kita sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29, setiap orang bebas
memilih agamanya masing-masing sesuai dengan keyakinannya," tegasnya.
Ditempat terpisah, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Loteng
menggelar rapat yang digelar di Sekretariat FKUB Loteng, Rabu kemarin
yang bertujuan untuk memperkuat silaturahmi antarpemuka agama yang
dihadiri oleh Dandim 1620 Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hadianto,
Kapolres Loteng AKBP. Nurodin, S.Ik, Kamenag Loteng H. Nasri Anggara
dan dari unsur Pemkab. Loteng serta pemuka agama, pemuda dan
masyarakat Loteng. /rul
Kodim 1620 Antisipasi Meluasnya Kasus Tolikara
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com
Sebanyak 70 rumah dan kios di Kabupaten Tolikara, Papua dibakar
ratusan massa, yang diduga menolak perayaan pelaksanaan Hari Raya Idul
Fitri 1436 Hijriah di wilayah tersebut.
Pembakaran diawali dengan aksi pelemparan saat umat Muslim di wilayah
tersebut mengumandangkan takbiran sebelum pelaksanaan salat Id 1436
Hijriah.
Pasca pembakaran itu disejumlah daerah tersebar isi selebaran yang
menolak perayaan idul Fitri di Kabupaten Tolikara itu termasuk di
Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) baik secara lisan (cerita) maupun
melalui media sosial, seperti BBM,Facebook dan akun twiter.
Menanggapi issu yang beredar itu, Dandim 1620 Loteng Letkol. Inf. Arie
Tri Hadianto mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Loteng,
bersikap bijak dalam menyikapi persoalan yang terjadi di Kabupaten
Tolikara."Kami minta masyarakat tidak terprovokasi. Dan menyikapi
permasalahan yang terjadi itu dengan bijak,"terang Letkol. Inf. Arie
Tri Hedhianto Senin
Dandim |
Trie mengaku, secara umum di Wilayah Kabupaten Loteng tidak ada
gejolak ataupun gesekan antar umat beragama."Tolerannsi antar umat
beragama di Loteng berjalan baik dan harmonis. Tetapi ada atau tidak
ada masalah dan kesegakan tetap kita pantau. Seperti lokasi mana saja
yang digunakan sebagai tempat beribadah,"
Ucapnya.
Untuk memberikan pencerahan dan pemanauan umat beragama di Loteng,
lanjut Trie, akan dilibatkan seluruh tokoh masyarakat Loteng,
khususnya masyarakat yang ada di sekitar lokasi peribadatan umat
kristen di Loteng."Masyarakat sekitar kita libatkan untuk memantau.
Misalkan penjaga/pemilik kios, warung dan kepala Lingkungan setempat
yang ada disekitar lokasi yang digunakan sebagai tempat peribadatan
umat kristen,"ungkapnya.
Untuk itu kata Arie, meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Loteng
untuk tidak cepat terprovokasi dan tidak cepat menyerap informasi yang
tidak jelas sumber dan asal usulnya."Kita harus bisa melihat masalah.
jangan cepat terperopokasi oleh masalah yang tidak diketahui asal
usulnya, jangan cepat dan mudah percaya," ujarnya.
Arie menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan kerukunan di
wilayahnya diusik oleh siapapun. Oleh sebab itu, dirinya mengimbau
warga untuk tidak terpancing aksi provokasi yang dilakukan pihak-pihak
tak bertanggungjawab."Saya tidak mau kota ini dirusak oleh orang tidak
bertanggung jawab. Jangan kita terprovokasi dengan segala pemberitaan
di media massa, media sosial. Pancasila adalah dasar, sebagai rumah
dan pondasi kita sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29, setiap orang bebas
memilih agamanya masing-masing sesuai dengan keyakinannya," tegasnya.
Ditempat terpisah, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Loteng
menggelar rapat yang digelar di Sekretariat FKUB Loteng, Rabu kemarin
yang bertujuan untuk memperkuat silaturahmi antarpemuka agama yang
dihadiri oleh Dandim 1620 Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hadianto,
Kapolres Loteng AKBP. Nurodin, S.Ik, Kamenag Loteng H. Nasri Anggara
dan dari unsur Pemkab. Loteng serta pemuka agama, pemuda dan
masyarakat Loteng. /rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar