Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Kabar adanya dugaan pemerasan yang dialami para tenaga honorer katagori dua (K2) Lombok Tengah (Loteng) oleh oknum pejabat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng itu kini tengah jadi pembicaraan hangat di Bumi Tatas Tuhu Trasna.
Mencuatnya kabar dugaan pemerasan itu setelah Ketua Ombusdman RI NTB, Adhar Hakimmengungkapkan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum pejabat di BKD Loteng, terhadap para tenaga honorer katagori dua (K2) Loteng.
Dimana para tenaga honorer K2 Loteng yang dinyatakan lulus tes tulis oleh pemerintah pusat itu oleh oknum pejabat BKD Loteng tersebut diminta untuk mengeluarkan uang hingga Rp 1 juta.
Uang hasil pungutan liar (pungli) dan pemerasan tersebut oleh oknum pejabat BKD loteng tersebut nantinya akan digunakan sebagai biaya pengurusan proses penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi honorer K2 yang dinyatakan lolos dalam proses pengangkatan honorer K2 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Jika tidak mengeluarkan uang yang diminta, maka NIP honorer K2 itu , terancam tidak bisa keluar.
Tidak terima dan merasa dirugikan atas kabar dugaan pemerasan dan Pungli terhadap para Tenaga Honorer K2 Loteng, di hari pertama masuk kantor setelah libur lebaran, tepatnya pada Rabu, (22/07),Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya mengumpulkan seluruh jajarannya mulai dari tingkat staf, Kepala Sub bidang (Kasubid) hingga Kepala Bidang (Kabid).
Dikumpulkannya seluruh jajaran BKD Loteng itu untuk membahas dan menglarifikasi dugaan Pemerasaan dan dugaan Pungli yang dilakukan oleh Oknumbawahannya.”Masalah ini sudah kita rapatkan tadi pagi. Semua staf hingga Kabid saya panggil semua. Dipertemuan itu saya minta semuanya
jujur dan terbuka. Tetapi mereka (jajaran BKD) tidak ada yang mau mengaku,” terang Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya
Rabu kemarin.
Karena tidak ada yang mau terbuka dan mengaku, kata HL. Sastrawiya, dalam waktu dekat ini dirinya bersama Asisten III Sekda Loteng HM. Nursiah beserta Kabid dan Kasubid di BKD Loteng yang disebut – sebut dalam rekaman video dugaan pemerasaan dan Pungli tersebut akan bertemulangsung dengan Ombudsman NTB guna melihat secara langsung rekaman video dugaan pemerasan dan Pungli terhadap para tenaga Honorer K2 Loteng tersebut.”Sudah kita tanyakan, namun tidak ada yang mengaku. Dari hasil komunikasi saya dengan Pak Asisten III, hari Senin depan kami akan ke ombudsman, supaya semuanya jelas siapa yang sebenarnya didalam Video itu, apakah Kabid lama atau kabid baru. Untuk itu kabid lama, kabid baru dan Kasubsi akan kita bawah ke Ombudsman, supayasemuanya jelas,” katanya.
Jika ada yang terbukti bersalah lanjut HL. Sastrawirya, oknum tersebut akan diproses sesuai dengan aturan perundang – undangan yang berlaku. “ Kalau terbukti bersalah kita akan proses sesuai dengan PP 53 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sanksi yang diberikan tergantung dari tingkat kesalah yang diperbuat,”ujarnya |rul
Tak Ngaku, BKD Korek Intormasi Di Ombudsman
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Kabar adanya dugaan pemerasan yang dialami para tenaga honorer katagori dua (K2) Lombok Tengah (Loteng) oleh oknum pejabat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng itu kini tengah jadi pembicaraan hangat di Bumi Tatas Tuhu Trasna.
Mencuatnya kabar dugaan pemerasan itu setelah Ketua Ombusdman RI NTB, Adhar Hakimmengungkapkan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum pejabat di BKD Loteng, terhadap para tenaga honorer katagori dua (K2) Loteng.
Dimana para tenaga honorer K2 Loteng yang dinyatakan lulus tes tulis oleh pemerintah pusat itu oleh oknum pejabat BKD Loteng tersebut diminta untuk mengeluarkan uang hingga Rp 1 juta.
Uang hasil pungutan liar (pungli) dan pemerasan tersebut oleh oknum pejabat BKD loteng tersebut nantinya akan digunakan sebagai biaya pengurusan proses penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi honorer K2 yang dinyatakan lolos dalam proses pengangkatan honorer K2 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Jika tidak mengeluarkan uang yang diminta, maka NIP honorer K2 itu , terancam tidak bisa keluar.
Tidak terima dan merasa dirugikan atas kabar dugaan pemerasan dan Pungli terhadap para Tenaga Honorer K2 Loteng, di hari pertama masuk kantor setelah libur lebaran, tepatnya pada Rabu, (22/07),Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya mengumpulkan seluruh jajarannya mulai dari tingkat staf, Kepala Sub bidang (Kasubid) hingga Kepala Bidang (Kabid).
Dikumpulkannya seluruh jajaran BKD Loteng itu untuk membahas dan menglarifikasi dugaan Pemerasaan dan dugaan Pungli yang dilakukan oleh Oknumbawahannya.”Masalah ini sudah kita rapatkan tadi pagi. Semua staf hingga Kabid saya panggil semua. Dipertemuan itu saya minta semuanya
jujur dan terbuka. Tetapi mereka (jajaran BKD) tidak ada yang mau mengaku,” terang Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya
Rabu kemarin.
Karena tidak ada yang mau terbuka dan mengaku, kata HL. Sastrawiya, dalam waktu dekat ini dirinya bersama Asisten III Sekda Loteng HM. Nursiah beserta Kabid dan Kasubid di BKD Loteng yang disebut – sebut dalam rekaman video dugaan pemerasaan dan Pungli tersebut akan bertemulangsung dengan Ombudsman NTB guna melihat secara langsung rekaman video dugaan pemerasan dan Pungli terhadap para tenaga Honorer K2 Loteng tersebut.”Sudah kita tanyakan, namun tidak ada yang mengaku. Dari hasil komunikasi saya dengan Pak Asisten III, hari Senin depan kami akan ke ombudsman, supaya semuanya jelas siapa yang sebenarnya didalam Video itu, apakah Kabid lama atau kabid baru. Untuk itu kabid lama, kabid baru dan Kasubsi akan kita bawah ke Ombudsman, supayasemuanya jelas,” katanya.
Jika ada yang terbukti bersalah lanjut HL. Sastrawirya, oknum tersebut akan diproses sesuai dengan aturan perundang – undangan yang berlaku. “ Kalau terbukti bersalah kita akan proses sesuai dengan PP 53 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sanksi yang diberikan tergantung dari tingkat kesalah yang diperbuat,”ujarnya |rul
Via
Berita NTB
Pelangsing Badan
BalasHapusPelangsing Perut
Pelangsing Herbal cepat
Herbal Meizitang Botanical Slimming Softgel