Berita NTB
Budaya
Lamaran Ala Sasak
Mataram, sasambonews.com. Meski prosesi lamaran bukan menjadi tradisi adat istiadat masyarakat sasak akan tetapi lambat laun prosesi itu mulai digemari. Memang ada persamaan dengan adat jawa namun prosesi lamaran ala Sasak adalah dengan menghadirkan pembayun dan tokoh adat sasak dalam proses tersebut. Bahkan proses lamaran juga menggunakan bahasa bahasa kawi atau bahasa pembayun sehingga tidak ubah seperti saat sorong serah.
"Ini bukan melamar tapi Belakok" kata jubir calon mempelai pria.
Hal itu terlihat seperti proses lamaran L.Satra Budiman putra dari L.Budiman a Pejeruk Ampenan dengan Bq Ririn Putri H.L.Anwar Kekalik Grisak.
Yang menarik kedua orang tua calon mempelai adalah Pustakawan. L.Budiman sendiri adalah Kepala Perpustakaan Unram sedangkan H.L.Anwar adalah Kepala Bidang di Perputakaan Provinsi. Keduanya adalah satu leting saat pendidikan Pustakawan di Jakarta. "Alhamdulillah sesama profesi dan sesama Pustakawan, bertemu dalam satu keluarga" ungkap H.L.Anwar di Kediamannya.
am
"Ini bukan melamar tapi Belakok" kata jubir calon mempelai pria.
Hal itu terlihat seperti proses lamaran L.Satra Budiman putra dari L.Budiman a Pejeruk Ampenan dengan Bq Ririn Putri H.L.Anwar Kekalik Grisak.
Yang menarik kedua orang tua calon mempelai adalah Pustakawan. L.Budiman sendiri adalah Kepala Perpustakaan Unram sedangkan H.L.Anwar adalah Kepala Bidang di Perputakaan Provinsi. Keduanya adalah satu leting saat pendidikan Pustakawan di Jakarta. "Alhamdulillah sesama profesi dan sesama Pustakawan, bertemu dalam satu keluarga" ungkap H.L.Anwar di Kediamannya.
am
Via
Berita NTB
Posting Komentar