Nasional
Puluhan Ribu Nahdiyin Hadiri Hultah NWDI Di Pancor
LOMBOK TIMUR sasambonews.com.- Puluhan ribu warga Nahdlatul Wathan (NW) memadati medan Hultah NWDI ke-80 di Pancor Lombok Timur, Ahad (2/8) kemarin. Para nahdliyin ini tidak hanya berasal dari pulau Lombok, tetapi berdatangan dari seluruh penjuru tanah air bersama Pengurus Daerah NW masing-masing.
Pantauan Media Pembaruan, warga NW tidak hanya "menyemut" di medan Hultah, tetapi hampir seluruh tempat di sekitar perayaan Hultah NWDI sekaligus Haul 18 tahun meninggalnya pendiri NW Almagfurulahu TGKHM. Zainuddin Abdul Madjid ditempati para nahdliyin.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah anggota DPR RI Dapil NTB, anggota DPD RI Dapil NTB, Konsulat Jenderal Amerika Serikat untuk RI, Wakil Gubernur NTB, Sekda NTB, Bupati/ Wakil Bupati se-NTB, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ketua Panitia Perayaan Hultah NWDI ke-80, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, warga Nahdlatul Wathan pada khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia secara umum harus bersyukur dan berterimakasih atas segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan pendiri NW, yang telah meletakkan fondasi keimanan dan semangat perjuangan khususnya di pulau Lombok.
“Kita tidak tahu bagaimana nasibnya manusia di pulau Lombok dan NTB pada umumnya jika tidak ada Almagfurulahu Maulana Syeikh bersama semangat pengabdiannya untuk daerah, agama, nusa dan bangsa,” kata Sitti Rohmi Djalilah dalam sambutannya.
Karena itu, cucu Maulana Syeikh ini mengajak seluruh warga Nahdlatul Wathan untuk meneruskan semangat perjuangan dan pengabdian disertai yakin, ikhlas dan istiqamah untuk terus berdakwah memberikan kontribusi kepada agama dan bangsa sesuai garis perjuangan NW.
Sitti Rohmi Djalilah juga menyampaikan prinsip Maulana Syeikh kepada seluruh warga nahdliyin yang hadir di medan Hultah NWDI agar mampu laksana Matahari yang terus menyinari bumi tanpa pernah berharap imbalan dari bumi.
Sementara itu, TGH. Salimul Jihad dalam sambutannya mengajak masyarakat khususnya jamaah Nahdlatul Wathan untuk melanjutkan perjuangan Maulana Syeikh. Perayaan Hultah harus dimaknai sebagai wujud syukur atas berdirinya Organisasi Keagamaan terbesar di NTB ini dengan segala rintangan dan perjuangan hingga saat ini.
“Perayaan Hultah NWDI harusnya menjadi gawe bertaraf internasional, karena semangat perjuangan lembaga dakwah yang didirikan Abul Madaris wal Masajid ini tidak saja untuk kepentingan masyarakat pulau Lombok, tetapi untuk kemaslahatan seluruh manusia di dunia. Karena ulama merupakan pewaris para nabi yang membawa rahmatan lil’aalamin,” ucap TGH. Salimul Jihad.
TGH. Salimul Jihad juga menjelaskan kenapa ada istilah Hultah Akbar NWDI. Menurutnya, perayaan Hultah Akbar NWDI dilakukan setiap lima tahun sekali dengan segala rencana-rencana besar yang harus dicapai. “Setidaknya ada capaian rencana yang dilakukan selama lima tahun terakhir dan akan terus menjadi agenda NW selama 5 tahun yang akan datang,” ucapnya.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. H. Dja’ali pada pidato singkatnya mengatakan, kiprah dan perjuangan pendiri NW tidak hanya memberikan maslahat bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena perjuangan Maulana Syeikh juga diketahui sebagai pejuang kemerdekaan RI pada masa penjajahan. “Seluruh rakyat Indonesia harus mensyukuri lahirnya putra asal Lombok yang telah berhasil memperjuangkan kemerdekaan RI,” ucap Dja’ali.
Pengajian dan tausyiah juga disampaikan Syeikh Habib Jindan Bin Naufal Bin Jindan, yang menyerukan seluruh masyarakat agar pandai-pandai memilih guru tempat mengaji. Sebab, jika salah menentukan guru maka ilmu yang diterima juga sangat berbahaya bagi si penerima ilmu maupun murid yang akan diajarkan nanti.
Dikatakannya, seseorang yang berguru pada orang yang tidak jelas asal usulnya, maka hampir bisa dipastikan bahwa guru tersebut adalah syaithan. “Dan itu sangat berbahaya bagi ilmu yang diterimanya,” kata Syeikh Habib Jindan.
Salah satu ciri ilmu yang datang dari Syaithan, kata Syeikh Habib Jindan, diantaranya mudah takabbur, gampang riya, menghalalkan segala cara demi mencapai keinginan kepentingannya, serta bertindak diluar perintah agama. (***)
Via
Nasional
Posting Komentar