Hukum
Lombok Timur, sasambonews.com- Sebanyak 30 orang warga asal Desa Pengkelak Emas,
Kabupaten Lombok Timur Datangi Kantor Kepolisian Resort Lombok Timur
pada Selasa (05/08) kemarin Lalu, adapun maksud serta tujuan dari
kedatangan sejumlah warga tersebut tidak lain guna menuntut Kepolisian
(Polres Lotim) lebih serius mengungkap kasus penusukan Andi Kurnia
Susila (27) Tahun yang menjadi Korban penusukan pada saat acara
Nyongkolan pada Rabu (29/7) Lalu.
Masyarakat yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut yang tidak lain
adalah keluarga korban, begitu sampai di Polres Lotim langsung
diterima oleh Kepala Satuan ( Kasat ) Reserse Kriminal ( Reskrim )
AKP. Haris Dinzah, S.IK, S.H, M.H diaula Setempat.
Dalam kesempatan tersebut Paman Korban H. Kartawan menilai saat ini
aparat penegak hukum terkesan menutup informasi terkait kematian
keponakannya, menurutnya mulai dari Polmas, sampai kasi Trantip
Kecamatan yang mengawal nyongkolan dari
Pijot kedasan Nyiur masih terkesan tertutup, sehingga keluarga menduga ada
permainan terhadap kasus pembunuhan ini.
“ Polmas Mbung Tiang, Polmas pengkelak Mas, sampai Trantip, mereka
terkesan tertutup terkait hal tersebut,” Ujarnya.
Sehingga dengan demikian, akibat Sikap tertutupnya aparat keamanan
tersebut, dianggap sangat merugikan keluarga korban, harapan agar
pelaku penusukan bisa terungkap dengan segera, pupus ditengah jalan,
sampainya.
Sementara itu Keluarga Korban lainnya Taupan Paharudian, meminta Kasat
Reskrim menjadikan jabatannya sebagai jaminan bila tidak bisa
mengungkap kasus penusukan yang menghilangkan nyawa korban tersebut.
sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, Kepolisian mempunyai
kewajiban mengungkap kasus kriminal tersebut.
“ Bapak Harus tegas, Kalau bapak tidak mampu mengungkap kasus ini,
supaya bersedia mundur saja dari jabatannya,” Pintanya.
Dengan nada mengancam, Taupan yang juga Kativis Demontrasi Unram ini
mengancam akan menerjunkan ribuan massa bila, ternyata Kasus
pembunuhan ini tidak bisa terungkap kepermukaan oleh Polres Lotim,
bahkan pihaknya akan membawa massa ke Kapolda NTB dan Bila Perlu kami
akan datang ke Kapolri,” tegasnya.
Kasat Reskrim yang mendengar Kritikan Pedas seperti itu langsung menyambutnya
dengan Senyumn tipism, Ia mengatakan pada intinya pihaknya akan terus
berusaha mengusut kasus penusukan tersebut, terkait hasil pihaknya tidak bisa
memastikan kapan waktunya bisa diungkap.
Tanpa diminta oleh pihak keluraga Korbanpun Kata Haris, mengungkap
kasus kriminal merupakan kewajiban kami selaku aparat kepolisian.
” Tanpa bapak minta, itu merupakan kewajiban kami,” Ujarnya.
Beberpa pikiran dan yang memungkinkan mengarah pada pelaku penusukan
yang disampikan oleh keluarga korban, smuanya telah dilakukan oleh
pihak penyidik. “ Namun harus dipahami, bahwa kami mempunyai cara
sendiri untuk mengungkap kasus tersebut,” Ujarnya.
Ia berharap, kepada kelurga korban, untuk memberikan kesempatan kepada
pihak kepolisan mengungkap kasus pembunuhan tersebut, dan tidak pelu
menaruh curiga, kalau kasus ini akan dijadikan komoditas barang
dagangan.
“ Saya sangat sedih dengan perkataan bapak, kasus ini belum terungkap
karena keluarga korban orang miskin, saya katakan bahwa kami tidak
pernah memungut biaya sepersen apapun dalam mengungkap kasus
kriminal,” Ujarnya.
Sementara usai pertemuan, Orang tua korban Amak Ida mengatakan kepada
Media ini, sebelum anaknya ikut acara nyongkolan keluarganya, anaknnya
sebelumnya pernah cek cok dengan temannya, awalnya pada saat korban
diminta nomor Hanphone pacar korban, namun setelah dihubungi oleh
teman korban, ternyata nomor Kontak tersebut tidak bisa dihungi,
sehingga cek cok yang hampir berakhir dengan perkelahian, mampu
dimediasi oleh Kadus Mbung Tiang.
Pada saat Korban pergi nyongkolan tidak ada pirasat buruk yang dialami
keluarga korban, saat itu Korban Membonceng misannya sendiri dengan
menggunakan sepeda motor, namun misan korban tidak tau menahu siapa
yang melakukan penusukan, karena saat itu orang lagi
ramai-ramai nyongkolan, bebernya pada wartawan. (Ar)
Warga Minta Kapolres Gesit
Lombok Timur, sasambonews.com- Sebanyak 30 orang warga asal Desa Pengkelak Emas,
Kabupaten Lombok Timur Datangi Kantor Kepolisian Resort Lombok Timur
pada Selasa (05/08) kemarin Lalu, adapun maksud serta tujuan dari
kedatangan sejumlah warga tersebut tidak lain guna menuntut Kepolisian
(Polres Lotim) lebih serius mengungkap kasus penusukan Andi Kurnia
Susila (27) Tahun yang menjadi Korban penusukan pada saat acara
Nyongkolan pada Rabu (29/7) Lalu.
Masyarakat yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut yang tidak lain
adalah keluarga korban, begitu sampai di Polres Lotim langsung
diterima oleh Kepala Satuan ( Kasat ) Reserse Kriminal ( Reskrim )
AKP. Haris Dinzah, S.IK, S.H, M.H diaula Setempat.
Dalam kesempatan tersebut Paman Korban H. Kartawan menilai saat ini
aparat penegak hukum terkesan menutup informasi terkait kematian
keponakannya, menurutnya mulai dari Polmas, sampai kasi Trantip
Kecamatan yang mengawal nyongkolan dari
Pijot kedasan Nyiur masih terkesan tertutup, sehingga keluarga menduga ada
permainan terhadap kasus pembunuhan ini.
“ Polmas Mbung Tiang, Polmas pengkelak Mas, sampai Trantip, mereka
terkesan tertutup terkait hal tersebut,” Ujarnya.
Sehingga dengan demikian, akibat Sikap tertutupnya aparat keamanan
tersebut, dianggap sangat merugikan keluarga korban, harapan agar
pelaku penusukan bisa terungkap dengan segera, pupus ditengah jalan,
sampainya.
Sementara itu Keluarga Korban lainnya Taupan Paharudian, meminta Kasat
Reskrim menjadikan jabatannya sebagai jaminan bila tidak bisa
mengungkap kasus penusukan yang menghilangkan nyawa korban tersebut.
sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, Kepolisian mempunyai
kewajiban mengungkap kasus kriminal tersebut.
“ Bapak Harus tegas, Kalau bapak tidak mampu mengungkap kasus ini,
supaya bersedia mundur saja dari jabatannya,” Pintanya.
Dengan nada mengancam, Taupan yang juga Kativis Demontrasi Unram ini
mengancam akan menerjunkan ribuan massa bila, ternyata Kasus
pembunuhan ini tidak bisa terungkap kepermukaan oleh Polres Lotim,
bahkan pihaknya akan membawa massa ke Kapolda NTB dan Bila Perlu kami
akan datang ke Kapolri,” tegasnya.
Kasat Reskrim yang mendengar Kritikan Pedas seperti itu langsung menyambutnya
dengan Senyumn tipism, Ia mengatakan pada intinya pihaknya akan terus
berusaha mengusut kasus penusukan tersebut, terkait hasil pihaknya tidak bisa
memastikan kapan waktunya bisa diungkap.
Tanpa diminta oleh pihak keluraga Korbanpun Kata Haris, mengungkap
kasus kriminal merupakan kewajiban kami selaku aparat kepolisian.
” Tanpa bapak minta, itu merupakan kewajiban kami,” Ujarnya.
Beberpa pikiran dan yang memungkinkan mengarah pada pelaku penusukan
yang disampikan oleh keluarga korban, smuanya telah dilakukan oleh
pihak penyidik. “ Namun harus dipahami, bahwa kami mempunyai cara
sendiri untuk mengungkap kasus tersebut,” Ujarnya.
Ia berharap, kepada kelurga korban, untuk memberikan kesempatan kepada
pihak kepolisan mengungkap kasus pembunuhan tersebut, dan tidak pelu
menaruh curiga, kalau kasus ini akan dijadikan komoditas barang
dagangan.
“ Saya sangat sedih dengan perkataan bapak, kasus ini belum terungkap
karena keluarga korban orang miskin, saya katakan bahwa kami tidak
pernah memungut biaya sepersen apapun dalam mengungkap kasus
kriminal,” Ujarnya.
Sementara usai pertemuan, Orang tua korban Amak Ida mengatakan kepada
Media ini, sebelum anaknya ikut acara nyongkolan keluarganya, anaknnya
sebelumnya pernah cek cok dengan temannya, awalnya pada saat korban
diminta nomor Hanphone pacar korban, namun setelah dihubungi oleh
teman korban, ternyata nomor Kontak tersebut tidak bisa dihungi,
sehingga cek cok yang hampir berakhir dengan perkelahian, mampu
dimediasi oleh Kadus Mbung Tiang.
Pada saat Korban pergi nyongkolan tidak ada pirasat buruk yang dialami
keluarga korban, saat itu Korban Membonceng misannya sendiri dengan
menggunakan sepeda motor, namun misan korban tidak tau menahu siapa
yang melakukan penusukan, karena saat itu orang lagi
ramai-ramai nyongkolan, bebernya pada wartawan. (Ar)
Via
Hukum
Posting Komentar