Berita NTB
Politik
MATARAM, sasambonews.com.
Dua kursi pimpinan di DPRD Yakni Ketua Komisi II dan kursi Sekretaris Komisi V.
Menurut Ketua Fraksi PKB harus ada perlakuan yang sama dengan fraksi-fraksi lain agar kadernya juga bisa menduduki posisi Ketua, sehingga ada keseimbangan di parlemen Udayana dan tidak akan melunak apabila dari Gerindra berkomunikasi ingin meminta dukungan tidak akan berubah pendirian.
Politisi Gerindra yang juga Anggota DPRD NTB Dapil Lombok Tengah, H.Lalu.Jazuli Azhar,SH,MM ,Rabu (9/09) ditemui di Mataram mengatakan, proses dirinya dipindah dari Komisi I ke Komisi II sudah di proses oleh Fraksi Gerindra. "Dalam proses, sekarang sudah masuk Sekwan," terangnya.
Selanjutnya, pada paripurna yang akan datang yakni hari Jum'at akan diumumkan. "Tunggu pada paripurna Jum'at akan dibacakan,"ungkapnya.
Mengenai berita sebelumnnya bahwa ada anggota Komisi II dari Fraksi PKB yang mempermasalahkan dirinya langsung menjadi Ketua Komisi tetapi masih menjadi anggota Komisi I. "Nanti kita bicara langsung kepada ketua Fraksinya Lalu Pelita untuk komunikasi," terangnya yang mengakui banyak mengetahui tentang pariwisata ini dan juga pernah menjabat Kadis Pariwisata di Lombok Tengah.
Dia juga menambahkan, teman separtainya yakni H.Abdul Karim ,MM yang juga anggota komisi III dalam proses pemindahan menuju Komisi V yang akan menempati posisi Lalu Pathul Bari sebagai sekertaris yang maju mendampingi Suhaili FT menjadi Wakilnya pada Pilkada Lombok Tengah.
Sementara Ketua Fraksi PKB H.Lalu Pelita Putra ,SH dikonfirmasi terkait statemen anggota fraksinya belum lama ini yakni TGH.Khudori Ibrahim yang berkeinginan maju bersaing menjadi Ketua Komisi II mengatakan, pihaknya sangat berkeinginan agar perlakuan dengan fraksi yang lain sama." Ya tentu kami ingin bersama- sama dengan fraksi-fraksi yang ada dapat menjaga keseimbangan dan kebersamaan untuk itu PKB mendorong kadernya yang ada di komisi II,"tegas Anggota DPRD Dapil Lombok Tengah ini.
Dia juga menambahkan, kondisi Komisi II ada dua unsur pimpinannya kosong. "Karena secara kebetulan komisi II di tinggal oleh dua orang unsur pimpinannya, satu maju menjadi Cawabup di Kabupaten Lombok Utara, satunya (Wakil Ketua Komisi .red) sedang melaksanakan ibadah haji,"tuturnya.
Dia menambahkan, Komisi II menyisakan satu pimpinan saja yakni Sekertaris Komisi Yek Agil yang juga Anggota DPRD NTB dapil Lombok Tengah. "Praktis tinggal Sekertaris komisi saja," ungkapnya.
Kekhawatirannya kekosongan ini akan berdampak pada molornya pembahasan APBD murni 2016. "Hal ini di khawatirkan akan berdampak ,karena ada pembahasan APBD murni 2016, yang rencananya minggu-minggu ini KUA PPAS nya masuk," terangnya.
Apabila ada komunikasi dirinya tidak akan pernah melunak mendukung kader Gerindra menjadi ketua Komisi II. "Apanya yang lunak, kan bukan barang keras, saya tidak ingin berandai-andai,"tegasnya.
Ditanya apakah ada upaya untuk menjegal calon dari fraksi Gerindra, pihaknya membantah dan ingin ada kokunikasi politik santun. "Tidak ada jegal menjegal, tapi komunikasi politik yang santun yang mau kita bangun dengan mengedepankan kebersamaan untuk bersama sama memberikan yang terbaik untuk NTB,"pungkasnya. Ipr
Kursi Cawabup Di DPRD Direbut
MATARAM, sasambonews.com.
Dua kursi pimpinan di DPRD Yakni Ketua Komisi II dan kursi Sekretaris Komisi V.
Pemilihan Ketua Komisi II DPRD NTB mulai hangat dibicarakan, kali ini ada keinginan kuat dari Ketua Fraksi PKB H.Lalu Pelita Putra untuk mendorong kadernya yang ada di komisi II ikut bersaing sehat dengan kader Gerindra H.Lalu Jazuli Azhar menjadi ketua Komisi yang ditunjuk oleh fraksinya menggantikan Ketua Komisi yang sebelumnnya berasal dari gerindra yakni Syarifudin yang maju di Pilkada KLU sebagai calon wakil bupati.
Menurut Ketua Fraksi PKB harus ada perlakuan yang sama dengan fraksi-fraksi lain agar kadernya juga bisa menduduki posisi Ketua, sehingga ada keseimbangan di parlemen Udayana dan tidak akan melunak apabila dari Gerindra berkomunikasi ingin meminta dukungan tidak akan berubah pendirian.
Politisi Gerindra yang juga Anggota DPRD NTB Dapil Lombok Tengah, H.Lalu.Jazuli Azhar,SH,MM ,Rabu (9/09) ditemui di Mataram mengatakan, proses dirinya dipindah dari Komisi I ke Komisi II sudah di proses oleh Fraksi Gerindra. "Dalam proses, sekarang sudah masuk Sekwan," terangnya.
Selanjutnya, pada paripurna yang akan datang yakni hari Jum'at akan diumumkan. "Tunggu pada paripurna Jum'at akan dibacakan,"ungkapnya.
Mengenai berita sebelumnnya bahwa ada anggota Komisi II dari Fraksi PKB yang mempermasalahkan dirinya langsung menjadi Ketua Komisi tetapi masih menjadi anggota Komisi I. "Nanti kita bicara langsung kepada ketua Fraksinya Lalu Pelita untuk komunikasi," terangnya yang mengakui banyak mengetahui tentang pariwisata ini dan juga pernah menjabat Kadis Pariwisata di Lombok Tengah.
Dia juga menambahkan, teman separtainya yakni H.Abdul Karim ,MM yang juga anggota komisi III dalam proses pemindahan menuju Komisi V yang akan menempati posisi Lalu Pathul Bari sebagai sekertaris yang maju mendampingi Suhaili FT menjadi Wakilnya pada Pilkada Lombok Tengah.
Sementara Ketua Fraksi PKB H.Lalu Pelita Putra ,SH dikonfirmasi terkait statemen anggota fraksinya belum lama ini yakni TGH.Khudori Ibrahim yang berkeinginan maju bersaing menjadi Ketua Komisi II mengatakan, pihaknya sangat berkeinginan agar perlakuan dengan fraksi yang lain sama." Ya tentu kami ingin bersama- sama dengan fraksi-fraksi yang ada dapat menjaga keseimbangan dan kebersamaan untuk itu PKB mendorong kadernya yang ada di komisi II,"tegas Anggota DPRD Dapil Lombok Tengah ini.
Dia juga menambahkan, kondisi Komisi II ada dua unsur pimpinannya kosong. "Karena secara kebetulan komisi II di tinggal oleh dua orang unsur pimpinannya, satu maju menjadi Cawabup di Kabupaten Lombok Utara, satunya (Wakil Ketua Komisi .red) sedang melaksanakan ibadah haji,"tuturnya.
Dia menambahkan, Komisi II menyisakan satu pimpinan saja yakni Sekertaris Komisi Yek Agil yang juga Anggota DPRD NTB dapil Lombok Tengah. "Praktis tinggal Sekertaris komisi saja," ungkapnya.
Kekhawatirannya kekosongan ini akan berdampak pada molornya pembahasan APBD murni 2016. "Hal ini di khawatirkan akan berdampak ,karena ada pembahasan APBD murni 2016, yang rencananya minggu-minggu ini KUA PPAS nya masuk," terangnya.
Dirinya mengakui belum ada komunikasi dengan Gerindra tentang meminta dukungan agar kadernya bisa diterima oleh Fraksi PKB. "Belum ada komunikasi, kita akan lihat nanti,"terangnya.
Apabila ada komunikasi dirinya tidak akan pernah melunak mendukung kader Gerindra menjadi ketua Komisi II. "Apanya yang lunak, kan bukan barang keras, saya tidak ingin berandai-andai,"tegasnya.
Ditanya apakah ada upaya untuk menjegal calon dari fraksi Gerindra, pihaknya membantah dan ingin ada kokunikasi politik santun. "Tidak ada jegal menjegal, tapi komunikasi politik yang santun yang mau kita bangun dengan mengedepankan kebersamaan untuk bersama sama memberikan yang terbaik untuk NTB,"pungkasnya. Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar