Berita NTB
Semburan Air Ditanah Tandus Hebohkan Warga
Lombok Tengah, sasambonews.com.
Disaat kondisi masyarakat tengah dilanda krisis air akibat dampak dari kemarau panjang, Senin, (14/09) sekitar Pukul 7.30 Wita warga Dusun Lendang Batah I Desa Mekar Damai Kecamatan Praya Loteng digegerkan dengan munculnya mata air dari hamparan lahan persawaan yang kondisinya kering kerontang tepatnya dibawah pematang sawah milik warga setempat.
Mengetahui peristiwa penomena alam itu, ribuan warga yang datang dari sejumlah Kecamatan dan dari luar Kabupaten Loteng mendatangi lokasi sawah warga yang mengeluarkan mata air tersebut.
Pantauan wartawan
Selasa, (15/09) ribuan warga dari sejumlah wilayah di Pulau Lombok, berboyong – boyong datang ke lokasi sawah yang mengeluarkan mata air itu.
Selain untuk melihat secara langsung ponomena alam yang terjadi disaat musim kemarau, sebagian besar warga yang datang tersebut juga untuk mengambil manfaat dari mata air yang keluar dari bawah pematang sawah warga tersebut yakni dengan mengambil air lalu diminum dan bahkan sebagian warga juga langsung mandi di lokasi munculnya mata air tersebut.
Warga meyakini dengan langsung meminum dan mandi dengan mata air itu, bisa menyembuhkan penyakit yang diderita warga.” Badan saya yang sebelah kiri awalnya tidak bisa digerakkan (Struk-red) dan setelah saya datang kesini dan langsung minum dan mandi dengan air ini, badan saya yang sebelah kiri langsung bisa digerakkan dan sekarang sudah bisa mengangkat beban ringan,” tutur Demah (50) warga Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Loteng,, Selasa kemarin.
Hal senada juga diungkapkan Hj. Aminah (60) warga Desa Mekar Damai, penyakit gatal – gatal dan pusing pada bagian kepala sebelah kanan, sembuh seketika setelah dirinya meminum dan membasuh tubuhnya dengan mata air tersebut.” Penyakit gatal – gatal dan pusing ini sudah lama saya alami. Saya sudah berobat kesana sini tapi tidak sembuh – sembuh dan setelah saya meminum dan mandi dengan air ini Alhamdulillah penyakit yang saya alami sudah ada perubahan, dan saya tidak mengalami pusing dan gatal – gatal,” ungkapnya.
Ditemui dikediamannya, Muhamad Misbah pemilik sawah sekaligus orang yang pertama kali menemukan semburan mata air tersebut menceritakan, kondisi sawah miliknya tersebut kering kerontang, bahkan permukaan tanah yang ada di lahan persawahannya itu sudah retak akibat dampak dari musim kemarau panjang.
Dan tepatnya dua minggu yang lalu, permukaan sawah miliknya itu terasa basah, tidak hannya itu saja, disekitar lokasi semburan mata air tersebut banyak bunga sutra yang sudah menyerupai benang bertebaran.
Karena ketidak pahamannya, ia pun mengumpulkan dan membakar bunga sutra tersebut bersama sisa jerami yang ada di sawahnya tersebut.
Namun setelah itu, semakin banyak bunga sutra yang bertebaran, dan tepatnya pada Hari Senin, (14/09) kemarin salah seorang anggota keluarganya tanpa sengaja mencangkul bidang tanah yang ada di bawah pematang sawah miliknya tersebut, dan seketika itu air menyembur keluar dari bidang tanah sawah yang terkena cangkul tersebut.”Sudah dua minggu permukaan tanah sawah saya ini terasa basah. Saya pun mencoba menanam kedelai dan kacang panjang. Satu minggu kemudian banyak bunga sutra yang bertebaran, karena saya tidak paham, bunga sutra itu saya bakar, tetapi keesokan harinya malah semakin banyak bunga sutra yang bertebaran. Dan pada hari Senin kemarin, tanpa disengaja paman saya mencangkul tanah itu, dan seketika itu langsung keluar air,” cerita Muhamad Misbah.
Debit air yang keluar dari bawah pematang sawah tersebut tidak berkurang meskipun diambil ribuan warga menggunakan jerigen, galon air dan botol air kemasan.
Semakin banyak air yang diambil, semakin banyak mata air yang menyebur dari bawah pematang sawah tersebut.”Airnya tidak bisa habis, semakin banyak yang diambil, semakin banyak yang keluar. Bahkan ada warga yang membuat sumur tapi tidak bisa mengeluarkan mata air, dan setelah permukaan sumurnya itu dibasuh menggunakan mata air dari sawah saya itu, sumur itu langsung mengeluarkan mata air,” ucap Muhamad Misbah.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Mekar Damai Edy Supriadi mengatakan, penomena alam yang terjadi itu merupakan kali pertama dalam sejarah masyarakat Desa Mekar Damai.
Terhadap penomena alam itu, pihaknya akan mengkaji dan melihat seperti apa mata air yang keluar dari bawah pematang sawah milik salah seorang warganya tersebut.”Penomena alam ini sangat aneh kok bisa disawah yang kondisinya kering kerontang bisa mengeluarkan mata air terlebih lagi sekarang sedang musim kemarau. Nanti kita akan lihat dan pelajari, apakah mata air yang keluar ini bertahan lama atau hannya sesaat. Kalau memang bertahan lama tentu nanti kita akan buatkan aturan supaya masyarakat yang datang kelokasi semburan mata air itu tertib dan terkendali,” ujar Edy. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar