Berita NTB
MATARAM sasambonews.com. Orang nomor dua di NTB H.Muh.Amin dalam sambutannya di Musyawarah daerah (Musda) ke II Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Nusa Tenggara Barat ,bahwa menghimbau kepada oknum yang beranggapan pondok pesantren sebagai sarang radikalisme tidak di besar-besarkan.
“Saya himbau kalau ada individu atau oknum yang mengatasnamakan Pondok Pesantren sebagai sarana gerakan terorisme dan radikalisme, agar jangan di generalisir”, terangnya di Hotel Puri Indah, Senin (30/5) yang mengangkat tema “Memperkuat Peran Pesantren Lembaga Tafaqquh Fiddin dan Penyebar Islam Rahmatan Lil Alamin".
Tema yang diambil berkaitan dengan adanya penguatan peran Pondok Pesantren sebagai lembaga Tafaqquh Fiddin yakni memahami/mendalami seluk beluk penyebaran agama Islam dengan sebenar-benarnya dan Rahmatan Lil Alamin (bagi semua umat).
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin., SH, M.Si dalam kegiatan musda tersebut juga mengharapkan agar forum ini mampu melahirkan ide-ide yang cerdas dan berkontribusi pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)."Walaupun pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator atau regulator, namun dengan kemandirian dari masing-masing Pondok Pesantren, bersam-sama kita dapat terus meningkatkan kecerdasan Sumber Daya Manusianya,"terangnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua FKSPP NTB FKSPP NTB, TGH. Safwan Hakim mengatakan kepada peserta Musda untuk lebih memperkokoh peran Ponpes dalam mewujudkan kekuatan di NTB, terutama dalam pembangunan di segala bidang . “Ada potensi-potensi besar yang kita miliki seperti banyaknya Pondok Pesantren yang berdiri dan berkembang di Lombok-Sumbawa ini. Manfaatkan ponpes dalam meningkatkan pembangunan terkhusus pembinaan agama islam,” pungkasnya.I pr
Jangan Generalisir Ponpes Sarang Teroris
MATARAM sasambonews.com. Orang nomor dua di NTB H.Muh.Amin dalam sambutannya di Musyawarah daerah (Musda) ke II Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Nusa Tenggara Barat ,bahwa menghimbau kepada oknum yang beranggapan pondok pesantren sebagai sarang radikalisme tidak di besar-besarkan.
“Saya himbau kalau ada individu atau oknum yang mengatasnamakan Pondok Pesantren sebagai sarana gerakan terorisme dan radikalisme, agar jangan di generalisir”, terangnya di Hotel Puri Indah, Senin (30/5) yang mengangkat tema “Memperkuat Peran Pesantren Lembaga Tafaqquh Fiddin dan Penyebar Islam Rahmatan Lil Alamin".
Tema yang diambil berkaitan dengan adanya penguatan peran Pondok Pesantren sebagai lembaga Tafaqquh Fiddin yakni memahami/mendalami seluk beluk penyebaran agama Islam dengan sebenar-benarnya dan Rahmatan Lil Alamin (bagi semua umat).
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin., SH, M.Si dalam kegiatan musda tersebut juga mengharapkan agar forum ini mampu melahirkan ide-ide yang cerdas dan berkontribusi pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)."Walaupun pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator atau regulator, namun dengan kemandirian dari masing-masing Pondok Pesantren, bersam-sama kita dapat terus meningkatkan kecerdasan Sumber Daya Manusianya,"terangnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua FKSPP NTB FKSPP NTB, TGH. Safwan Hakim mengatakan kepada peserta Musda untuk lebih memperkokoh peran Ponpes dalam mewujudkan kekuatan di NTB, terutama dalam pembangunan di segala bidang . “Ada potensi-potensi besar yang kita miliki seperti banyaknya Pondok Pesantren yang berdiri dan berkembang di Lombok-Sumbawa ini. Manfaatkan ponpes dalam meningkatkan pembangunan terkhusus pembinaan agama islam,” pungkasnya.I pr
Via
Berita NTB
Posting Komentar