Berita NTB
Suhaili Tak Beri Maaf, Karir Umar Amin Tutup
Lombok Tengah, sasambonews.com. Karir politik M. AMin dan Umar Said di partai Golkar benar benar benar tamat. Suhaili tidak memberi ampun bagi kader senior itu. Pencabutan kartu anggota oleh Ketum ARB dan Sekjen Idrus Marham sudah dilakukan dan tidak bisa ditarik kembali. "keputusan sudah dikeluarkan tidak bisa dicabut kembali, proses sudah dilakukan tak bisa ditunda tunda" kata Ketua DPD Partai Golkar NTB H. M. Suhaili di Pendopo Bupati kemarin.
Suhaili mengatakan, apa yang sudah diputuskan adalah final. Keduanya harus dikeluarkan daripada merorong rong kewibawaan partai.
Keduanya dianggap melakulan tindakan vatal dengan tidak mengakui hasil Musda Praya. "tidak mengakui Musda sama juga dengan tidak mengakui ARB karena hadir pada waktu itu adalah Ketua DPP dan SK ditandatangani oleh Ketum" jelasnya.
Menurut Suhaili, awalnya dirinya hanya meminta Umar Said untuk legowo jabatan ketua dewan diganti bukan dicabut keanggotaannya namun karena melawan dan berlebihan maka mau tidak mau harus diganti.
Terkait dengan pergantian ketum Golkar, Suhaili mengatakan tidak berpengaruh sebab yang menandatangani SK adalah ARB yang nota bene atasan Setia Novanto dan Sekjen Idrus Marham yang saat ini menjadi Sekjen lagi.
Terkait dengan rehabilitasi kader yang pernah dipecat saat Munaslub, Suhaili mengatakan yang direhab adalah mereka yang diberhentikan saat Munas Bali beberapa waktu lalu dan tidak ada hubungannya dengan pemberhentian Amin dan Umar. "yang direhab hanya 14 orang saja dan sudah dibacakan, tidak termasuk didaerah daerah" jelasnya.
Dia berharap kepada Amin dan Umar untuk legowo dan tidak berharap banyak dengan mahkamah karena dia yakin mahkamah partai tidak alan pernah bersidang. Am
Suhaili mengatakan, apa yang sudah diputuskan adalah final. Keduanya harus dikeluarkan daripada merorong rong kewibawaan partai.
Keduanya dianggap melakulan tindakan vatal dengan tidak mengakui hasil Musda Praya. "tidak mengakui Musda sama juga dengan tidak mengakui ARB karena hadir pada waktu itu adalah Ketua DPP dan SK ditandatangani oleh Ketum" jelasnya.
Menurut Suhaili, awalnya dirinya hanya meminta Umar Said untuk legowo jabatan ketua dewan diganti bukan dicabut keanggotaannya namun karena melawan dan berlebihan maka mau tidak mau harus diganti.
Terkait dengan pergantian ketum Golkar, Suhaili mengatakan tidak berpengaruh sebab yang menandatangani SK adalah ARB yang nota bene atasan Setia Novanto dan Sekjen Idrus Marham yang saat ini menjadi Sekjen lagi.
Terkait dengan rehabilitasi kader yang pernah dipecat saat Munaslub, Suhaili mengatakan yang direhab adalah mereka yang diberhentikan saat Munas Bali beberapa waktu lalu dan tidak ada hubungannya dengan pemberhentian Amin dan Umar. "yang direhab hanya 14 orang saja dan sudah dibacakan, tidak termasuk didaerah daerah" jelasnya.
Dia berharap kepada Amin dan Umar untuk legowo dan tidak berharap banyak dengan mahkamah karena dia yakin mahkamah partai tidak alan pernah bersidang. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar