Berita NTB
Cuaca Ekstrim, Nalayan Loteng Puasa Melaut
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Cuaca Exstrim yang melanda wilayah – wilayah pesisir Indonesia tidak hannya berdampak pada kerusakan sejumlah Fasilitas umum dan bangunan milik masyarakat.
Yang paling merasakan dampak dari Cuaca Buruk dalam satu minggu terakhir ini adalah para Nelayan.
Sudah satu minggu lebih para nelayan,khususnya yang ada di sepanjang pesisir pantai Lombok Tengah (Loteng) tidak berani melaut.
Akibatnya, penghasilan para Nelayan mengalami penurunan yang sangat Drastis. Pasalnya, tidak ada hasil tangkapan laut yang bisa dibawa pulang dan dijual.” Dampak dari Cuaca Buruk itu sangat besar, dan membuat Nelayan kita merugi,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Loteng H. Maulana Razak Rabu.
Selama Cuca Exstrim berlangsung kata Maulana, para Nelayan yang ada di sepanajang pesisir Pantai Loteng tidak melaut. Dampaknya memberikan pengaruh besar terhadap pendapat dan harga jual ikan dipasar pelelangan ikan.” Ikan tetap ada di bawah, tetapi cuaca yang tudak mengizinkan. Dampaknya, nelayan nganggur dan harga jual likan di pasar mengalami kenaikan,” katanya.
Maulana menceritakan, akibat Cuaca Exstrim itu, sejumlah Perahu dan peralatan nelayan rusak akibat diterjang ombak, bahkan sejumlah Parahu atau Kapal nelayan yang berukuran besar disapu ombak hingga ke daratan.” Ya mau apa lagi, karena cuaca buruk ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di Dunia. Akibat terjangan ombak besar itu, sejumlah Perahu dan peralatan Nelayan rusak, ada yang mengalami rusak parah, sedang dan ringan, bahkan ada juga Kapal Nelayan yang berukuran besar didorong ombak sampai ke Daratan,” ceritanya.
Naiknya harga hasil laut akibat dari Cuaca Buruk itu lanjut Maulana, tidak dirasakan secara langsung oleh Nelayan, melainkan menguntungkan para tengkulak hasil laut. Terbukti, disaat hasil tangkapan menurun, kondisi ekonomi para Nelayan mengalami penurunan yang sangat Drastis.” Kenaikan harga hasil laut itu tidak dirasakan Nelayan,melainkan menjadi peluang para tengkulak untuk mendapatkan keuntungan besar,” ucapnya.
Untuk itu Maulana menghimbau kepada para Nelayan untuk tetap waspada dengan memperhatikan dan mempertimbangkan situasi serta kondisi cuaca perairan sebelum melaut.
Maulana juga menghimbau kepada para tengkulak untuk tidak menjual hasil laut diluar batas kewajaran, terlebih lagi di Bulan Suci Ramadhan.” Kami menghimbau kepada para Nelayan untuk tetap waspada, dengan tidak melaut disaat terjadi Cuaca Buruk. Dan kepada para Tengkulak kami menghimbau untuk tidak menjadikan Cuaca Buruk ini sebagai peluang untuk mencari keuntungan berlebih. Jual lah hasil laut itu sesuai dengan harga,”ujar H. Maulana Razak. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar