Berita NTB
MATARAM, sasambonews.com. Program
pemerintah pusat mengenai cetak sawah baru dari target 15 ribu hektar tersisa 700 hektar yang masih bermasalah, hal ini diungkapkan Kadis Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB Husnul Fauzi.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB H.Husnul Fauzi ,Kamis (21/07) ditemui di kantor gubernur mengungkapkan bahwa sebanyak 700 hektar cetak sawah baru yang belum tercapai dari target 15 ribu ."Sebenarnya hanya ada perbedaan penghitungan saja. Harus ada duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Seribu hektar saja jadi masalah,"pungkasnya.
Husnul Fauzi juga membantah bahwa terjadi penyimpangan dalam cetak sawah baru."Itu kan diswakelolakan . Kita hanya melakukan pengawasan ada dari Perguruan tinggi dan kabupaten. Dan kita tidak menemukan"ungkapnya.
Sebelumnya Wak Ketua DPRD NTB Mori Hanapi juga mengungkapkan bahwa seringnya program pusat terjadi penyimpangan didaerah seperti cetak sawah baru ."Kita lihat dilapangan banyak cetak sawah baru tidak memiliki air,"pungkasnya.
Padahal menurut Mori sebenarnya petani yang seharusnya mendapat hasil dari sana ,namun karena lahan yang diberikan tidak memiliki air mengeluhkan hal ini."Seharusnya petani mendapatkan pendapatan ,jadi tidak ada yang diperoleh,"tuturnya.
Dia berharap agar masalah cetak sawah baru ini tidak terulang lagi dan bisa mengurangi kemiskinan.Ipr
700 Hektar Sawah Baru di NTB Bermasalah.
MATARAM, sasambonews.com. Program
pemerintah pusat mengenai cetak sawah baru dari target 15 ribu hektar tersisa 700 hektar yang masih bermasalah, hal ini diungkapkan Kadis Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB Husnul Fauzi.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB H.Husnul Fauzi ,Kamis (21/07) ditemui di kantor gubernur mengungkapkan bahwa sebanyak 700 hektar cetak sawah baru yang belum tercapai dari target 15 ribu ."Sebenarnya hanya ada perbedaan penghitungan saja. Harus ada duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Seribu hektar saja jadi masalah,"pungkasnya.
Husnul Fauzi juga membantah bahwa terjadi penyimpangan dalam cetak sawah baru."Itu kan diswakelolakan . Kita hanya melakukan pengawasan ada dari Perguruan tinggi dan kabupaten. Dan kita tidak menemukan"ungkapnya.
Sebelumnya Wak Ketua DPRD NTB Mori Hanapi juga mengungkapkan bahwa seringnya program pusat terjadi penyimpangan didaerah seperti cetak sawah baru ."Kita lihat dilapangan banyak cetak sawah baru tidak memiliki air,"pungkasnya.
Padahal menurut Mori sebenarnya petani yang seharusnya mendapat hasil dari sana ,namun karena lahan yang diberikan tidak memiliki air mengeluhkan hal ini."Seharusnya petani mendapatkan pendapatan ,jadi tidak ada yang diperoleh,"tuturnya.
Dia berharap agar masalah cetak sawah baru ini tidak terulang lagi dan bisa mengurangi kemiskinan.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar