Berita NTB
Begawe Jelo Nyesek, Hadirkan Ribuan Penyesek
Lombok Tengah, sasambonews.com. Begawe Jelo Nyesek yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Sukarara Kecamatan Jonggat menghadirkan 1300 Penyesek se Desa Sukarara.
Hadir pada kegiatan itu Wakil Bupati Lombok Tengah L.Pathul Bahri, Kepala Dinas Pariwisata NTB L.M.Faozal
Wakil Bupati Lombok Tengah L.Pathul Bahri mengatakan masyarakat Sukerare telah menginisiasi diadakannya festival Sukerare Begawe Jelo Nyensek, yang akan menunjukkan kekayaan warisan tradisi nyensek atau menenun warga desa Sukerare yang telah dilestarikan secara turun menurun.
Festival ini tentu saja bukan hanya untuk warga desa sukerare saja, melainkan dipersembahkan untuk lombok tengah tercinta, untuk masyarakat ntb, untuk masyarakat indonesia dan bahkan untuk dunia. Karena itu sangat jelas tema yang diangkat dalam festival ini adalah “sukerare untuk dunia”. Tema ini bukanlah hanya pemanis saja, namun benar adanya hasil karya industri tenun sukerare telah dinikmati oleh masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya masyarakat indonesia saja namun juga banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Tentu saja prestasi yang baik ini harus kita dukung agar masyarakat sukerare atau pengerajin tenun secara keseluruhan dapat ditingkatkan kesejahteraannya.
Festival yang terselenggara ini kita sambut positif, dan pemerintah kabupaten lombok tengah berharap agar festival ini menjadi salah satu agenda rutin tahunan dalam kalender pariwisata Lombok Tengah. "Untuk itu kepada kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Lombok Tengah, saya minta agar festival nyensek ini kedepan menjadi agenda rutin yang harus kita laksanakan dengan lebih baik lagi" terangnya.
Tentu saja melalui festival ini, gaung dari kain songket yang dihasilkan oleh para penenun desa Sukerare akan semakin menggema di seluruh pelosok tanah air dan di penjuru dunia. Selanjutnya tugas pemda adalah agar terus memberikan pembinaan kepada masyarakat penenun dalam meningkatkan kualitas produksi kain tenun yang dihasilkan.
Jika promosi berjalan dengan baik, kualitas hasil produksi juga baik, kemudian ditambah dengan sikap keramah-tamahan kepada tamu wisatawan yang berkunjung, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara dapat terjaga dengan baik, maka dengan sendirinya jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke desa Sukerare ini akan semakin bertambah dan hal ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan para penenun.
Aksi tangan tangan terampil dari para penyesek membuat para pengunjung yang terdiri dari wisatawan dan masyarakat lokal terkagum kagum. Beberapa wisatawan mancanegara baik eropa dan tetangga sebalah Malaysia juga datang mengunjungi lokasi acara.
Yang Bupati Lombok Timur Ali Bin Dahlan hadir pada kegiatan tersebut, sehingga tak pelak anggapan miringpun muncul bahwa kegiatan itu bernuansa politik.
Yang mengherankan, pada saat Wakil Bupati pidato, Kepala dinas Budpar L.Putria tidak hadir, Justru dia hadir bersamaan dengan hadirnya Ali BD dan berpose bersama diatas panggung, saat penyerahan bantuan Rp.100 juta kepada panitia penyelenggara. Am
Hadir pada kegiatan itu Wakil Bupati Lombok Tengah L.Pathul Bahri, Kepala Dinas Pariwisata NTB L.M.Faozal
Wakil Bupati Lombok Tengah L.Pathul Bahri mengatakan masyarakat Sukerare telah menginisiasi diadakannya festival Sukerare Begawe Jelo Nyensek, yang akan menunjukkan kekayaan warisan tradisi nyensek atau menenun warga desa Sukerare yang telah dilestarikan secara turun menurun.
Festival ini tentu saja bukan hanya untuk warga desa sukerare saja, melainkan dipersembahkan untuk lombok tengah tercinta, untuk masyarakat ntb, untuk masyarakat indonesia dan bahkan untuk dunia. Karena itu sangat jelas tema yang diangkat dalam festival ini adalah “sukerare untuk dunia”. Tema ini bukanlah hanya pemanis saja, namun benar adanya hasil karya industri tenun sukerare telah dinikmati oleh masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya masyarakat indonesia saja namun juga banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Tentu saja prestasi yang baik ini harus kita dukung agar masyarakat sukerare atau pengerajin tenun secara keseluruhan dapat ditingkatkan kesejahteraannya.
Festival yang terselenggara ini kita sambut positif, dan pemerintah kabupaten lombok tengah berharap agar festival ini menjadi salah satu agenda rutin tahunan dalam kalender pariwisata Lombok Tengah. "Untuk itu kepada kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Lombok Tengah, saya minta agar festival nyensek ini kedepan menjadi agenda rutin yang harus kita laksanakan dengan lebih baik lagi" terangnya.
Tentu saja melalui festival ini, gaung dari kain songket yang dihasilkan oleh para penenun desa Sukerare akan semakin menggema di seluruh pelosok tanah air dan di penjuru dunia. Selanjutnya tugas pemda adalah agar terus memberikan pembinaan kepada masyarakat penenun dalam meningkatkan kualitas produksi kain tenun yang dihasilkan.
Jika promosi berjalan dengan baik, kualitas hasil produksi juga baik, kemudian ditambah dengan sikap keramah-tamahan kepada tamu wisatawan yang berkunjung, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara dapat terjaga dengan baik, maka dengan sendirinya jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke desa Sukerare ini akan semakin bertambah dan hal ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan para penenun.
"Perlu saya ingatkan kepada kita semua, juga kepada pihak Disbudpar Lombok Tengah agar selalu memberikan pembinaan kepada masyarakat yang
berada di kawasan wisata, agar tidak sekali-kali mengambil kesempatan dalam
momentum tertentu, karena hal tersebut dapat merusak citra yang akhirnya
akan membuat wisatawan menjadi enggan untuk berkunjung ke daerah. "Kalau
sudah begitu, tentu kita sendiri yang akan merugi. Jangan sampai hanya ingin
meraup keuntungan yang banyak dalam waktu singkat, namun efek kedepannya justru
akan merugikan kita semua. Terlebih lagi di era media sosial ini, berita
negatif akan cepat tersebar dan mendapatkan respon negatif pula. Hal-hal yang
tidak baik tersebut harus kita hindari" jelasnya.
Yang Bupati Lombok Timur Ali Bin Dahlan hadir pada kegiatan tersebut, sehingga tak pelak anggapan miringpun muncul bahwa kegiatan itu bernuansa politik.
Yang mengherankan, pada saat Wakil Bupati pidato, Kepala dinas Budpar L.Putria tidak hadir, Justru dia hadir bersamaan dengan hadirnya Ali BD dan berpose bersama diatas panggung, saat penyerahan bantuan Rp.100 juta kepada panitia penyelenggara. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar