Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lombok Tengah (Loteng) akan memperketat pengawasan pendatang baru yang masuk ke wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna Pasca arus balik hari Raya Idul Fitri Tahun 2016 ini.
Pengawasan penatang baru itu diperketat untuk mengantisifasi masuknya Pekerja Seks Komersial (PSK) eks Kali Jodo dan Doly ke wilayah Loteng dengan memanfaatkan arus balik hari Raya Idul Fitri.” Yang menjadi target kita pendatang baru eks Kalijodo dan Doly, karena bisa saja mereka (PSK) memanfaatkan momen Arus Balik Lebaran untuk masuk ke NTB, khususnya ke wilayah Loteng,” terang Kadisosnakertrans Loteng HM. Nazili melalui Kabid Bina Sosial R. Muliantoro B Senin (18/7/2016).
Masuknya PSK eks Lokalisasi Kalijodo dan Doly ke wilayah Loteng harus diantisifasi dan patut di waspadai. Selain karena banyaknya lokasi Lokalisasi yang ditertibkan khususnya yang ada di wilayah Pulau Jawa, Loteng juga menjadi sasaran masuknya eks PSK Kalijodo maupun Doly, mengingat semakin menggeliat dan majunya pembangunan di sektor Pariwisata khususnya di wilayah bagian selatan Loteng.”Kemungkinan – kemungkinan itu bisa saja terjadi, terlebih lagi pembangunan di sektor Pariwisata saat ini mengalami kemajuan, untuk itulah kita harus segera mengantisifasinya, jangan sampai ada yang masuk, dan jangan sampai kalau sudah terjadi baru kita berbuat,” ungkap Muliantoro.
Dalam waktu dekat ini kata Muliantoro, Dinsosnakertrans Loteng akan segera berkoordinasi dengan Kepolisian Polres Loteng dan Dinas / Instansi terkait Lingkup Pemkab. Loteng untuk menggelar Razia Yustisi atau Razia pendatang baru.”dalam waktu dekat kami akan berkoodinasi dengan Polres Loteng dan SKPD terkait. Kalau ada PSK yang tertangkap tangan akan langsung kita kirim ke pusat rehabilitasi di Mataram, sedangkan kalau ada yang terjaring karena tidak memiliki Identitas kependudukan, nanti secara teknis akan di tangani Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” katanya.
Sebelum menggelar Razia Yustisi lanjut Muliantoro, terlebih dahulu, Dinsosnakertrans Loteng akan meminta persetujuan dari Bupati Loteng, dan setelah diberikan izin akan langsung mengelar Razia Yustisi di seluruh wilayah Loteng tanpa terkecuali.” Nanti kami akan meminta persetujuan Pak Bupati dulu, setelah itu baru kita bergerak, bersama Pol PP, Polisi dan Dukcapil,” ujarnya. |rul.
Loteng Waspadai Pendatang Baru
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lombok Tengah (Loteng) akan memperketat pengawasan pendatang baru yang masuk ke wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna Pasca arus balik hari Raya Idul Fitri Tahun 2016 ini.
Pengawasan penatang baru itu diperketat untuk mengantisifasi masuknya Pekerja Seks Komersial (PSK) eks Kali Jodo dan Doly ke wilayah Loteng dengan memanfaatkan arus balik hari Raya Idul Fitri.” Yang menjadi target kita pendatang baru eks Kalijodo dan Doly, karena bisa saja mereka (PSK) memanfaatkan momen Arus Balik Lebaran untuk masuk ke NTB, khususnya ke wilayah Loteng,” terang Kadisosnakertrans Loteng HM. Nazili melalui Kabid Bina Sosial R. Muliantoro B Senin (18/7/2016).
Masuknya PSK eks Lokalisasi Kalijodo dan Doly ke wilayah Loteng harus diantisifasi dan patut di waspadai. Selain karena banyaknya lokasi Lokalisasi yang ditertibkan khususnya yang ada di wilayah Pulau Jawa, Loteng juga menjadi sasaran masuknya eks PSK Kalijodo maupun Doly, mengingat semakin menggeliat dan majunya pembangunan di sektor Pariwisata khususnya di wilayah bagian selatan Loteng.”Kemungkinan – kemungkinan itu bisa saja terjadi, terlebih lagi pembangunan di sektor Pariwisata saat ini mengalami kemajuan, untuk itulah kita harus segera mengantisifasinya, jangan sampai ada yang masuk, dan jangan sampai kalau sudah terjadi baru kita berbuat,” ungkap Muliantoro.
Dalam waktu dekat ini kata Muliantoro, Dinsosnakertrans Loteng akan segera berkoordinasi dengan Kepolisian Polres Loteng dan Dinas / Instansi terkait Lingkup Pemkab. Loteng untuk menggelar Razia Yustisi atau Razia pendatang baru.”dalam waktu dekat kami akan berkoodinasi dengan Polres Loteng dan SKPD terkait. Kalau ada PSK yang tertangkap tangan akan langsung kita kirim ke pusat rehabilitasi di Mataram, sedangkan kalau ada yang terjaring karena tidak memiliki Identitas kependudukan, nanti secara teknis akan di tangani Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” katanya.
Sebelum menggelar Razia Yustisi lanjut Muliantoro, terlebih dahulu, Dinsosnakertrans Loteng akan meminta persetujuan dari Bupati Loteng, dan setelah diberikan izin akan langsung mengelar Razia Yustisi di seluruh wilayah Loteng tanpa terkecuali.” Nanti kami akan meminta persetujuan Pak Bupati dulu, setelah itu baru kita bergerak, bersama Pol PP, Polisi dan Dukcapil,” ujarnya. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar