Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.-Wakil Bupati Lombok Tengah L.Fathul Bahri menilai pedagang asongan yang ada di kawasan wisata pantai Kuta dan sekitarnya cendrung bikin malu pemerintah daerah, lantaran sikapnya yang setengah memaksa wisatawan untuk membeli dagangannya. "Satu yang membeli semua rame ramai untuk dibeli juga oleh wisatawan, atau mereka terus didesak untuk membeli, inikan memalukan" kata Wabup saat mengumpulkan Camat Pujuit dan camat Praya Barat serta sejumlah kepala desa di ruang kerjanya.
Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Pantai Kuta,Mawun , Selong Belanak dan sekitarnya, dalam waktu dekat ini akan di tata.
Tidak hannya Lapak PKL, para Pedagang Asongan yang berjualan di kawasan pantai tersebut juga akan di tertibkan, jika tidak menunjukkan sikap sopan santun, dan keramahan kepada para wisatawan dalam maupun luar negeri selaku Calon Pembeli, yang datang berlibur ke kawasan Pantai tersebut.” Lapak PKL akan ditata dengan baik, dan Pedagang Asongan kita kumpulkan, diberikan sosialisasi dan diminta untuk tidak memaksa Calon Pembeli,” kata Kepala Desa (Kades) Kuta Lalu Badaruddin , usai menghadiri Rapat Koordinasi dengan jajaran Pemkab. Lombok Tengah (Loten) di Kantor Bupati Loteng, Selasa, (26/7/2016).
Selain untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada Wisatawan dalam dan luar negeri yang datang berlibur ke kawasan Pariwisata Pantai Kuta Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng dan sekitarnya, penataan Lapak PKL dan sosialisasi kepada para Pedagang Asongan itu juga untuk menyambut pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional Tahun 2016 yang akan digelar dari Tanggal 28 Juli – 6 Agustus 2016 Kota Mataram Provinsi NTB.” Selain untuk menciptakan Sapta Pesona, penataan Lapak PKL dan sosialisasi kepada para Pedagang Asongan untuk tidak memaksa Calon Pembeli , juga untuk menyambut kedatangan para peserta MTQ Tingkat Nasional,” tutur L. Badarudin.
Penataan Lapak PKL lanjut L. Badarudin, akan dilaksanakan secara bersama – sama antara Pemerintah Desa (Pemdes) Kuta dan masyarakat dengan Pemkab. Loteng.
Sedangkan untuk penanganan persoalan Pedagang Asongan, nantinya akan diberikan pemahaman, dan sosialisasi terkait dengan tata krama dan sopan santu termasuk etika yang baik disaat menawarkan barang dagangannya kepada para Wisatawan.” Lapak mereka (PKL) kita ganti dengan tenda payung, sehingga tidak terlihat kubu. Untuk Pedagang Asongan, besok (hari ini ) akan kita kumpulkan di Kantor Desa bersama seluruh Kadus dan tokoh masyarakat. Nanti mereka (pedagang Asongan) kita himbau untuk tidak memaksa calon Pembeli, “ ucapnya.
Tidak hannya Lapak PKL yang ada di kawasan Pantai Kuta, Lapak PKL yang ada di kawasan Pantai Selong Belanak Kecamatan Praya Barat Loteng dan sekitarnya juga akan ikut di tata.” Lapak PKL yang ada di Pantai Selong Belanak juga akan kita tata. Modelnya seperti apa, akan dibicarakan bersama masyarakat,” lanjut Kades Selong Belanak HL. Nurtasim.
HL. Nurtasim mengklaim, jumlah lapak PKL yang ada di sepanjang kawasan Pantai Selong Belanak tak lebih dari 50 Lapak. “ Jumlahnya tidak lebih dari 50 Lapak, nanti kita musyawarahkan dengan masyarakat, apakah kita minta untuk keluar dari kawasan Pantai atau menata sendiri lapaknya, supaya tidak terlihat kubuh. Untuk pedagang asongan tidak kita tangani, karena tidak ada pedagang asongan yang lalulalang di Pantai Selong Belanak,” ujarnya. |rul
Wabup : Pedagang Asongan Kuta Suka Maksa
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.-Wakil Bupati Lombok Tengah L.Fathul Bahri menilai pedagang asongan yang ada di kawasan wisata pantai Kuta dan sekitarnya cendrung bikin malu pemerintah daerah, lantaran sikapnya yang setengah memaksa wisatawan untuk membeli dagangannya. "Satu yang membeli semua rame ramai untuk dibeli juga oleh wisatawan, atau mereka terus didesak untuk membeli, inikan memalukan" kata Wabup saat mengumpulkan Camat Pujuit dan camat Praya Barat serta sejumlah kepala desa di ruang kerjanya.
Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Pantai Kuta,Mawun , Selong Belanak dan sekitarnya, dalam waktu dekat ini akan di tata.
Tidak hannya Lapak PKL, para Pedagang Asongan yang berjualan di kawasan pantai tersebut juga akan di tertibkan, jika tidak menunjukkan sikap sopan santun, dan keramahan kepada para wisatawan dalam maupun luar negeri selaku Calon Pembeli, yang datang berlibur ke kawasan Pantai tersebut.” Lapak PKL akan ditata dengan baik, dan Pedagang Asongan kita kumpulkan, diberikan sosialisasi dan diminta untuk tidak memaksa Calon Pembeli,” kata Kepala Desa (Kades) Kuta Lalu Badaruddin , usai menghadiri Rapat Koordinasi dengan jajaran Pemkab. Lombok Tengah (Loten) di Kantor Bupati Loteng, Selasa, (26/7/2016).
Selain untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada Wisatawan dalam dan luar negeri yang datang berlibur ke kawasan Pariwisata Pantai Kuta Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng dan sekitarnya, penataan Lapak PKL dan sosialisasi kepada para Pedagang Asongan itu juga untuk menyambut pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional Tahun 2016 yang akan digelar dari Tanggal 28 Juli – 6 Agustus 2016 Kota Mataram Provinsi NTB.” Selain untuk menciptakan Sapta Pesona, penataan Lapak PKL dan sosialisasi kepada para Pedagang Asongan untuk tidak memaksa Calon Pembeli , juga untuk menyambut kedatangan para peserta MTQ Tingkat Nasional,” tutur L. Badarudin.
Penataan Lapak PKL lanjut L. Badarudin, akan dilaksanakan secara bersama – sama antara Pemerintah Desa (Pemdes) Kuta dan masyarakat dengan Pemkab. Loteng.
Sedangkan untuk penanganan persoalan Pedagang Asongan, nantinya akan diberikan pemahaman, dan sosialisasi terkait dengan tata krama dan sopan santu termasuk etika yang baik disaat menawarkan barang dagangannya kepada para Wisatawan.” Lapak mereka (PKL) kita ganti dengan tenda payung, sehingga tidak terlihat kubu. Untuk Pedagang Asongan, besok (hari ini ) akan kita kumpulkan di Kantor Desa bersama seluruh Kadus dan tokoh masyarakat. Nanti mereka (pedagang Asongan) kita himbau untuk tidak memaksa calon Pembeli, “ ucapnya.
Tidak hannya Lapak PKL yang ada di kawasan Pantai Kuta, Lapak PKL yang ada di kawasan Pantai Selong Belanak Kecamatan Praya Barat Loteng dan sekitarnya juga akan ikut di tata.” Lapak PKL yang ada di Pantai Selong Belanak juga akan kita tata. Modelnya seperti apa, akan dibicarakan bersama masyarakat,” lanjut Kades Selong Belanak HL. Nurtasim.
HL. Nurtasim mengklaim, jumlah lapak PKL yang ada di sepanjang kawasan Pantai Selong Belanak tak lebih dari 50 Lapak. “ Jumlahnya tidak lebih dari 50 Lapak, nanti kita musyawarahkan dengan masyarakat, apakah kita minta untuk keluar dari kawasan Pantai atau menata sendiri lapaknya, supaya tidak terlihat kubuh. Untuk pedagang asongan tidak kita tangani, karena tidak ada pedagang asongan yang lalulalang di Pantai Selong Belanak,” ujarnya. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar