Nasional
MATARAM,Sasambonews.com. Dewan Udayana memberikan kritik terhadap pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke 26 ,sebab terkesan eksklusif dan hanya diperuntukkan untuk kalangan pejabat saja , padahal seharusnya ini menjadi pesta rakyat Nusa Tenggara Barat.
Sekertaris Komisi II DPRD NTB Yek Agil Senin (1/08) ditemui kantor Udayana mengkritik pembukaan MTQN XXVI yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi eksklusif."Terkesan dimasyarakat ini acara untuk pejabat saja,"ungkapnya.
Dia juga menyayangkan pada acara tersebut tidak bisa dinikmati oleh masyarakat NTB."Seharusnya acara ini menjadi pesta rakyat. Saya saja tidak masuk lebih memilih diluar melihat situasi disana dan ditemukan bahwa layar yang dipasang tidak tepat dan tidak mengeluarkan suara,"pungkasnya.
Politisi PKS dapil Lombok Tengah ini juga melihat bahwa dari segi fisik Ialamic Center sebelah Utara belum selesai, sehingga mengakibatkan mengganggu pernapasan disebabkan debunya."Saya melihat ada anak-anak yang terlihat batuk ,diakibatkan debu tersebut , panitia kedepan harus perhatikan ini,"tandasnya.
Dirinya berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di acara penutupan MTQN XXVI ."Ya harapan kita ini bisa diperbaiki oleh panitia pada penutupan MTQN nanti,"terangnya.
Yek Agil yang juga Sekertaris Komisi II yang bermitra dengan Dinas Pariwisata Provinsi dalam waktu dekat akan memanggilnya untuk memintai keterangan mengenai proses penyelenggaraan MTQN ke XXVI ini karena merupakan tanggung jawabnya."Kita akan panggil Disbupar provinsi Faozal ,untuk meminta penjelasan,"tegasnya.
Bupati Dan DPRD NTB Kritik Panitia MTQ XXVI
MATARAM,Sasambonews.com. Dewan Udayana memberikan kritik terhadap pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke 26 ,sebab terkesan eksklusif dan hanya diperuntukkan untuk kalangan pejabat saja , padahal seharusnya ini menjadi pesta rakyat Nusa Tenggara Barat.
Yek Agil |
Sekertaris Komisi II DPRD NTB Yek Agil Senin (1/08) ditemui kantor Udayana mengkritik pembukaan MTQN XXVI yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi eksklusif."Terkesan dimasyarakat ini acara untuk pejabat saja,"ungkapnya.
Dia juga menyayangkan pada acara tersebut tidak bisa dinikmati oleh masyarakat NTB."Seharusnya acara ini menjadi pesta rakyat. Saya saja tidak masuk lebih memilih diluar melihat situasi disana dan ditemukan bahwa layar yang dipasang tidak tepat dan tidak mengeluarkan suara,"pungkasnya.
Politisi PKS dapil Lombok Tengah ini juga melihat bahwa dari segi fisik Ialamic Center sebelah Utara belum selesai, sehingga mengakibatkan mengganggu pernapasan disebabkan debunya."Saya melihat ada anak-anak yang terlihat batuk ,diakibatkan debu tersebut , panitia kedepan harus perhatikan ini,"tandasnya.
Dirinya berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di acara penutupan MTQN XXVI ."Ya harapan kita ini bisa diperbaiki oleh panitia pada penutupan MTQN nanti,"terangnya.
Yek Agil yang juga Sekertaris Komisi II yang bermitra dengan Dinas Pariwisata Provinsi dalam waktu dekat akan memanggilnya untuk memintai keterangan mengenai proses penyelenggaraan MTQN ke XXVI ini karena merupakan tanggung jawabnya."Kita akan panggil Disbupar provinsi Faozal ,untuk meminta penjelasan,"tegasnya.
Sebelumnya Bupati Lombok Tengah bernada sama dengan DPRD NTB. Suhaili menilai pelaksanaan MTQ hanya untuk pejabat saja bukan untuk masyarakat. "yang bikin saya kecewa adalah keberadaan Tribun, kenapa harus ada tribun seolah olah hanya untuk pejabat atau orang tertentu saja" jelas Suhaili saat ditemui di Masjid Agung.
Menurut Bupati hakekat MTQ pada dasarnya adalahnuntuk masyarakat. dengan adanya Tribun maka akan membatasi masyarakat untuk menyaksikan. "Seharusnya dibuka agar masyarakat dari berbagai penjuru menyaksikan secara langsung, kalau begini lebih baik didalam gedung saja sekalian sebab terkesan untuk pejabat saja' jelasnya I pr
Via
Nasional
Posting Komentar