Nasional
MATARAM,Sasambonewa.com. Komisi Pemberantasan Korupsi menginginkan Tenaga Kerja Indonesia dimanusiakan apabila akan bekerja keluar negeri serta saat kembali ketanah air, dan solusi yang ditawarkan KPK yakni harus ada Inovasi dan Bekerja dengan hati dan bersama-sama sebab tidak bisa kita menyelesaikan permasalahan ini dengan sendiri-sendiri.
Wakil Ketua KPK RI Saut Sitomorang mengaku bahwa selama ini kita tidak menjalankannya sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab."Apakah kita sudah membangun peradaban itu, dengan masih adanya TKI yang bekerja keluar negeri tidak layak . Kita harus mengevaluasi istilah pahlawan devisa itu,"terangnya ,Rabu (24/08) saat menghadiri acara raker tentang TKI di kantor Gubernuran.
Menurut Saut selama ini hanya bisa mengirim tenaga kerja keluar negeri , padahal yang seharusnya lapangan pekerjaan didalam negeri harus diperbanyak."Alasan mereka hanya ingin ada kehidupan yang layak. Saya setuju dengan rancangan Bappenas tahun 2017 kita harus mampu menyiapkan kesempatan yang lebih menjanjikan didalam negeri,"tuturnya.
Ia mengakui pernah tinggal menetap selama tiga tahun disingapura ,bahwa dibelakang KBRI ada penampungan yang setiap pagi saat Ia melewati ketika beraepeda sering terdengar teriakan-teriakan."Ini sangat memprihatinkan, "pungkasnya.
Ke depan menurut Saut Sitomorang harus dipertimbangkan mengenai pertumbuhan tenaga kerja dalam negeri." Proyeksi tahun 2010-2023 tenaga kerja yang efektif sekita 40 persen di NTB."ungkapnya.I pr
KPK Minta TKI NTB Dimanusiakan
MATARAM,Sasambonewa.com. Komisi Pemberantasan Korupsi menginginkan Tenaga Kerja Indonesia dimanusiakan apabila akan bekerja keluar negeri serta saat kembali ketanah air, dan solusi yang ditawarkan KPK yakni harus ada Inovasi dan Bekerja dengan hati dan bersama-sama sebab tidak bisa kita menyelesaikan permasalahan ini dengan sendiri-sendiri.
Wakil Ketua KPK RI Saut Sitomorang mengaku bahwa selama ini kita tidak menjalankannya sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab."Apakah kita sudah membangun peradaban itu, dengan masih adanya TKI yang bekerja keluar negeri tidak layak . Kita harus mengevaluasi istilah pahlawan devisa itu,"terangnya ,Rabu (24/08) saat menghadiri acara raker tentang TKI di kantor Gubernuran.
Menurut Saut selama ini hanya bisa mengirim tenaga kerja keluar negeri , padahal yang seharusnya lapangan pekerjaan didalam negeri harus diperbanyak."Alasan mereka hanya ingin ada kehidupan yang layak. Saya setuju dengan rancangan Bappenas tahun 2017 kita harus mampu menyiapkan kesempatan yang lebih menjanjikan didalam negeri,"tuturnya.
Ia mengakui pernah tinggal menetap selama tiga tahun disingapura ,bahwa dibelakang KBRI ada penampungan yang setiap pagi saat Ia melewati ketika beraepeda sering terdengar teriakan-teriakan."Ini sangat memprihatinkan, "pungkasnya.
Ke depan menurut Saut Sitomorang harus dipertimbangkan mengenai pertumbuhan tenaga kerja dalam negeri." Proyeksi tahun 2010-2023 tenaga kerja yang efektif sekita 40 persen di NTB."ungkapnya.I pr
Via
Nasional
Posting Komentar