Nasional
MATARAM,Sasambonews.com. Kepala BNP2TKI ( Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ) Nusron Wahid,Rabu (24/08) pada rapat koordinasi Program Poros Layanan Terintegrasi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) mengungkapkan bahwa permasalahan pengiriman TKI ada dua hal diantaranya kelebihan kerja dan tidak sesuai prosedural." Problem kekinian TKI itu over carcing, dan TKI yang an prosedural,"pungkasnya.
Menurutnya Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih terjadi padahal Moratorium sudah diberlakukan."Mobilisasi ditutup, tapi masih mengirim, ini pelaku trafiking,"ungkapnya.
Dan sekarang khusus untuk NTB masih tertinggi khususnya trafiking. Hal ini dipilih karena para TKI mengaku kesulitan dalam mengurus administrasi jika bekerja di luar negeri."Untuk bisa berangkat harus memasuki 25 pintu. Harus ada Izin kepala desa segala belum lagi ongkos resmi dan tidak resmi yang harus dibayar,"tandasnya.
Menurut Nusron kita harus melihat TKI dilihat dari multisektoral bukan secara sektoral semata ."Rumus TKI yang saya tawarkan 30 Persen rezim Tenaga kerja, 40 Persen didekati dengan rezim luar negeri, 30 Persen atmondu, imigrasi kesehatan ,kepolisian ,BPJS,"tegasnya.
Nusron mengakui aolusi yang ditawarkan BMP2TKI dengan sistem satu pintu seperti yang sekarang sudah berhasil dilakukan di Kalimatan."One stop service, replikasi sekaranh ada di Nunukan . Data remitensi (Uang TKI masuk) yang masuk ke Indonesia 10,6 Milyar dolar,"pungkasnya.
Nusron juga membuka bahwa selama ini modus dari TKI berangkat keluar negeri banyak hal seperti mengaku akan bekerja sebagai klining service bandara, umroh atau haji dan menemui keluarga."Ini semua modus yang sering ditemukan ,"terangnya.
Hadir juga Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Wakil Gubernur NTB, Muh. Amin, Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi NTB, Kapolda NTB dan pimpinan BI, OJK, BPJS Ketenagakerjaan serta pejabat setempat.
Ipr
NTB Tertinggi Kasus Trafiking
MATARAM,Sasambonews.com. Kepala BNP2TKI ( Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ) Nusron Wahid,Rabu (24/08) pada rapat koordinasi Program Poros Layanan Terintegrasi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) mengungkapkan bahwa permasalahan pengiriman TKI ada dua hal diantaranya kelebihan kerja dan tidak sesuai prosedural." Problem kekinian TKI itu over carcing, dan TKI yang an prosedural,"pungkasnya.
Menurutnya Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih terjadi padahal Moratorium sudah diberlakukan."Mobilisasi ditutup, tapi masih mengirim, ini pelaku trafiking,"ungkapnya.
Dan sekarang khusus untuk NTB masih tertinggi khususnya trafiking. Hal ini dipilih karena para TKI mengaku kesulitan dalam mengurus administrasi jika bekerja di luar negeri."Untuk bisa berangkat harus memasuki 25 pintu. Harus ada Izin kepala desa segala belum lagi ongkos resmi dan tidak resmi yang harus dibayar,"tandasnya.
Menurut Nusron kita harus melihat TKI dilihat dari multisektoral bukan secara sektoral semata ."Rumus TKI yang saya tawarkan 30 Persen rezim Tenaga kerja, 40 Persen didekati dengan rezim luar negeri, 30 Persen atmondu, imigrasi kesehatan ,kepolisian ,BPJS,"tegasnya.
Nusron mengakui aolusi yang ditawarkan BMP2TKI dengan sistem satu pintu seperti yang sekarang sudah berhasil dilakukan di Kalimatan."One stop service, replikasi sekaranh ada di Nunukan . Data remitensi (Uang TKI masuk) yang masuk ke Indonesia 10,6 Milyar dolar,"pungkasnya.
Nusron juga membuka bahwa selama ini modus dari TKI berangkat keluar negeri banyak hal seperti mengaku akan bekerja sebagai klining service bandara, umroh atau haji dan menemui keluarga."Ini semua modus yang sering ditemukan ,"terangnya.
Hadir juga Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Wakil Gubernur NTB, Muh. Amin, Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi NTB, Kapolda NTB dan pimpinan BI, OJK, BPJS Ketenagakerjaan serta pejabat setempat.
Ipr
Via
Nasional
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
BalasHapusNegara: Indonesia
Nama: Queen Jamillah
Alamat: Nusa Lembongan
Teleph☎:+62 877-8303-2269
WhatsApp:+62 877-8303-2269
e_mail: queenjamillah09@gmail.com
Sudah dua tahun sekarang saya memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam jumlah 700 juta dari Iskandar Lestari Loan Company dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya bisa membuktikan kepada Anda semua bahwa Bunda Iskandar bukan pemberi pinjaman yang curang. telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran bulanan pinjaman yang saya pinjam sebelum saya memohon kepada ibu bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi lebih lanjut dari bisnis saya sehingga saya mengajukan jumlah 2,7 miliar setelah melalui proses hukum transaksi saya disetujui oleh pihak berwenang dan dalam waktu tiga hari proses hukum untuk menyalurkan pinjaman saya ke rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) saya tercapai dengan mudah. Saya tidak memiliki tantangan dengan Bank Indonesia (BI) karena Ibu Iskandar dan tim Manajemen dari ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah sehingga tidak ada masalah sama sekali untuk bantuan keuangan, hubungi ISKANDAR LENDERS hari ini melalui llow informasi kontak
(e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.