Berita NTB
MATARAM,Sasambonewa.com. Kekeringan melanda tiga kabupaten di NTB yakni Lombok Timur ,Lombok Tengah dan Sumbawa bagian selatan dan dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB telah melakukan antisipasi dengan mwrngirm 1500 Tengki air dan menyiapkan dana siap pakai dari APBN senilai Rp.20 Milyar .
Kepala BPBD NTB H.Muhammad Rum ,Rabu (31/08) dikonfirmasi via hp pribadinya mengungkapkan, bahwa telah merekomendasikan Lombok Timur dan Lombok Tengah akan terkena dampak kekeringan."Di sana kita sudah antisipasi dengan mengirimkan 1500 Tengki air,"tandasnya.
Ia juga mengharapkan kepada BPBD Kabupaten Kota untuk melakukan antisipasi ."Kita sudah bersurat ke seluruh Kabupaten Kota agar mengantisipasi dulu, apabila sudah tidak mampu segera disampaikan,"terangnya.
Rum mengakui telah menyediakan dana siap pakai dari APBN puluhan milyar." Kami sudah rekomendasi lotim dan Loteng untuk kita berikan dana siap pakai di APBN Rp. 20 Milyar. masing-masing 10 milyar,"ungkapnya.
Menurutnya ada tiga daerah yang sudah nampak kondisi kekeringannya dan parah."Yang sudah kelihatan diwilayah Lotim,loteng, Sumbawa bagian selatan
Sementara itu Kasi Tanggap Darurat BPBD NTB Agung Pramudia mengungkapkan ,bahwa tiga bulan kedepan tingkat kekeringan belum bisa diprediksi."Tiga bulan kedepan tingkat kekeringan sulit diprediksi, berapa desa melaporkan belum ada laporan ke BPBD , jika ada segera bupati mengeluarkan Siaga bencana,"terangnya.
Ia juga akan melakukan peninjauan kelapangan ,mendengar seperti apa keluhan masyarakat."Kita akan turun ke masyarakat ap kebutuhan , kami juga telah layang kan surat ke kabupaten. Tanggal 13 september akan melakukan rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten kota, melibatkan PDAM,"tandasnya.
Pada tahun ini menurutnya , merupakan siklus lima tahunan ,namun tidak separah tahun lalu."Tahun ini tidak separah tahun lalu, ini siklus lima tahunan , tahun lalu Februari Maret curah hujan berkurang, akan berefek ke pertanian juag"terangnya.
Kadis Pertanian Provinsi Husnul Fauzi membantah bahwa kekeringan ini akan melanda lahan petani, sebab kondisi sekarang sedang basah."Tidak benar kekeringan melanda petani, sekarang kondisinya masih basah kok. Penafsiran BPBD berbeda dengan BMKG,"ungkapnya.
I pr
Tiga Kabupaten Dilanda Kekeringan
MATARAM,Sasambonewa.com. Kekeringan melanda tiga kabupaten di NTB yakni Lombok Timur ,Lombok Tengah dan Sumbawa bagian selatan dan dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB telah melakukan antisipasi dengan mwrngirm 1500 Tengki air dan menyiapkan dana siap pakai dari APBN senilai Rp.20 Milyar .
Kepala BPBD NTB H.Muhammad Rum ,Rabu (31/08) dikonfirmasi via hp pribadinya mengungkapkan, bahwa telah merekomendasikan Lombok Timur dan Lombok Tengah akan terkena dampak kekeringan."Di sana kita sudah antisipasi dengan mengirimkan 1500 Tengki air,"tandasnya.
Ia juga mengharapkan kepada BPBD Kabupaten Kota untuk melakukan antisipasi ."Kita sudah bersurat ke seluruh Kabupaten Kota agar mengantisipasi dulu, apabila sudah tidak mampu segera disampaikan,"terangnya.
Rum mengakui telah menyediakan dana siap pakai dari APBN puluhan milyar." Kami sudah rekomendasi lotim dan Loteng untuk kita berikan dana siap pakai di APBN Rp. 20 Milyar. masing-masing 10 milyar,"ungkapnya.
Menurutnya ada tiga daerah yang sudah nampak kondisi kekeringannya dan parah."Yang sudah kelihatan diwilayah Lotim,loteng, Sumbawa bagian selatan
Sementara itu Kasi Tanggap Darurat BPBD NTB Agung Pramudia mengungkapkan ,bahwa tiga bulan kedepan tingkat kekeringan belum bisa diprediksi."Tiga bulan kedepan tingkat kekeringan sulit diprediksi, berapa desa melaporkan belum ada laporan ke BPBD , jika ada segera bupati mengeluarkan Siaga bencana,"terangnya.
Ia juga akan melakukan peninjauan kelapangan ,mendengar seperti apa keluhan masyarakat."Kita akan turun ke masyarakat ap kebutuhan , kami juga telah layang kan surat ke kabupaten. Tanggal 13 september akan melakukan rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten kota, melibatkan PDAM,"tandasnya.
Pada tahun ini menurutnya , merupakan siklus lima tahunan ,namun tidak separah tahun lalu."Tahun ini tidak separah tahun lalu, ini siklus lima tahunan , tahun lalu Februari Maret curah hujan berkurang, akan berefek ke pertanian juag"terangnya.
Kadis Pertanian Provinsi Husnul Fauzi membantah bahwa kekeringan ini akan melanda lahan petani, sebab kondisi sekarang sedang basah."Tidak benar kekeringan melanda petani, sekarang kondisinya masih basah kok. Penafsiran BPBD berbeda dengan BMKG,"ungkapnya.
I pr
Via
Berita NTB
Posting Komentar