Nasional
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat, Hj. Rabiatul Adawiyah, S.E, mengajak masyarakat untuk memperkuat persatuan.
Hal itu diungkapkannya pada sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Solatiah NW Dusun Pare, Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Selasa (21/2) yang dihadiri ratusan tokoh masyarakat setempat.
Dikatakan Rabiatul Adawiyah, situasi politik akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Berbagai isu sara dan persoalan yang terjadi belakangan ini mulai memunculkan benih perpecahan diantara rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia yang dulunya hidup rukun, kini mulai terpecahbelah. Sikap toleransi yang selama ini tertnam dengan baik, sudah mulai berganti dengan permusuhan dan saling curiga satu sama lain.
Sebagai daerah yang dihuni oleh berbagai suku dan agama, potensi terjadinya konflik Sara di Nusa Tenggara Barat sangat besar. Untuk mencegah hal-hal tersebut, kesadaran akan pentingnya persatuan sebagai “perekat” antar masyarakat, menurutnya sangat penting. “Selama kita bersatu, kekuatan sebesar apapun mampu kita hadapi,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kesadaran tentang pentingnya persatuan sebenarnya sudah ditanamkan sejak lama oleh para pendiri bangsa ini.
Puluhan tahun lalu, para founding fathers bangsa ini telah menanamkan rasa persatuan dan persaudaraan sangat kuat yang berasal dari karakteristik bangsa melalui gotongroyong.
Sayangnya, akhir akhir ini semangat gotongroyong sudah memudar. Begitu juga dengan pemahaman tentang Pancasila, Undang-undang dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan sebutan empat pilar kebangsaan, sudah mulai terkikis, terutama di kalangan generasi muda.
Jangankan memahami nilai yang terkandung di dalamnya, banyak siswa/siswi atau generasi saat ini yang tidak hafal Pancasila.
Oleh karena itu ia mengajak para orangtua dan semua pihak di daerah ini menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada generasi muda dalam upaya menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Melalui pengamalan empat pilar kebangsaan, pihaknya optimis para generasi muda saat ini akan mampu menjadi bagian dari kekuatan bangsa dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera. |wis
Hj.Rabiatul Adawiah Ajak Masyarakat Perkuat Persatuan
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat, Hj. Rabiatul Adawiyah, S.E, mengajak masyarakat untuk memperkuat persatuan.
Hal itu diungkapkannya pada sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Solatiah NW Dusun Pare, Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Selasa (21/2) yang dihadiri ratusan tokoh masyarakat setempat.
Dikatakan Rabiatul Adawiyah, situasi politik akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Berbagai isu sara dan persoalan yang terjadi belakangan ini mulai memunculkan benih perpecahan diantara rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia yang dulunya hidup rukun, kini mulai terpecahbelah. Sikap toleransi yang selama ini tertnam dengan baik, sudah mulai berganti dengan permusuhan dan saling curiga satu sama lain.
Sebagai daerah yang dihuni oleh berbagai suku dan agama, potensi terjadinya konflik Sara di Nusa Tenggara Barat sangat besar. Untuk mencegah hal-hal tersebut, kesadaran akan pentingnya persatuan sebagai “perekat” antar masyarakat, menurutnya sangat penting. “Selama kita bersatu, kekuatan sebesar apapun mampu kita hadapi,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kesadaran tentang pentingnya persatuan sebenarnya sudah ditanamkan sejak lama oleh para pendiri bangsa ini.
Puluhan tahun lalu, para founding fathers bangsa ini telah menanamkan rasa persatuan dan persaudaraan sangat kuat yang berasal dari karakteristik bangsa melalui gotongroyong.
Sayangnya, akhir akhir ini semangat gotongroyong sudah memudar. Begitu juga dengan pemahaman tentang Pancasila, Undang-undang dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan sebutan empat pilar kebangsaan, sudah mulai terkikis, terutama di kalangan generasi muda.
Jangankan memahami nilai yang terkandung di dalamnya, banyak siswa/siswi atau generasi saat ini yang tidak hafal Pancasila.
Oleh karena itu ia mengajak para orangtua dan semua pihak di daerah ini menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada generasi muda dalam upaya menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Melalui pengamalan empat pilar kebangsaan, pihaknya optimis para generasi muda saat ini akan mampu menjadi bagian dari kekuatan bangsa dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera. |wis
Via
Nasional
Posting Komentar